Disulap Jadi Peci dan Topi Koboi, Kulit Kambing Ini Ditangan Syaiful Yani, Jadi Bernilai Ekonomis

Rupanya bisa menjadi barang ekonomis bernilai jual tinggi ditangan Syaiful Yani (43).

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/darwin
Syaiful Yani, mengolah kulit kambing menjadi bernilai ekonomis 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Darwin Sijabat

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Kreativitas tumbuh dan datang begitu saja tanpa kenal waktu, tempat dan usia. Kali ini limbah kulit kambing dijadikan barang yang bernilai ekonomis.

Bagaimana tidak, karena pada umumnya kulit kambing hanya menjadi limbah setelah di sembelih. Rupanya bisa menjadi barang ekonomis bernilai jual tinggi ditangan Syaiful Yani (43).

Ditangan warga RT 8 Dusun Hidayat, Desa Teluk Sialang Kecamatan Tungkal Ilir ini, mengubah kulit kambing menjadi topi koboi, peci dan juga dompet.

Baca: Video Live Streaming MotoGP Qatar 2019, Live Trans 7 dan TV Online Untuk Nonton Via HP, Go Vinales

Baca: Live RCTI! Link Live Streaming Arsenal vs Manchester United, Man United Bakal Agresif, Nonton Via HP

Baca: Jumpa Pers, Syahrini: Saya Tidak Mengambil Suami Orang, Incess Sampai Tirakat & Istikharah 40 Hari

Tidak tanggung tanggung, satu buah topi yang sudah jadi dihargai mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 1 juta bahkan lebih.

Saat Tribunjambi.com menyambangi kediamannya, pria kelahiran 1975 ini mengatakan, ide kreatif ini dilakoni sejak tahun 2016 lalu. Saat itu dirinya sedang menyembelih kambing yang akan dijadikan lauk pada acara cukuran anak atau aqiqah.

Saat pemotongan tersebut, dia bertugas menyiangi kulit kambing dari daging. Saat itu pula dia ditantang oleh salah seorang temannya untuk memanfatkan kulit kambing agar tidak terbuang.

Kulit kambing yang disulap Syaiful Yani menjadi berbagai aneka topi
Kulit kambing yang disulap Syaiful Yani menjadi berbagai aneka topi (tribunjambi/darwin)

"Waktu itu lagi motong kambing, kawan nantang saye buat topi. Iseng-Iseng coba buat, jadi lah topi waktu itu," ceritanya.

Cerita itu menjelaskan kepada kita kreativitas bisa datang dari mana saja, barang-barang yang dianggap tak berguna pun, jika ditangan orang orang kreatif bisa mengasilkan kreasi yang bernilai jual tinggi.

Sejak dua tahun berjalan, topi yang ia buat mulai dilirik warga warga baik saudara, tetangga maupun pesanan dari beberapa kalangan.

Baca: Aksi Gokil Teknisi TNI AU Buat Nurut Jet Tempur Israel, Gunakan Kepala Kerbau & Kain Kafan

Baca: Gelar Jumpa Pers, Mantan Luna Maya Ungkap Alasan Menikahi Syahrini Diam-diam di Jepang

Baca: Tepis Isu Merebut Reino Barack dari Luna Maya, Syahrini Katakan Hal Menohok Ini di Depan Wartawan

Uniknya lagi bahan topi koboi kulit kambing tidak menggunakan campuran apapun seperti benang dan lainnya, hanya kulit kambing yang dibentuk sedemikian rupa hingga membentuk pola-pola menjadi topi dan Songkok.

"Topi ini sepenuhnya berbahan dari kulit kambing," ujar bapak tiga orang anak ini.

Dia menceritakan proses pembuatan topi dari kulit kambing ini memakan waktu 12 hingga 14 hari jika panas matahari mendukung. Sebab prosesnya memanfaatkan panas sinar matahari untuk proses pengeringan.

Diantara proses pembuatan, yang membutuhkan waktu lebih lama itu untuk menghilangkan bau amis, dengan waktu paling cepat satu minggu.

Kulit kambing yang bisa dijadikan topi dan bernilai ekonomis
Kulit kambing yang bisa dijadikan topi dan bernilai ekonomis (tribunjambi/darwin)

Proses pembuatan ini sendiri tidak mudah, dimana kulit segar yang diterima itu dibersihkan, dengan memisahkan daging yang menempel di kulit.

Kemudian dicuci dengan menggunakan air bersih, lalu disemprot dengan cairan spirtus.

Sebelum dicetak menyerupai topi, kulit dicuci lagi Kemudian dibersihkan menggunakan air bersih sembari disampo bagian bulunya kemudian dikeringkan.

Baca: Seekor Anjing Pelacak Gagalkan Upaya Rudapaksa: Wanita Korban Alami Luka Serius

Baca: Ragam Cerita Para TNI Anggota Satgas TMMD ke-104, Bantu Warga di Kandang Hingga Ikut Mengajar

Dia sebut satu ekor kambing bisa dijadikan dua dua buah topi dan peci saya.

Syaiful Yani yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani ini sudah banyak kemajuan berkat kreasinya. Hanya saja saat ini ia masih kekurangan Bahan baku kulit kambing untuk pembuatan topi.

"Bahannya susah dicari, untuk dijual keluar belum, tapi jika pesan bisa," tuturnya.

Baca: Misi TNI Cari Suku Kanibal Papua, Sintong Terperangkap, Disodori Daging Merah yang Harus Dimakan

Baca: NYALI Marinir AS Kecut, Tatkala Berhadapan dengan Pasukan Elite TNI AL Ini: Aksi Mengerikan Denjaka

Baca: NIK Peserta CPNS Belum Keluar dari BKN Palembang, di Provinsi Jambi Baru 3 Daerah yang Sudah Keluar

Kreativitas yang ia buat sendiri sudah pernah ia sampaikan ke disperindagkop kabupaten Tanjung Jabung Barat saat melakukan acara Dikantor desa, dan kata dia respon pemerintah sangat baik. Ia pun berharap untuk pemerintah mudah-mudahan bisa memfasilitasi usahanya.

"kalau bisa kita mengharapkan bantuan mesin jahit, supaya bisa buat kreatifitas yang lain seperti dompet dan Rencana kami juga pengen buat sepatu," tutup pria yang hanya tamatan sekolah dasar ini. (DARWIN SIJABAT)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved