Femalenial
Kisah Ibu dan Anak dari Jambi Mencoba Mendaki Seven Summit, Gita dan Shafa Dihantam Hujan Deras
Saat perjalanan dan kondisi bacan capai, mereka dihantam hujan. Gita membiarkan Shafa menangis dahulu, setelah selesai baru melanjutkan perjalanan.
Tips mendaki gunung bersama anak
Mendaki gunung merupakan satu di antara kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan di alam.

Bisa menikmati alam tanpa polusi, ditambah suguhan pemandangan negeri atas alam yang memanjakan mata.
Hobi ini menjangkiti semua kalangan karena memang bakal mendapat pengalaman tidak terlupakan.
Selain orang dewasa, ada juga anak-anak yang mulai memiliki ketertarikan terhadap mendaki gunung.
Lalu sebagai orang tua, bagaimana sebaiknya mengenalkan pendakian kepada anak?
Nih, ada cerita dari seorang ibu muda yang hobi mendaki gunung.
Dia sudah mengajarkan anaknya mendaki di usia sangat muda.
Gita Anggraini, seorang karyawan yang juga memiliki hobi mendaki membagikan pengalamannya mendaki gunung bersama sang buah hati, Putri Birru Shafa (10).
“Pertama kali mendaki persiapannya itu dimulai dari antisipasi," tuturnya.
"Aku mencoba mengemas perjalanan dengan menyenangkan," kata Gita.
"Di rumah, saya jelaskan dengan simulasi di rumah bahwa di gunung itu akan tidur di tenda, akan main ayunan, akan masak dan sebagainya. Kalau bilangnya pendakian mungkin akan tampak melelahkan. Jadi saya mencoba menjelaskan dengan hal yang menyenangkan dan yang mungkin dia suka,” ungkapnya.
Gita yang memang memiliki hobi hiking sejak SMA mencoba mengenalkan ke anak untuk travelling, hiking, dan lainnya.

Pertama kali mengajak anak untuk backpacking itu dari usia 3 tahun dan mulai naik gunung itu dari usia 7 tahun.
“Ternyata anaknya suka dan tidak merasa lelah. Dia terlihat senang menjalani dan justru minta lagi,” ucapnya.