Dirgahayu Kostrad TNI AD

HUT Kostrad TNI AD! Inilah Daftar Nama Mantan Pangkostrad yang Karirnya Bersinar Hingga Kini

Hal ini ditandai dengan terjadinya beberapa peristiwa di tanah air, yang berusaha menggantikan idiologi Pancasila dan UUD 45.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/TribunJambi.com
Mantan Pangkostrad 

Mayjen TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima KORRA I CADUAD, sedangkan kepala stafnya dijabat oleh Brigjen TNI Ahmad Wiranata Kusuma.

Mayjend TNI Soeharto.
Mayjend TNI Soeharto. (IST)

Untuk pengisian personel KORRA I CADUAD diambil dari Kodam-Kodam, dari pendidikan dasar masing-masing kecabangan.

KORRA I CADUAD mempunyai kekuatan I Divisi Infanteri dengan memiliki pasukan inti 1 Brigade Para, satuan Banpur dan satuan Banmin.

Pada 19 Desember 1961 bertepatan dengan pelantikan para taruna AKMIL di Jogjakarta, Presiden Soekarno mencetuskan Trikora yang berisi:

  • Gagalkan pembentukan negara Papua di Irian Barat
  • Kibarkan bendera merah putih di Irian Barat
  • Bersiap-siap untuk mengadakan mobilisasi umum.
Presiden Soekarno.
Presiden Soekarno. (http://maritimnews.com)

Dalam usianya yang masih muda KORRA I CADUAD diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda.

Menindak lanjuti tugas penting ini, maka pada awal 1962 dibentuklah Komando Mandala di wilayah timur Indonesia dengan markas besarnya di Ujung Pandang (kini Makassar).

Panglima Mandalanya yaitu Brigjen TNI Soeharto, dengan tugas tambahan sebagai Deputi I Kasad untuk wilayah timur.

Mayjend TNI Soeharto sebagai Komando Mandala
Mayjend TNI Soeharto sebagai pemimpin Komando Mandala. (http://soeharto.co)

Dalam operasi ini melibatkan AD, AL, AU, sukarelawan dan massa rakyat dengan sandi "Operasi Jayawijaya".

Misi dari Operasi Jayawijaya untuk membebaskan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda dengan mengadakan perang terbuka jika perundingan perdamaian dengan Belanda di New York mengalami kegagalan.

Dalam rangka menyiapkan perang terbuka, maka pada 19 Desember 1961 dilakukan infiltrasi di daerah Fak-fak, Misoi, Wagiu, Serui, Sorong, Kaimani.

Akhirnya pertengahan Agustus 1962 dilakukan serbuan umum melawan penjajah Belanda dengan sasaran wilayah Biak, Jayapura.

KORRA I CADUAD sendiri menurunkan satu divisi, hal ini menyebabkan gentarnya pihak Belanda dengan keputusan menyerah tanpa syarat.

Baca Juga:

Mashuri Minta Biaya Sewa Kantor BKAD Rimbo Tengah Dihapus

Panik Ketahuan Mencuri Motor, Dua Pencuri Tak Sadar Masuk Markas Kopassus, yang Terjadi Kemudian

KPU Kota Jambi Akan Lakukan Verifikasi Soal WNA Masuk DPT

Hampir 1.000 Lowongan Kerja Dibuka Kemensos RI Untuk D3 & S1, Sampai 8 Maret, Ini Syarat & Link

Penyerahan Irian Barat ini dengan ditandainya berkibarnya bendera merah putih pada 1 Maret 1963.

Setelah Irian Barat berhasil masuk wilayah NKRI, maka operasi kemudian dilanjutkan dengan operasi "Wisnu Murti", yaitu operasi lanjutan sebagai langkah konsolidasi yang bersifat Binter dan Operasi Linud yang sifatnya tempur.

Berdasarkan pengalaman dari Komando Mandala ini, maka Mayjen TNI Soeharto membuat telaah staf yang intinya perlunya dibentuk pasukan cadangan strategis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved