Tagihan PDAM Membengkak Rp 411 Juta di Bulan Maret, Dirut RSUD Mattaher Jambi Kaget Naik 400 Persen
Bulan Februari tagihan RSUD Raden Mattaher Rp 116 juta. Bulan Maret Tagihan PDAM naik menjadi Rp 411 juta. Artinya naik sekitar 400 persen
Penulis: tribunjambi | Editor: bandot
“Besok hubungi lagi saya ya, tapi soal itu memang ada kategorinya,” jelas Suparyadi.
Baca: Fachrori Umar Tegaskan Pejabat Jangan Memperkaya Diri, Dukung KPK Pencegahan di Jambi
Baca: Tutorial Cara Isi SPT Online Yang Cepat dan Gampang, Jangan Sampai Telat!
Baca: 4 Jam Kerja Bareng, Luna Maya dan Ruben Onsu Tak Ngobrol Sekalipun, Maaf Bila Lukai Hati
Terkait soal mungkinkah akan ada dispensasi kepada RSUD Raden Mattaher untuk bisa meringankan biaya tarif yang kini ditagih, Suparyadi mengatakan pihaknya tetap berpegang kepada aturan.
“Kita tetap pegang aturan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, PDAM Tirta Mayang sudah memberlakukan tarif baru bagi pelanggan per 1 September, tarif rumah tangga 1 (R1) menjadi Rp 4.000/meter kubik.

Disampaikan Erwin Jaya Zuchri, Direktur Utama PDAM Tirta Mayang, bahwa aturan menyebut tarif air minum harus memenuhi biaya pokok, biaya produksi dan investasi.
Kata dia, selama ini tarif air munum hanya mencukupi biaya operasional, sehingga banyak komponen penting untuk penyaluran air minum tidak dilakukan revitalisasi oleh PDAM.
“Itulah salah satu pemicu tingginya angka kehilangan air selama ini. Jaringan pipa yang seharus diganti, namun kita kurang biaya karena tarif tidak berpihak. Kebocoran hanya diganti dengan penanganan sesaat saja,” jelasnya.
Disisi lain sebut Erwin, PDAM juga harus memberikan pelayanan yang baik, SDM yang terampil, tentu itu juga membutuhkan investasi yang cukup besar.
“Selama ini PDAM tidak mampu memenuhi komponen itu, hanya mampu menjalankan operasional dan bayar gaji karyawan saja,” katanya.
Baca: Promo Citilink Beli 2 Tiket Gratis 1, Berlaku Semua Rute Terbang Hingga 26 Mei 2019
Baca: PROMO Bukalapak, Samsung Galaxy S10 Rp 12 Ribu, Emas 50 Gram Rp 5 Ribu, Ini Caranya