'Cess siaga', Kisah Waria yang Kesulitan Beribadah hingga Diserbu Pria-pria Kuat, Akhirnya Bersatu
Petualangan cinta waria di Aceh berjuluk Angle Vanessa dengan seorang pemuda berakhir. Sementara itu, di Manado para waria curhat. Begini penuturan da
Waria lainnya, Puput mengaku mendapat penolakan orangtuanya.

"Mereka di luar daerah, sedang saya merantau sendirian di sini untuk menekuni jalan hidup saya," kata dia.
Puput menyatakan, ia melacur karena tekanan ekonomi.
Tak seperti umumnya teman temannya, ia tak punya ketrampilan salon.
"Yang bisa saya lakukan hanyalah jadi pembantu rumah tangga," kata dia.
Meski tak akur, namun dirinya masih sering berhubungan dengan orangtuanya lewat telepon.
Setiap bulan Desember, ia merasa nelangsa.
Sudah Diteken Jokowi, Gaji Perangkat Desa Akhirnya Setara PNS Golongan IIA, Berapa Besarannya?
Pilih! Daftar 110 Perusahaan BUMN yang Buka Lowongan Kerja, Tutup Pendaftaran 17 Maret 2019
Live Streaming Garuda Select vs Blackburn Rovers U-18 di Supersoccer TV Nanti Malam, Pukul 20.00 WIB
"Ingin saya berkumpul dengan mereka untuk rayakan Natal tapi itu tak mungkin," kata dia.
Setiap ibadah minggu di salah satu gereja di Sario, Puput selalu mendoakan orang tuanya.
Desi, waria lainnya, mengaku orang tuanya sudah menerima keadaannya.
Ia pun sudah berani pulang ke rumah.
"Tapi saat ke masjid, papa bilang gulung rambutnya lantas pakai kopiah karena kamu laki laki," kata dia.
Bila waria siaga
"Cess siaga".
Demikian perintah Putri (nama samaran) pada beberapa Waria yang mangkal di jalan Dotu Lolong Lasut, tak jauh dari Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Manado, Jumat (9/3/2019) malam.
Demi mendengar perintah itu, para Waria memasang sikap siaga.