Tiba-Tiba Pidato Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Disambut Sorakan, Singgung Soal Ini.
AHY yang juga Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu berpidato soal hukum dan negara
Tanggapan PDIP
Partai berlambang banteng ini tidak setuju dengan pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono soal pemilihan umum serentak.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan tak setuju dengan poin pidato AHY, bila pemilu serentak berlanjut, era multipartai akan berakhir.
"Pada jalan ideologi, dan jalan sejarah yang ditempuh setiap partai itu berbeda. Kami meyakini bahwa pemilu serentak tidak akan membunuh partai politik," ujar Hasto di Lampung, Sabtu (2/3/2019).
Baca: Budiman Sudjatmiko Sebut Hafal Ilmu Yang Digunakan Tim Prabowo-Sandiaga
Baca: Kopassus Bikin Gentar Seluruh Angkatan Bersenjata di Dunia, Kisah 30 Prajurit Usir 3.000 Pemberontak
Baca: Pemberontak PRRI Dibikin Kocar-kacir, Prajurit Kopassus Juga Temukan Peti Penuh Berisi Uang
Hasto berujar, sistem politik Indonesia ingin memperkuat sistem presidensial. Padanan dari sistem presidensial adalah multi partai sederhana, bukan partai dengan jumlah yang banyak.

Nantinya akan ada konsolidasi demokrasi dari jumlah partai yang sederhana itu. Jumlah partai yang menduduki kursi di DPR akan semakin berkurang, sampai tercapai kondisi ideal tanpa membunuh partai.
"Yang menggambarkan kehidupan berbangsa, dan representasi dari masyarakat Indonesia melalui partai politik itu. Jadi kami tidak sependapat dengan hal tersebut (pemilu serentak membunuh partai)," imbuh Hasto.
Baca: Simpan Dulu Sebelum Ketemu Tempat Sampah, Tips Sederhana Ini Bisa Diajarkan Sejak Kecil
Baca: Gangster Terbesar dan Paling Ditakuti di Dunia, Nilai Bisnis Mereka Capai Triliunan
Baca: Ogah Diajak Hubungan Intim, Istri Nyaris Dibacok Suami, Anak Turut Dianiaya
Sebelumnya, AHY mengatakan, pemilihan presiden yang dilakukan secara serentak dengan pemilihan legislatif tidak efektif untuk sistem politik di Indonesia.
Menurut AHY, dampak dilakukannya pemilu serentak hanya dirasakan partai pengusung utama calon presiden (capres). Partai yang tak memiliki capres tidak akan mendapatkan efek elektoral yang besar.
"Jika kondisi ini berlanjut di masa depan, bukan tidak mungkin era multipartai akan berakhir, dan menyisakan hanya dua partai besar, seperti di Amerika Serikat," kata AHY saat berpidato politik di Djakarta Theater, Jumat (1/3/2019).
Surat SBY dari Singapura
Seperti diketahui, AHY baru saja menerima mandat Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengambil alih komando pemenangan Partai Demokrat di Pemilu 2019.
Mandat tersebut disampaikan SBY melalui selembar surat yang ditulis SBY di Singapura, dan dikirimkan kepada Sekjend Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan.
SBY saat ini sedang menampingi Sang Istri, Ani Yudhoyono menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura.
Dalam suratnya, SBY menyatakan bahwa dirinya tidak bisa terlibat aktif dalam kampanye bersama para caleg Partai Demokrat karena harus mendampingi pengobatan dan perawatan Sang Istri.