Kisah Adiba, Budak S*ks ISIS yang Akhirnya Bisa Keluar, Basis Terakhir Digempur Habis-habisan
Basis ISIS digempur habis-habisan. Tampak beberapa ibu yang menggendong anak-anak terhuyung-huyung saat berjalan melewati bukit berbatu.
Meski demikian, SDF menyebutkan setidaknya 112 anggota ISIS terbunuh sejak Minggu.

Namun, mereka tidak tahu berapa banyak lagi orang yang tersisa di benteng terakhir kelompok ekstremis itu.
"Militan ISIS dapat melihat kami, tapi kami tidak dapat melihat mereka atau pergerakan mereka di siang hari," kata juru bicara SDF Mustafa Bali.
Kementerian Pertahanan AS juga menyebutkan penggunaan goa dan terowongan oleh ISIS telah mempersulit perkiraan jumlah orang yang tersisa.
Meski demikian, SDF dan AS optimistis hanya masalah waktu sebelum akhirnya Baghouz dapat bebas dari cengkeraman ISIS.
Kisah Adiba yang jadi budak nafsu
Di antara ribuan orang yang meninggalkan Baghouz, desa terakhir yang dikuasai Negara Islam Suriah dan Irak ( ISIS) adalah seorang perempuan Yazidi bernama Adiba.
Ibu dua anak ini dipaksa menjadi budak seks sejak milisi-milisi ISIS menyerang desa kecilnya di Sinjar, wilayah utara Irak, pada 2014.
Suaminya, bersama ratusan laki-laki Yazidi lain tewas dalam serangan tersebut, sementara dirinya bersama perempuan-perempuan lain diharuskan memeluk Islam dan dipaksa menjadi budak seks.
Adiba mengatakan, dirinya diperbudak seorang laki-laki asal Maroko yang terus memukuli dan memperkosanya".

Laki-laki ini adalah ayah dari anaknya yang kini berusia dua tahun.
"Saya dipaksa menikah dengannya. Ketika kami berdua, perlakuannya sangat buruk. Ia orang yang pemarah. Tapi di depan orang-orang, ia memperlakukan saya dengan baik," kata Adiba kepada wartawan BBC, Jewan Abdi.
Laki-laki yang menyekapnya itu kemudian meninggal dunia dan Adiba kemudian diserahkan ke laki-laki lain, yang juga berasal dari Maroko.
Laki-laki kedua yang menyekap Adiba menyerahkan diri ke Tentara Demokratik Suriah (SDF) pekan lalu dan membantah ia memaksa Adiba menjadi budak seks.
Sebagian besar orang-orang yang dipindahkan dari Baghouz dalam beberapa waktu terakhir, termasuk petempur-petempur asing yang masuk ke Irak dan Suriah untuk menjadi pemukim di bawah kekuasaan ISIS, ditempatkan di kamp al-Hol, milik SDF di Suriah timur laut.
Kamp ini dibangun untuk menampung sekitar 20.000 orang namun PBB mengatakan kondisinya memburuk karena sudah disesaki lebih dari 66.000 orang.