Disebut 'Pintu Neraka', Ternyata Begini Asal Usul dari Kawah Darvaza yang Menyala Selama 40 Tahun
Sebuah kawah berukuran raksasa berjuluk "Pintu Neraka" yang sudah terbakar selama 40 tahun belum lama ini didokumentasikan dengan menggunakan drone.
Disebut Pintu Neraka, Ternyata Begini Asal Usul dari Kawah Darvaza yang Menyala Selama 40 Tahun
TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah kawah berukuran raksasa berjuluk "Pintu Neraka" yang sudah terbakar selama 40 tahun belum lama ini didokumentasikan dengan menggunakan drone.
Kawah Darvaza yang memiliki lebar 69 meter dan kedalaman 30 meter itu terletak di tengah gurun di Turkmenistan.
Kawah ini tercipta saat sebuah rig yang digunakan sekelompok teknisi Uni Soviet untuk melakukan eksploasi gas, runtuh dan langsung menciptakan kawah raksasa itu.
Khawatir gas berbahaya keluar dari tempat itu menuju ke atmosfer, para teknisi tersebut kemudian membakar kawah baru itu.
Mereka berharap api akan mati dengan sendirinya setelah beberapa pekan.
Baca: Bongkar Rahasia, Ternyata Ashanty Pernah Minta Cerai dari Anang Hermansyah? Ini Penyebabnya
Baca: Litbang Kompas 6 Bulan Elektabilitas Prabowo Naik 4 Persen, Jokowi Turun 3 Persen & Survei SMRC, LSI
Baca: Hasil Drawing Perempat Final Piala Presiden 2019 - 28 Maret 2019 Persija Jakarta vs Kalteng Putra
Baca: Jadwal Perempat Final Piala Presiden 2019, Ada Persija Jakarta vs Kalteng Putra, Catat Tanggalnya

Nyatanya, sejak dinyalakan pada 1971, hingga saat ini api terus menyala.
Keunikan tempat ini justru menarik wisatawan yang penasaran datang ke wilayah Derweze, Turkmenistan yang jarang penduduk itu.
Operator drone dan fotografer Alessandro Begiojoso mengabadikan sederet foto luar biasa kawah raksasa itu.
Baca: TERBARU Hasil Survei Litbang Kompas, Elektabilitas Jokowi-Maruf dan Subianto-Sandiaga, Tipis
Baca: Rull Darwis, Musisi Indie akan Bersenandung di Kota Jambi, Malam Ini, Catat Waktu dan Tempatnya
Baca: Diduga Curi 2 Bungkus Rokok, Bocah 13 Tahun Tewas, Dikroyok Massa Sampai Disiram Air cabai!
"Kisah kawah ini amat menarik. Kisah ini berasal dari masa Uni Soviet saat para teknisi Rusia mencari gas di tempat ini," kata Alessandro.
"Sebuah kesalahan perhitungan memicu runtuhnya peralatan kerja saat itu dan menciptakan kawah raksasa," tambah dia.
Kawah ini terletak di tengah Gurun Karakum dan berjarak sekitar 260 kilometer dari ibu kota Ashgabat.
Pada April 2010, Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdimuhamedov mengunjungi lokasi kawah dan meminta tempat tersebut ditutup pada 2013.
Presiden Berdimuhamedov juga mendeklarasikan bagian dri gurun Karakum tempat kawah itu berada menjadi bagian dari taman nasional.
Baca: Dipanggil Penyidik, Dua Kali Mangkir, 4 Cukong Minyak Ilegal Terancam Jadi Tersangka
- Ahli Geologi Meneliti
Seorang ahli geologi Turkmenistan seperti dikutip dari The Guardian mengatakan, lubang bor untuk mengeksplorasi gas dibakar pada tahun 1971 karena khawatir akan mengeluarkan gas beracun.
Namun setelah dibakar, apinya tak mau padam hingga kini. Padahal awalnya, itu diprediksi dapat padam hanya dalam beberapa minggu.
Semburan gas metana yang muncul dari dalam kawah menjadi penyebab, mengapa apinya terus menyala.
Pada tahun 2014 lalu, George Kourounis, seorang penjelajah Kanada masuk ke dalam dasar kawah.
Ia ingin mengumpulkan sampel tanah di dasar lubang, untuk mengetahui apakah ada makhluk hidup yang dapat bertahan di lingkungan dengan suhu sangat tinggi atau tidak.
Hasilnya, tim menemukan ada bakteri yang dapat hidup dengan nyaman di dasar kawah. Bakteri itu tak ditemukan di tanah sekitarkawah.
Saat berada di dasar "pintu neraka", ia melihat ribuan api kecil yang mengeluarkan suara seperti mesin jet. (*)
Baca: Tagar PolisiDukungJokowi Trending Topik 20 Maret 2019, Ternyata Video Ini yang Jadi Penyebabnya
Baca: 47 Jam Pencarian, Akhirnya Zakaria Ditemukan 5 Km dari Lokasi Tenggelamnya Perahu yang Dinaiki
Baca: Para Korban Nyinyir Laporkan Nikita Mirzani ke Polisi, Nikita: Memang Harus Bersatu Kalau Lawan Gw
Baca: DPD PAN Sarolangun, Usulkan HM Madel Dampingi Fachrori Umar Jadi Wakil Gubernur Jambi
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: