Andi Arief Ditangkap
Andi Arief Pernah Sebut Ahok BTP Bandit, Ini Cuitan Kontroversial Wasekjen Partai Demokrat Itu
Andi Arief, politisi Partai Demokrat yang ditangkap kasus Narkoba jenis Sabu, pernah menyebut Ahok alias BTP sebagai bandit yang didandani media
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal M Iqbal menegaskan Andi Arief ditangkap seorang diri.
Namun, aparat sedang mendalami kemungkinan perempuan tersebut sudah keluar sebelum terjadinya penangkapan.
"Pada saat penggerebekan tidak ada (perempuan). Itu sedang kita dalami apakah sudah check out atau tidak," ungkap Iqbal saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/3/2019) sore.
Cuitan Kontroversial
Pada dinamika Pemilu 2019 ini, Andi beberapa kali menyita perhatian publik.
Ia kerap kali melontarkan pernyataan bernuansa sensasi sekaligus mengundang kontroversi di media sosial.
Contohnya, saat Prabowo Subianto mengumumkan calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2019, Rabu (8/8/2018).
Andi Arief saat itu mengatakan, Partai Demokrat terancam batal koalisi dengan Partai Gerindra dan kawan-kawan.
Penyebabnya, Prabowo dinilai mengakomodasi politik transaksional dalam hal menentukan cawapres sehingga kesepakatan politik dengan Demokrat yang sebelumnya sudah menjadi komitmen terancam tak jadi dilaksanakan.
Saking kesalnya, Andi menyebut Prabowo sebagai jenderal yang lebih mementingkan uang.
Bahkan, ia mengaku partainya menolak kedatangan Prabowo ke kediaman SBY pada Rabu malam.
Baca: Sakit Gigi Tidak Kunjung Sembuh, Bisa Jadi karena Tumor atau Jantung Koroner, Segera ke Dokter
Baca: Empat Jam Diperiksa KPK Soal Sumber Hartanya, Kini Ketahuan Harta Bupati Kerinci, Segini Jumlahnya
"Padahal, untuk menang bukan berdasarkan politik transaksional, tapi dilihat siapa calon yang harus menang. Itu yang membuat saya menyebutnya jadi jenderal kardus. Jenderal kardus itu jenderal yang enggak mau mikir, artinya uang adalah segalanya," kata Andi di akun Twitter-nya.
Cuitan kontroversial itu berbuntut panjang. Kasus itu sampai diusut Bawaslu dan hingga saat ini belum dinyatakan dihentikan pengusutannya.
Cuitan kontroversial lain dari Andi ialah mengenai surat suara dari China di Terminal Tanjung Priok.
Pada Rabu (2/1/2019), ia menulis di akun Twitter-nya, "Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar."
Andi kemudian menghapus cuitan itu.
Belakangan, KPU, Bawaslu, dan Bea Cukai turun tangan mengecek cuitan Andi dan sudah dinyatakan bahwa kabar yang diungkapkan Andi itu hanyalah hoaks.
Kini, penangkapan Andi lantaran kasus narkoba membuka babak baru bagi kariernya ke depan. (*)