Kisah Aksi Heroik Zulfirman Syah Peluk Putranya Dari Hujan Peluru di Masjid, Dipuji Media Asing

Zulfirman Syah, WNI yang jadi korban aksi teror penembakan di Masjid Al Noor Linwood Islamic Centre Selandia, terluka parah karena mencoba melindungi

Editor: Tommy Kurniawan
istimewa
zulfirman-syah-dan-anaknya-selandia-baru 

Ia mengatakan, adiknya itu sudah menjalani operasi untuk pasca ditembak.

Kata Handra Yaspita, adiknya mengalami luka parah di bagian dada.

Dia menyebut, banyak peluru bersarang di dada dan bagian tubuh lain korban. Hal ini menyebabkan kebocoran paru-paru.

“Adik saya dioperasi untuk mengeluarkan peluru yang banyak di tubuhnya,” katanya.

Dalam aksi penembakan tersebut, anak Zulfirman Syah yang bernama Omar (2), juga ikut tertembak.

Anaknya ini tertembak di kaki dan punggungnya. Anak Zulfirman Syah juga tengah menjalani perawatan.

“Anaknya Omar juga lagi mendapatkan perawatan yang intensif dari pemerintah setempat,” ujarnya.

Zulfirman Syah dan anaknya tertembak saat salat Jumat di Pusat Islam Linwood di Christchurch, Selandia Baru.

Zulfirman Syah, adalah alumni SMP Negeri 12 Padang dan pernah kuliah di Instritut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Diberitakan sebelumnya, saat aksi penembakan di Masjid Selandia Baru, Zulfirman Syah, seniman asal Padang Sumbar, saat bersama anaknya, Jumat (15/3/2019).

Anaknya laki-lakinya yang masih balita, ikut tertembak saat salat Jumat di Pusat Islam Linwood di Christchurch, Selandia Baru.

“Kabar dari istrinya, anaknya tertembak bagian kaki,” kata Ismed Sajo, teman dekat Zulfirman Syah kepada TribunPadang.com, Jumat (15/3/2019).

Ismed Sajo dan Zulfirman Syah juga tergabung dalam Komunitas Sakato, komunitas seniman Minang di Jogjakarta.

Anak balita Zulfirman, kata Ismed selamat dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Sedangkan Zulfirman Syah, baru selesai menjalani operasi. Zulfirman mengalami luka tembak di dada.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved