Pilpres 2019

Debat Cawapres 2019, Gaya Sandiaga Uno Mengeluarkan Dompet, BPN Optimis Meningkatkan Elektabilitas

Gaya Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang mengeluarkan dompet saat debat cawapres, Minggu (17/03)

Editor: andika arnoldy
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berbicara dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Gaya Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang mengeluarkan dompet saat debat cawapres, Minggu (17/03) 

Dengan gaya Sandiaga Uno mengeluarkan dompet mendapat komentar dari berbagai pihak. 

Namun demikian menurut Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, gaya Sandiaga Uno mengeluarkan dompet dapat meningkatkan elektabilitas

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menilai langkah Sandiaga Uno mengeluarkan KTP elektronik dalam debat ketiga Pilpres 2019 sebagai langkah cemerlang.

Sandiaga Uno mengeluarkan e-KTP dari dompetnya guna menjawab program Kartu sakti Jokowi-Ma'ruf.

Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso menilai langkah Sandiaga tersebut bisa berdampak terhadap meningkatnya elektoral Prabowo-Sandi.

Baca: Cuitan Mahfud MD Soal Apel Merah Putih Habiskan 18 Milyar Rupiah Mendapat Protes Dari Said Didu

Baca: LIVE RCTI Pukul 21.30 WIB, Live Streaming & Cara Vote di Rising Star Indonesia Super 9, Akan Ada R&D

Baca: Bocoran Gaji Kapolri, Kapolda, Kapolres dan Para Jenderal Polisi Setelah Mengalami Kenaikan

"Itu telah menjadi momentum puncak bagi Sandiaga Uno ketika menyampaikan closing 4 menit terakhir yang itu puncak dari semua perdebatan antara dua calon tersebut semalam," ujar Priyo dalam diskusi Pasca Debat di Media Center BPN, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (18/3/2019),

DIPERIKSA BK - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso selesai diperiksa di Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakya(DPR), Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, (18/9/ 2013). Politisi Golkar diperiksa karena menjenguk terpidana kasus korupsi Alquran Fahd El Fouz di Lapas Sukamiskin beberapa waktu yang lalu.
DIPERIKSA BK - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso selesai diperiksa di Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakya(DPR), Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, (18/9/ 2013). Politisi Golkar diperiksa karena menjenguk terpidana kasus korupsi Alquran Fahd El Fouz di Lapas Sukamiskin beberapa waktu yang lalu. (Warta Kota/henry lopulalan)

Alasannya menurut Priyo, masyarakat kini sudah bosan dengan program Kartu yang diusung petahana.

Sehingga, ia menilai langkah Sandiaga menggunakan e-KTP dalam berbagai program bantuan sosial ekonomi merupakan solusi karena tidak memerluan kartu-kartu baru.

Baca: Istri Sah Minta Bella Luna Kembalikan Uang Rp 2 Miliar dan Mobil Mewah

"Cara Sandi menyampaikan alternatif ini tidak diperlukan banyak kartu. Karena pembuatan ini membebani keuangan negara karena pembuatannya harus banyak biaya. Oleh Sandi e-KTP tersebut itu dijadikan sebagai apa yang disebut single identification number (SIN). Atau pusat segala identitas seseorang," tuturnya.

Menurut Politikus Berkarya itu dengan banyaknya kartu dalam setiap program bantuan sosial maka akan memakan banyak biaya.

Baca: Cak Imin Beri Nilai Hasil Debat Cawapres Maruf Amin Vs Sandiaga Uno,Lihat Nilainya Selisih Jauh

Baca: Harga Sawit Naik Tapi Masih di Bawah Harapan Petani Jambi

Baca: Gara-gara Ongkos Kurang, Pemuda Asal Garut Ditikam Supir Travel di Bungo, Mobil Tabrak Tiang Listrik

Karena itu, penggunaan E KTP sebagai basis data pelaksanaan program bantuan sosial dapat menghemat APBN triliunan.

"Jadi tidak perlu dengan banyak kartu, tapi cukup lewat SIN jika ini diperbarui sekian triliun akan dihemat untuk kepentingan itu. Dan tidak dipersalahgunakan seperti heboh mengenai kejahatan pembuatan KTP ini. Jadi e-KTP ini harusnya bisa jadi satu-satunya kartu super sakti," katanya

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno sempat mengeluarkan dompet di sesi penutup debat cawapres, Minggu (17/3/2019).

Sandiaga Uno ternyata bermaksud mengeluarkan dompet untuk mengambil Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya.

"Dompet kita keluarkan Ibu-Ibu yang di rumah terutama, bapak-bapak, semua anak muda keluarkan satu kartu yang sudah kita kami miliki, yaitu Kartu Tanda Penduduk, KTP," kata Sandiaga Uno sambil memamerkan KTP tersebut dikutip dari channel Youtube, Kompas TV, Minggu (17/3/2019)

Hal itu lantas membuat para pendukungnnya turut mengeluarkan dompet mereka dan mengambil KTP seperti yang dilakukan oleh Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno menjelaskan KTP itu nantinya akan memiliki chip teknologi di dalamnya.

Revolusi industri 4.0 memudahkan big data dengan single identification number yang dapat digunakan untuk mendapatkan fasilitas pemerintah saat kepemimpinan Prabowo-Sandiaga nantinya.

Fasilitas pemerintah yang didapat dari kartu tersebut antara lain, ketenaga kerjaan, pendidikan kesehatan, semua rumah siap kerja bisa diberikan, PKH, serta PKH plus.

"Semua fasilitas layanan baik ketenaga kerjaan, pendidikan kesehatan, semua rumah siap kerja bisa diberikan, PKH, kita akan tambah PKH plus di dalam program yang hanya membutuhkan KTP ini," ungkap Sandiaga Uno.

Mantan wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan agar masyarakat mendapatkan fasilitas pemerintah dengan kartu namun tanpa membebani anggaran negara.

"Semua layanan dari pemerintah kita tidak ingin merepotkan negara membebani negara dengan menerbitkan kartu-kartu lain," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Sandiaga Uno juga bertekad agar menyelesaikan permasalahan rakyat.

Dengan program andalannya, 'Oke Oce', Sandiaga Uno mengatakan siap membuat dua juta lapangan kerja baru dengan penciptaan wirausaha baru.

Lalu, pengurangan pengangguran di usia muda sebanyak dua juta orang.

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berbicara dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berbicara dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. ((KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG))

"Dalam ketenagakerjaan jelas program Oke Oce yang kami launching beserta rumah siap kerja sanggup kami menciptakan dua lapangan kerja melalui penciptaan wirausaha baru dan kami akan pengurangan pengangguran di usia muda sebanyak dua juta," ucap Sandiaga Uno.

Selain itu, ia juga berfokus untuk memperbaiki sistem pendidikan, seperti penghapusan Ujian Nasional serta liburan saat bulan Ramadhan seperti yang diterapkan oleh Gus Dur.

"Mencabut ujian nasional, memberikan liburan di bulan Ramadhan, sebagai meneruskan dari program yang pernah dijalankan Gus Dur, bulan Ramadhan bulan toleransi," janji Sandiaga Uno.

Di bidang kesehatan, Sandiaga Uno bertekad untuk membereskan BPJS pada 200 hari menjabat sebagai wakil presiden negeri ini.

"Di bidang kesehatan kami akan bereskan BPJS 200 hari pertama, tidak ada lagi kekisruhan, saya akan turun tangan sendiri bersama pak Prabowo, pastikan tidak ada layanan masyarakat yang ditinggalkan," kata pria 49 tahun tersebut.

"Tenaga medis juga kita akan pastikan mendapatkan honor tepat waktu, juga obat-obatan disediakan," imbuhnya.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved