Pilpres 2019

Keponakan Jusuf Kalla Dukung Prabowo-Sandi, Ternyata Ini Alasan tidak Sejalan dengan Partai Golkar

Politikus Partai Golkar Erwin Aksa memilih mendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
(KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)
Erwin Aksa. 

TRIBUNJAMBI.COM - Politikus Partai Golkar Erwin Aksa memilih mendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pilihan keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tersebut sontak mendapat perhatian seluruh pihak, karena keputusannya tidak sejalan dengan Partai Golkar yang mendukung paslon 01 Jokowi-Maruf Amin.

"Terkait pilihan saya untuk calon presiden dan calon wakil presiden 2019-2024, perlu saya sampaikan bahwa memang betul saya mendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (18/3/2019).

"Pilihan saya ini saya sadari tidak sejalan dengan pilihan Partai Golkar di mana saya bernaung saat ini. Pilihan saya ini adalah pilihan pribadi, dan dalam hal kampanye dan sosialisasi Capres-Cawapres, selama ini saya tidak pernah mengatasnamakan dan menggunakan atribut Partai Golkar," sambungnya.

Baca: Hasil Sortir Lipat Surat Suara di KPU Tanjab Timur, Terdapat 3.858 Surat Suara yang Rusak

Baca: Anggota Dewan ini Ditusuk Hingga Tewas Mengenaskan, Ini Motifnya

Baca: 2 Bulan Lalu, Mbah Mijan Ramal Gisella Anastasia Makin Nakal, Gisel Belum Akan Menikah Tahun 2019

Menurutnya, dinamika politik dan perbedaan pilihan itu merupakan hal yang wajar dalam alam demokrasi.

Perbedaan, katanya, harus disikapi secara bijak dan tidak perlu dipandang negatif.

"Bahkan masyarakat harus diberi pemahaman yang baik bahwa perbedaan bukanlah permusuhan. Perbedaan menjadikan bangsa Indonesia lebih kaya dan lebih dewasa," paparnya.

Erwin Aksa pun menjelaskan alasan dirinya mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia menyebut sosok cawapres Sandiaga Uno merupakan orang yang memiliki kedekatan emosional dengan dirinya.

Sehingga, Erwin Aksa memantapkan pilihannya mendukung sahabatnya itu.

"Saya dan Sandiaga Uno merupakan sahabat sejati, mantan Ketua Umum HIPMI dan aktif di KADIN. Kami punya ikatan emosional yang tidak bisa kami hilangkan dan kami lupakan. Kami memiliki hubungan persahabatan yang hakiki," terangnya.

"Saya menggantikan Sandi menjadi Ketua Umum HIPMI Munas di Bali, dan Sandi-lah yang membantu saya sehingga saya bisa menjadi Ketua Umum HIPMI menggantikan Sandi. Bagi saya, persahabatan lebih penting dari segalanya," bebernya.

Lebih lanjut, Erwin Aksa memahami konsekuensi dari pilihan politiknya tersebut.

Ia meminta maaf kepada Partai Golkar yang tak sejalan dengannya, dan menyatakan non aktif dari kepengurusan partai hingga proses pemilu berakhir.

"Akhirnya saya mohon maaf kepada seluruh kolega dan kader Partai Golkar di seluruh Indonesia, dan dengan ini saya menyatakan non aktif dari kepengurusan Partai Golkar sampai proses pencapresan," terangnya.

Baca: VIDEO: Foto Mesra Agnez Mo dan Jeffrey Kopchia Beredar, Apakah Pria Ini Pelabuhan Terakhir?

Baca: Penasaran Ingin Tahu Gaji Pokok Jenderal Polisi? Berikut Ini Besaran Sesuai PP Nomor 17 Tahun 2019

Masuk Bursa Cawagub DKI

Sebelumnya, nama pengusaha sekaligus politikus Partai Golkar Erwin Aksa mendadak muncul sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik tak mempermasalahkan munculnya nama Erwin Aksa dalam bursa calon wagub DKI.

Namun, kata Taufik, jika Erwin Aksa memang diusulkan untuk maju sebagai calon wagub, maka itu harus diusulkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebab, Gerindra telah menyerahkan kursi wagub DKI kepada PKS.

"Kan kita sudah kasih secara politik kepada PKS, diusulkan, kemudian nanti lakukan fit and proper test gitu," kata Taufik saat dihubungi wartawan, Jumat (7/12/2018).

Kendati demikian, Taufik mengaku belum mendengar informasi soal usulan Erwin Aksa menjadi calon wagub dari PKS.

"Belum, enggak ada," ujarnya.

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurahman Suhaimi mengaku pihaknya sampai saat ini belum pernah membicarakan nama Erwin Aksa

"Sampai hari ini enggak ada (pembicaraan soal Erwin Aksa), kita tahunya (ada nama Erwin Aksa) dari berita-berita yang muncul," tutur Suhaimi.

Suhaimi juga menegaskan tak mungkin ada usulan calon wagub selain yang diusulkan oleh PKS. Sebab, posisi kursi DKI 2 telah diserahkan kepada PKS.

"Kan begini itu (kursi wagub DKI) diserahkan kepada PKS, jadi itu kelihatannya sudah harga mati dari PKS," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kaget dengan munculnya nama Erwin Aksa dalam bursa calon wagub pendamping dirinya.

"Saya juga kaget mendengar gosip itu," ucapnya di Balai Kota Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Anies Baswedan kemudian menegaskan persoalan wagub merupakan wewenang dari partai pengusung, yakni PKS dan Gerindra.

Baca: Bukan Kaleng-kaleng, Aksi Viral Fans Pasang Billboard Ucapan Ulang Tahun Untuk Amel Member JKT48

Baca: Vivo Rilis HP Gaming iQoo, Ada Tombol R1 L1 untuk PUBG Mobile, Spesifikasi yang Mumpuni untuk Game

Baca: BREAKING NEWS, Periksa Anggota DPRD Provinsi Jambi, KPK Bawa 5 Koper ke Polda Jambi

Bahkan, dirinya selaku gubernur juga tak memiliki kewenangan untuk mengusulkan nama calon wagub.

Apalagi, sambung Anies Baswedan, Erwin Aksa merupakan politikus Partai Golkar. Karenanya, ia menilai tak mungkin Erwin Aksa masuk bursa calon wagub DKI.

"Mungkinkah nama barunya dari Partai Golkar? Gimana gitu? Wong PKS sama Gerindra aja itu belum sepakat di antara mereka, tahu-tahu muncul nama ketiga, PKS pasti enggak mau terima, Gerinda pasti enggak mau terima," papar Anies Baswedan.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menegaskan, dirinya tidak pernah meminta Erwin Aksa untuk menjadi pendampingnya.

"Saya heran itu bilangnya keinginan gubernur, padahal saya enggak punya keinginan itu. Saya heran siapa yang iseng muter nama ini," ucapnya. (Chaerul Umam)

Baca: Niat Gisella Ingin Mempertemukan Wijaya Saputra dengan Gading Marten, Nanti Pasti di Instastory

Baca: Temuan Terowongan Rahasia di Proyek Tol Pandaan, Ini Jejak Kerajaan di Malang yang Diapit Gunung

Baca: Banjir Bandang di Jangkat, Merangin, Jambi, 3 Desa Terisolir, Jembatan Nyaris Putus

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved