Janda dan Pria Beristri Digrebek Satpol PP di Kamar Kos, Ternyata Pegawai Dinas Koperasi Sumenep
Satpol PP Sumenep menggerebek pasangan bukan suami istri, yang merupakan pegawai Dinas Koperasi (Diskop) Pemkab Sumenep
Bahkan, pihak RS pernah melakukan pembinaan kepada yang bersangkutan. Keduanya kepergok oleh Sriyono, petugas keamanan RS. Sriyono memergoki kedua pasangan tak resmi ini sedang asyik berbuat mesum di dalam salah satu kamar mandi RS PKU Muhammadiyah Cepu pada siang hari.
Baca: Mbah Mijan Bongkar Penyebab Luna Maya Sulit Dapatkan Jodoh Hingga Harus Membersihkan Diri
Baca: Rocky Gerung Dilaporkan Atas Tuduhan Hina Pahlawan Nasional, Reaksinya: Baca Komen Akal Sehat
Baca: Kebakaran yang Melalap 2 Rumah Semi Permanen di Kuala Tungkal, Diduga Karena Korsleting Listrik
Baca: Siapa Robertus Robet? Aktivis HAM Ditangkap Polisi Usai Orasi di Aksi Kamisan
Kabid Keperawatan RS PKU Muhammadiyah Cepu, Suprapto, saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan pemecatan kedua oknum pegawai tersebut lantaran kepergok berduaan di dalam kamar mandi RS. "Benar, SK pemecatan keduanya per tanggal 1 Agustus kemarin. Saya tidak tahu persis kejadian detailnya. Tiba-tiba saya mendapat kabar seperti itu," tutur Suprapto, Selasa (7/8/2018).
Menurut Suprapto, oknum perawat IS sempat berpamitan kepada dirinya karena telah mendapat SK pemecatan. “Mungkin ini pelajaran dari Allah buat saya agar saya ke depan bisa berbuat lebih baik lagi,” ujar Suprapto menirukan perkataan oknum IS.
Suprapto mengaku sudah beberapa kali memperingatkan dan memberikan pembinaan kepada kedua oknum itu atas dugaan perselingkuhan. Kedua oknum tersebut pernah menyatakan kesiapannya untuk diberi sanksi apabila ada hubungan spesial antara kedua belah pihak. "Sebenarnya yang lebih paham persoalan ini adalah humas atau langsung ke direktur," tutur Suprapto. Saat menemui bagian Humas, wartawan langsung diarahkan ke Manager Bidang Dakwah dan Pencitraan (Bindatra) RS PKU Muhammadiyah Cepu sebagai atasan humas.
"Kami tidak berwenang menjawabnya," ujar Erlina, staf humas RS tersebut. Sementara itu, Rohmah, Manager Bindatra RS PKU Muhammadiyah Cepu, lebih memilih bungkam. Beberapa kali dirinya menegaskan tidak mengetahui persoalan pemecatan dua orang oknum karyawan tersebut.
"Mohon maaf saya tidak bisa kasih keterangan terkait kasus ini. Informasi tertutup bagi kami. Itu privasi rumah sakit," pungkasnya.