Pemberontak PRRI Dibikin Kocar-kacir, Prajurit Kopassus Juga Temukan Peti Penuh Berisi Uang
Pesawat-pesawat pemburu P-51 Mustang & Bomber B-25 Mitchell berurutan menembakkan senjata andalannya
Pasukan pemberontak didikan Portugis ini harus dihadapi Kopassus kala itu.
Tropaz merupakan pasukan Timor Leste didikan Portugis yang kenyang dengan pengalaman tempur gerilya.

7 Desember 1975, TNI menggelar operasi lintas udara terbesar untuk menguasai Kota Dili, Timor Portugal.
Jumlah pasukan yang diterjunkan 270 orang Prajurit Para Komando dari Grup I Kopasandha (kini Kopassus) dan 285 prajurit Yonif 501.
Banyak kelemahan dari operasi penyerbuan itu, seperti data intelijen yang salah.
Data intelijen menyebutkan musuh yang menjaga Kota Dili hanya sekelas dengan Hansip. Ini salah besar.
Pasukan TNI sudah ditembaki saat masih melayang di udara.
Pilot TNI AU terpaksa membatalkan sejumlah penerjunan karena pesawat diberondong tembakan dari bawah.
Seorang load master di dalam C-13o Hercules tewas tertembak.
Akibatnya 72 prajurit Kopassus batal diterjunkan.

Para prajurit yang terjun juga tak bisa membalas tembakan karena senapan AK-47 mereka masih terikat di paha.
Begitu mendarat mereka langsung mencari kelompoknya dan terlibat dalam pertempuran sengit.
Beberapa prajurit baret merah tersungkur ditembus peluru prajurit Tropaz.
Sementara itu, Komandan Nanggala V/Kopasandha Letkol Inf Soegito berlindung di balik tembok.
Ternyata di balik tembok itu terlihat beberapa orang Tropaz sedang menembak bertubi-tubi ke arah pasukan yang baru mendarat.