AKSINYA Bikin Ciut Lawan, Ternyata Pasukan Gurkha Pernah Ditaklukkan TNI: Ini Kisahnya
TRIBUNJAMBI.COM---Ketika pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan
TRIBUNJAMBI.COM---Ketika pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump di Singapura pada 12 Juni 2018 makin menunjukkan kepastian setelah kedua negara terus negosiasi dan persiapan matang.
Sementara tim Aju dari Korut juga sudah datang ke Singapura untuk menyiapkan akomodasi bagi Kim Jong Un yang rencananya akan menginap di Hotel Shangr-La.
Pihak Singapura sendiri yang harus bertanggung-jawab terhadap keamanan pemimpin dari dua negara yang sedang menjadi perhatian dunia internasional itu juga telah bersiap.
Baca: Dansatgas TMMD ke 104 Kodim Kerinci Bersama Komunitas Trail Cek Rehab Jalan
Demi menjamin keamanan, Singapura telah menyiapkan sistem pengamanan maksimal dengan cara mengerahkan pasukan Gurkha yang sangat terkenal keganasannya.
Sebagai negara anggota Persemakmuran Inggris, Singapura diperkuat oleh sekitar 2000 pasukan Gurkha yang dalam kesehariannya bertugas secara polisional (paramiliter).
Meski sesungguhnya pasukan Gurkha merupakan pasukan tempur terlatih yang disiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas militer.
Kehadiran pasukan Gurkha yang merupakan para petarung dari daerah pegunungan Nepal dengan penampilan low profile itu tetap saja memberikan kesan ganas dan brutal.
Baca: HEBATNYA Pasukan Elite Ini, Pembajak Keok Kurang dari 1 Menit: 4 Pembajak Ditembak Mati
Pasalnya selain bersenjata senapan serbu siap tembak setiap pasukan Gurkha juga dilengkapi dengan senjata andalan tradisionalnya berupa pisau Kurki berukuran besar dan sangat tajam.
Konon pisau Kurki yang sesungguhnya merupakan sabitnya orang Nepal itu jika sudah dikeluarkan dari sarungnya harus `meminum darah' dulu sebelum dimasukkan ke sarungnya lagi.
Tapi sesungguhnya pisau Kurki para personel Gurkha merupakan senjata dan sekaligus alat tradisional orang Nepal yang berfungsi serba guna karena biasa digunakan untuk menyabit rumput dan tidak perlu `meminum darah' setelah dikeluarkan dari sarungnya.
Para pasukan Gurkha yang merupakan pemuda-pemuda gunung yang sudah terbiasa naik turun gunung sambil membawa beban berat secara alamiah memang memiliki fisik dan stamina tangguh.
Baca: Diduga Resmi Menikah, Foto Ahok dan Puput Nastiti Tersebar di Sydney, Ayah Puput Sebut Ini
Maka ketika mereka dilatih secara militer oleh Inggris, secara otomatis juga akan menjadi pasukan tempur yang mumpuni.
Tapi dalam peperangan yang sesungguhnya kemenangan tempur tidak hanya ditentukan oleh fisik yang tangguh dan persenjataan mutakhir melainkan juga oleh taktik serta strategi tempurnya.
Pasukan Indonesia (TNI) sebenarnya sudah pernah berhadapan dengan pasukan gabungan Inggris dan Gurkha dalam Operasi Dwikora (1964) yang berlangsung di Kalimantan Utara.
Dalam suatu pertempuran sengit di daerah Munti, pasukan TNI yang terdiri dari dua peleton anggota Yonil Linud 328 Kostrad di bawah pimpinan Serma M Darto berhasil menewaskan sekitar 25 personel pasukan lawan.