4 Anak Muda Terkaya di Indonesia Belum Genap 40 Tahun, Begini Perjalanan Karirnya, Tidak Mudah

Namun yang menarik, dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia ini terdapat empat nama anak muda yang usianya belum genap 40 tahun.

Penulis: Leonardus Yoga Wijanarko | Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
pixabay.com
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Globe Asia melansir daftar 150 orang kaya di Indonesia. 

Robert Hartono dan Michael Hartono menjadi orang yang palingkaya di Indonesia.

Hartono bersaudara yang menguasai bisnis rokok dan saham di Bank Central Asia memiliki harta sekitar 21 Miliar Dolar AS.

Kemudian disusul Eka Tjipta dan Anthoni Salim, di peringkat kedua dan ketiga.

Namun yang menarik, dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia ini terdapat empat nama anak muda yang usianya belum genap 40 tahun.

Keempat anak muda ini "bermain" di dunia digital dengan brand yang sudah tak asing lagi.

Baca: VIDEO: HJ Rohana, Ibunda Ustadz Abdul Somad, Meninggal Usai Shalat Subuh

Baca: Mardinal Dilantik di DPRD Provinsi Jambi, Masih ada 3 Anggota DPRD Jambi Lainya yang Bakal di PAW

Baca: Tak Bersama Ibunya Saat Wafat, Seperti Ini Pertemuan Terakhir Ustadz Abdul Somad dan Hj Rohana

William Tanuwijaya (36) tahun, pendiri Tokopedia dengan kekayaan 130 juta dolar AS

Pendiri dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya. (chip.co.id)
Pendiri dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya. (chip.co.id) ()

Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, William yang kala itu baru lulus SMA merantau ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik, mengikuti keinginan Ayah dan Pamannya.

Sayangnya pada tahun kedua perkuliahan, ayah William jatuh sakit sehingga mengharuskan William untuk mencari pekerjaan sampingan agar tetap dapat berkuliah di Jakarta.

Keadaan yang mendesak ini lantas memunculkan kecintaan William pada dunia internet.

Pekerjaan sampingannya sebagai seorang penjaga warnet ternyata mengantarkan William meluncurkan Tokopedia pada 2009, tentunya setelah melalui berbagai perjuangan yang tidak mudah.

Baca: Tak Bersama Ibunya Saat Wafat, Seperti Ini Pertemuan Terakhir Ustadz Abdul Somad dan Hj Rohana

Baca: Tempino dan Mestong Sering Gangguan Jaringan, PLN Minta Kerelaan Warga untuk Diizinkan Pangkas Pohon

Memiliki misi pemerataan ekonomi melalui teknologi, Tokopedia saat ini menjadi salah satu perusahan perintis (startup) berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar.

Tak hanya itu, Tokopedia juga berhasil menyabet berbagai penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Baru-baru ini misalnya Tokopedia berhasil meraih Android Excellence Apps sebagai aplikasi terbaik pilihan Google di Play Store.

Fery Unardy (30 tahun) pendiri Traveloka dengan kekayaan 145 juta dolar AS

Ferry cukup berani memulai debutnya di industri e-ticketing pada usia 23 tahun atau pada 2012 silam.

Background dirinya bersama rekan sebagai engineer, membuat sangat pas untuk mengembangkan sistemnya, mulai dari analisis e-commerce-nya, sistem enterprisenya, coding dan sebagainya.

Pada awal launching, Ferry mengaku sama sekali tidak ada maskapai yang bekerja sama dengannya.

Namun, seiring dengan kemajuan traffic website-nya, maskapai – maskapai tersebut mulai melirik, dan bekerja sama di mana setiap transaksi kita diberikan share profit sebesar 5 persen.

Baca: Bertemu Para Pendekar PSHT, Ihsan Yunus: Saya Bangga Bisa Hadir di Tengah Saudara-saudara saya

Baca: Si EggBoy Pelempar Telur ke Kepala Senator Kontroversial Ditawari Mobil Ferrari & Tiket ke Dubai

Achmad Zaki (31 tahun) bos Bukalapak dengan kekayaan 105 juta dolar AS

Cuitan Suaminya Jadi Polemik, Istri CEO Bukalapak: Salah Adalah Proses Belajar!
Cuitan Suaminya Jadi Polemik, Istri CEO Bukalapak: Salah Adalah Proses Belajar! (instagram.com/diajenglestari)

Bermodal pengalaman membangun sistem IT banyak perusahaan besar, Zaky lantas terpikir untuk membuat sesuatu yang lebih bermanfaat bagi banyak orang. Dari sinilah, Bukalapak.com mulai dirintis pada tahun 2010.

Ia bermimpi untuk mengubah hidup banyak orang dengan memajukan UMKM lewat internet. Code base Bukalapak diselesaikan dalam waktu dua bulan.

Awalnya, Zaky mengajak para pedagang di mall untuk bergabung di Bukalapak.

Tetapi, respon yang diberikan oleh mereka sangat kecil. Klien pertama yang ia dapat justru dari pedagang kecil.

Ketika ditanya mengapa mereka mau bergabung, alasannya adalah karena barang mereka di toko tidak laku.

Karena itu, mereka meminta bantuan Zaky untuk menjualnya di Bukalapak.

Baca: Si EggBoy Pelempar Telur ke Kepala Senator Kontroversial Ditawari Mobil Ferrari & Tiket ke Dubai

Baca: Bukit Pematang Gelanggang di Kerinci Jambi Lokasi Pembukaan Jalan TMMD Menyimpan Potensi Wisata

Sejak itu, Ia pun memfokuskan diri mengajak para pelaku UMKM yang belum begitu berkembang. Pada tahun 2011, sudah ada sekitar 10.000 pedagang yang bergabung di Bukalapak.

Pertumbuhan Bukalapak yang sangat pesat menarik minat banyak investor untuk menanamkan modal di Bukalapak.

Beberapa di antaranya adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).

Nadiem Makarim, bos Gojek dengan kekayaan 100 juta dolar AS.

Nadiem Makarim CEO Go-Jek.
Nadiem Makarim CEO Go-Jek. (itech.id)

Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company.

Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia.

Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor.

Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.

Baca: Sidang Paripurna DPRD Sungai Penuh, Walikota AJB Sampaikan LKPJ 2018

Baca: Bukit Pematang Gelanggang di Kerinci Jambi Lokasi Pembukaan Jalan TMMD Menyimpan Potensi Wisata

Saat ini Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia.

Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved