Kisah Aksi Heroik Zulfirman Syah Peluk Putranya Dari Hujan Peluru di Masjid, Dipuji Media Asing
Zulfirman Syah, WNI yang jadi korban aksi teror penembakan di Masjid Al Noor Linwood Islamic Centre Selandia, terluka parah karena mencoba melindungi
Sejumlah tembakan membuat Zulfirman harus menjalani serangkaian perawatan medis, termasuk operasi.
"Dia dalam kondisi stabil mengikuti eksplorasi ekstensif dan operasi rekonstruksi yang dia miliki sebelumnya hari ini. Sementara dia masih dalam unit perawatan intensif di panggung ini, dia akan pindah ke bangsal umum setiap kali dianggap layak (kemungkinan di hari berikutnya)," urainya.
Tak hanya Zulfirman, Averroes juga telah menjalani operasi untuk mengangkat pecahan peluru yang bersarang di tubuhnya.
"Saya bersyukur bahwa anggota keluarga saya masih hidup. Tolong jaga orang-orang dalam pikiran dan doa-doa Anda," terangnya.
Marie juga berterima kasih kepada Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya yang telah berkenan menjenguk anak dan suamainya di rumah sakit.
"Sore ini dia kunjungan dari duta besar Indonesia, yang mengangkat Roh-semangatnya," ungkap Marie, Minggu (17/3/2019) dikutip Tribunnews.com.
Zulfirman Syah dan keluarganya berada di Selandia Baru sejak dua bulan lalu.
Dia membawa anaknya untuk salat Jumat ketika teroris masuk dan menembak jemaah secara membabi buta.
Baca: Hasil Debat Pilpres 2019 Ketiga - Apa Itu Stunting? Solusi dari Cawapres Maruf Amin & Sandiaga Uno?
Baca: Hari Ini Naik Commuterline Gratis, Catat Syarat, Jam & Stasiunnya
Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menuturkan bahwa dua warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban aksi penembakan di Mesjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru, yang terjadi pada Jumat (15/3/2019) sekitar pukul 13.40 waktu setempat.
Keduanya merupakan seorang pria dan anaknya.
Menurut Tantowi, sang bapak dalam keadaan kritis karena tertembak berkali-kali.
Dilansir dari TribunPadang, keluarga menyebut bahwa Zulfirman Syah, seniman asal Padang, Sumbar yang menjadi korban penembakan di masjid Selandia Baru, masih kritis.
Sejak aksi brutal di Pusat Islam Linwood di Christchurch, Selandia Baru itu, hingga Jumat (15/3/2019) malam, Zulfirman Syah belum sadarkan diri
Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu, masih dirawat intensif di rumah sakit setempat.
“Informasi terbaru, adik saya masih belum sadar. Tapi alhamdulillah, kondisinya sudah mulai stabil,” kata Handra Yaspita, kakak kandung Zulfirman Syah saat ditemui TribunPadang.com di rumahnya, di Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.