Tatang Koswara Sniper Kelas Dunia dari Indonesia: Buatlah Darahku Bersimbah di Merah Putih
Pria itu bernama Tatang Koswara, kelahiran Cibaduyut Jawa Barat, dan dia jadi legenda sniper atau penembak runduk di dunia
Tidak hanya dilatih menjadi sniper, mereka juga dilatih bertempur melawan penyusup, melakukan kamuflase, melacak jejak serta bagaimana menghilangka jejak.
Ternyata dari dua tahun masa pelatihan dan dari 60 orang peserta, hanya 17 orang yang lulus.
Tatang Koswara salah satunya. Ke-17 orang tersebut mendapatkan hadiah senjata yang juga digunakan oleh sniper legendaris Marinie AS, Carlos Hatchcock saat perang di Vietnam.
Ilmu dan senjata yang ia dapatkan saat 2 tahun pelatihan bersama Kapten Conway membuat Tatang ditarik Kolonel Inf Edi Sudrajat, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri Cimahi menjadi pengawal pribadi.
Ia menjadi Sniper saat terjun ke medan perang di Timor Timur pada tahun 1977- 1978.
Dia mendapat dua tugas saat berada di medan perang.
Tugas pertama adalah melumpuhkan kekuatan musuh dan kedua, menjadi Intelijen yang bertugas masuk ke jantung pertahanan dan mengacaukan pertahanan lawan.
Lawan yang dihadapi Tatang Koswara bukan musuh yang lemah, tetapi pasukan FRETELIN yang punya kemampuan Gerilya hebat dan tahu persis medan di Timor Timur.
Misi yang ia jalankan adalah misi rahasia. Dia nggak boleh mengungkapkannya kepada orang lain.
Bahkan dengan istrinya sendiri.
Dia hanya boleh mengungkapkan misi ini jika diperintahkan.
Tapi pada akhirnya ada orang lain yang mengungkapkannya terlebih dahulu.
Baca: Tak Cuma Kopassus, Inilah Enam Pasukan Elit TNI, Prajurit Siap Gerak Cepat Dalam Operasi Khusus
Baca: Operasi Kopassus di Papua, Kapten Pandu Kisahkan Pembebasan Sandera, 4 Prajurit Gugur Diserang
Baca: Hujan Peluru di 1999, Pasukan Elite TNI Dikepung Sniper Musuh yang Ternyata Teman Sendiri
Baca: BOS ISIS Paling Dicari Amerika Ini Tewas Ditangan Sniper SAS: Ditembak Jarak 1.600 Meter