Suku Korowai Papua Percaya Memakan Daging Manusia Akan Membunuh Penyihir Khakhua

Paul Raffaele memimpin kru untuk membuat film dokumenter tentang suku Korowai yang masih suka makan daging manusia.

Editor: Nani Rachmaini
en.goodtimes.my
Suku Korowai 

Khakhua itu dianggap menyebarkan berbagai macam penyakit ke etnis mereka.

Suku Korowai

Suku Korowai

"Seperti yang ditulis van Enk, Korowai sering terkena beberapa wabah penyakit, termasuk malaria, tuberkulosis, elephantiasis dan anemia, dan apa yang dia sebut ‘kompleks khakhua.’ Korowai tidak memiliki pengetahuan tentang kuman mematikan yang menduduki hutan mereka, dan begitu percaya bahwa kematian misterius disebabkan oleh khakhua, atau penyihir yang menyerupai bentuk laki-laki."

"Bagi Korowai, jika seseorang jatuh dari rumah pohon atau terbunuh dalam pertempuran maka alasan kematian mereka cukup jelas. Tetapi mereka tidak memahami mikroba dan kuman, jadi ketika seseorang mati secara misterius, mereka percaya itu adalah karena seorang khakhua, penyihir lelaki yang datang dari akhirat. "

"Seorang khakhua harus dibunuh dengan cara dimakan. Sebab khakhua sebenarnya adalah orang mati. Memakan mereka (Khakhua/manusia) dianggap sebagai sistem keadilan terbaik," pungkas Raffaele.

(*)

Misi TNI Mencari Suku Kanibal di Papua, Sintong Terperangkap, dan Disodori Daging Merah, Harus Dimakan

TRIBUNJAMBI.COM-Rumor mengenai keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman rimba Irian Barat (Papua) masih santer terdengar.

Bahkan keberadaan suku pemakan manusia ini membuat para arkeolog dunia penasaran akan kebenaran tersebut.

Memang, rimba Papua yang masih perawan menyimpan begitu banyak misteri belum terpecahkan.

Lantas untuk membuktikannya dilaksanakanlah sebuah misi penjelajahan dan kemanusiaan.

Tentu misi ini bakal melibatkan satuan TNI karena diprediksi bakal berbahaya.

Mengutip Sintong Panjaitan : Perjalanan Prajurit Para Komando, pada 5 Mei 1969, dibentuk tim terdiri dari 7 anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD/Kopassus) ditambah 5 anggota Kodam XVII/Cenderawasih dan 3 warga asing dari televisi NBC.

Ikut pula 1 wartawan perang TVRI Hendro Subroto.

Tim ekspedisi itu dipimpin oleh Kapten Feisal Tanjung sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.

Sasaran dari ekspedisi itu dinamai Lembah X yang berada di lereng utara pegunungan Jayawijaya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved