Jumat Besok Badai Matahari Menuju Bumi, Diperkirakan Ganggu Sinyal GPS, Ponsel dan Matikan Listrik
Badai matahari juga dikenal sebagai badai geomagnetik, diperkirakan akan sampai Bumi pada hari Jumat 15 Maret 2019.
Negara-negara di "bagian utara" Amerika Serikat, seperti Michigan dan Maine, dapat melihat cahaya utara.
Badai juga dapat memicu fluktuasi di beberapa jaringan listrik yang lemah tetapi hanya akan berdampak kecil pada satelit di ruang angkasa, kata pusat itu.
Ilmuwan SWPC meramalkan bahwa badai geomagnetik minggu ini akan menjadi kelas G1, peristiwa kecil, dan berlangsung dari Rabu hingga Kamis (15 Maret).
Badai matahari berasal dari apa yang oleh para ilmuwan disebut lubang koronal, sebuah wilayah di matahari yang memungkinkan partikel berkecepatan tinggi mengalir ke luar angkasa.
Partikel bermuatan itu diperkirakan mencapai Bumi pada 15 Maret.
Baca: Isi Chat Jung Joon Young saat Bagikan Video Mesum di Grup Chat yang Berisi Selebriti Korea
Baca: Baru Seminggu Cerai Dengan Angel Lelga, Vicky Prasetyo Pacaran Anggia Chan, Belum Direstui Ternyata!
Baca: Syahrini Sah Nyonya Reino Barack, Isu Pernah Dekat dengan Pak Haji Kembali Muncul, Siapakah Dia?
Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi 2.700 Tahun Lalu
Para peneliti baru saja menemukan bukti adanya badai matahari dahyat yang pernah terjadi sekitar 2.679 tahun yang lalu.
Menurut para peneliti, peristiwa purba ini bisa menjadi badai matahari terbesar yang pernah menerjang planet ini.
Temuan ini menjadi penting bagi ilmu pengetahuan.
Sebab jika sampai terjadi hal yang serupa di era modern, ledakan plasma dan radiasi elektromagnetiknya berpotensi berdampak serius pada kehidupan di Bumi.
Sinyal radio dan komunikasi satelit terganggu, jaringan listrik tak aktif, dan seluruh sistem modern bakal rusak, mulai perbankan hingga transportasi.
"Jika badai matahari itu terjadi hari ini, bisa memiliki efek parah pada masyarakat beserta teknologi tinggi kita. Itu sebabnya kita harus meningkatkan perlindungan masyarakat terhadap badai matahari," kata Raimund Muscheler, salah satu peneliti dari Lund University di Swedia.
Bukti adanya badai matahari super tersebut didapatkan para peneliti dalam bentuk partikel radioaktif yang tersembunyi di bawah lapisan es Greenland.
Para peneliti mengggunakan inti es yang diekstraksi dan memperkirakan adanya peningkatan kadar isotop berilium-10 dan klorin-36 pada es tersebut.
Kedua reaksi kimia ini membuktikan aktivitas matahari yang mencapai magnet Bumi.