Panji Petualang Ingatkan Bahaya Ular Cabai, Meski Kecil Punya Bisa Paling Mematikan
Pecinta reptil Panji Petualang mengingatkan agar manusia selalu waspada dari keberadaan ular berbisa, satu diantaranya ular cabai
Ukurannya maksimal 30-40 Cm.
Di kepalanya ada garis bermotif cabang berbentuk huruf Y dan memiliki garis kuning atau putih sampai ke ekor belakang (stripe).
Kerennya saat dibalik ada warna hitam-putih dan bagian ekor ada warna merah.
"Ular ini cantik banget tapi ringkih. Karakternya pun pasif, tidak seperti ular berbisa. Tapi bagi teman-teman yang melihat saya memegang dengan free handle ini mohon jangan ditiru. Satu kali gigitan ular itu kita bisa mati dalam hitungan jam. Untuk manusia dewasa ada 4-5 jam bertahan hidup," jelas Panji Petualang merincikan dalam video berdurasi 12 menit itu.
Adapun, gejala-gejala yang timbul dari gigitan ular itu pada manusia ialah terasa mual, pusing, lemas, pandangan kabur, dan berakhir kematian.
Panji juga menuturkan, ular dengan bisa sangat berbahaya itu saat ini belum ada obat anti serum-nya (anti bisa).
"Informasi, untuk di Indonesia belum ada serum anti bisa ular cabai ini. Jadi kalian hati-hati ular ini sangat berbisa sekali, lebih berbisa dari Kobra. Kenali ciri-cirinya, jika dibalik ada belang-belang seperti ular Welang," tuturnya.
Panji Petualang pun mengevakuasi ular tersebut agar tidak diinjak oleh warga dan melepas-liarkan di tempat yang jauh dari warga.
Baca: Aktor Beverly Hills, Luke Perry Meninggal Dunia Karena Stroke, Pemicu dan Tanda Stroke di Usia Muda
Baca: Foto Video Pelajar Tanpa Busana Beredar di Bojonegoro, Pelakunya Seorang Sopir
Baca: Nikita Mirzani Bongkar Penyebar Foto Pernikahan Syahrini dan Reino Barack
Petualangan Panji pun belum usai karena pihaknya masih mencari beberapa ular yang biasa melintas di sekitar pemukiman warga.
Sebelumnya, seorang pawang reptil dari Bali Reptile Rescue Gumbrih, I Kadek Adi Saputra menjelaskan, kemungkinan korban dipatuk ular jenis weling atau bungarus, bukan ular sendok atau kobra.
Hal itu dia simpulkan dari keterangan sang paman, yang menyebut korban meninggal setelah berjam-jam dari patukan ular.
Sebab, Menurut pria yang biasa dipanggail Ray ini, jika dipatuk ular sendok atau kobra, biasanya korban meninggal dalam hitungan menit setelah gigitan.
Jenis ular weling atau bungarus, biasa masyarakat Bali menyebutnya Lipi Poleng ini aktif pada malam hari dan seneng berada di rawa-rawa atau semak-semak berair, serta di tumpukan bebatuan.
Ular ini sangat berbahaya dan menyebabkan kematian, apabila tak segera ditangani pascagigitan.
Gigitan jenis ular weling ini tidak sakit, namun menyebabkan rasa kantuk berat.