PELURU Terakhir Regu Tembak, Tepat Mengenai Batok Kepala: Mengejutkan Tahanan Ini Bertahan Hidup

TRIBUNJAMBI.COM - Siapa pun yang mendengar kisah ini dipastikan akan kaget. Di mana seseorang bisa selamat

Editor: ridwan
Ilustrasi 

Dia sempat kritis untuk beberapa waktu, sampai kemudian mampu bangkit setelah tidur yang nyenyak sekitar tujuh jam dan mengkonsumsi beberapa kaldu serta segelas anggur.

Baca: Ketika Pesawat Israel Nurut dengan Teknisi TNI AU saat Disediakan Kepala Kerbau Berbalut Kain Kafan

Duell tidak ingat tentang kejahatan atau hukuman gantungnya. Karena kesembuhannya yang menakjubkan, hukumannya dibatalkan.

Di London, John Smith dijatuhi hukuman gantung setelah divonis sebagai pelaku perampokan.

Pada Desember 1705, ia dibawa dengan kereta ke Tyburn untuk digantung. Tali itu ditempatkan di lehernya dan kereta ditarik menjauh, meninggalkan Smith tergantung.

Baca: VIDEO Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Massa, Novel Bamukmin Sebut Pendukung Miras Penghianat

Dia tergantung di sana selama lebih dari lima belas menit, masih hidup.

Orang banyak memohon penangguhan hukuman dan akhirnya tali yang menggantung Smith dipotong.

Dia segera dibawa ke rumah terdekat untuk penyembuhan.

Menurut Listverse , ketika ditanya bagaimana rasanya digantung, Smith menjawab, "Ketika saya dimatikan, untuk beberapa waktu, merasa sangat sakit yang disebabkan oleh beban tubuh saya dan merasakan semangat saya dalam keributan aneh, menekan kuat ke atas.

Baca: Perda Perlindungan Perempuan & Anak Disahkan,Fachrori:Kekerasan Perempuan & Anak Harus Ditanggulangi

Setelah memaksakan jalan mereka ke kepala saya, saya melihat nyala api yang sangat besar atau cahaya menyilaukan yang sepertinya keluar dari mata saya dalam sekejap dan kemudian saya kehilangan rasa sakit. "

"Setelah tali yang melilit saya dipotong, saya mulai sadar, darah dan roh yang memaksa diri mereka ke saluran mereka sebelumnya membuat saya tertusuk atau menembaki rasa sakit yang tak tertahankan sehingga saya bisa berharap orang-orang yang digantung itu telah menebas saya."

Baca: Perda Perlindungan Perempuan & Anak Disahkan,Fachrori:Kekerasan Perempuan & Anak Harus Ditanggulangi

Pada 1801 warga negara Inggris, Joseph Samuel dikirim ke penjara di Australia atas kasus perampokan.

Di Australia, ia dan beberapa pria lain merampok rumah dan membunuh penjaga keamanan.

Pada 1803, pihak berwenang menangkap Samuel yang mengaku melakukan perampokan tetapi menyatakan bahwa dia tidak ikut serta dalam pembunuhan itu.

Karena mereka tidak memiliki bukti untuk menghukum orang-orang lain, Samuel menanggung beban dan dijatuhi hukuman gantung.

Baca: Surat Suara untuk Kabupaten Muarojambi Baru Didistribusikan pada 19 Maret

Dia dibawa ke Parramatta dan ketika tali itu dililitkan di lehernya dan gerobak disingkirkan dari kaki Samuel, tiba-tiba talinya putus.

Para algojo memasang tali lain, tetapi kali ini talinya menjadi longgar dan Samuel bisa menyentuh tanah.

Pada percobaan ketiga, talinya putus lagi.

Baca: Komplotan Spesialis Pemobol Rumah Kosong Dibekuk, Mengaku Biasa Beraksi di Empat Wilayah Ini

Gubernur percaya itu adalah tanda dari Tuhan dan mengubah hukumannya menjadi penjara seumur hidup.

Penulis: Ambar Purwaningrum
Sumber: Tribun Travel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved