Rencanakan Bangun Tiga Jembatan, Cek Endra Ingin PT Semen Baturaja Cepat Beroperasi di Sarolangun
Bupati Cek Endra serius mendukung dan mendorong, agar pembangunan pabrik PT Semen Batu Raja bisa cepat beroperasi di Kabupaten Sarolangun.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan wartawan Tribunjambi.com, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Rencana pembangunan Pabrik PT. Semen Batu Raja, yang berlokasi di wilayah Bukit Bulan, Kecamatan Limun, kabupaten Sarolangun sudah ada titik terang.
Pasalnya, pabrik semen yang akan beroperasi di Sarolangun itu sudah dibuktikan dengan penyerahan izin lokasi beroperasinya pabrik semen.
Dukungan positif Pemerintah Kabupaten Sarolangun kepada pihak PT Semen Batu Raja dengan dibuktikan Izin lokasi dari Bupati Sarolangun Cek Endra belum lama ini.
Bupati Cek Endra mengaku bahwa Pemkab Sarolangun dengan serius mendukung dan mendorong, agar pembangunan pabrik PT Semen Batu Raja bisa cepat beroperasi di Kabupaten Sarolangun.
"Kami berharap Baturaja betul-betul berdiri di Sarolangun, karena sudah terealisasi dalam legal formal, belum lama ini kita serahkan izin lokasinya,” jelasnya.
Baca: Bupati Masnah Hadiri Rapat Persiapan Pileg dan Pilpres 2019 di Batam
Baca: Lelang Jabatan Delapan Pimpinan OPD Tanjab Timur Masih Tunggu Hasil Asesment
Baca: 10 Laga Terakhir Liverpool & Man City, Siapa Hadapi Lawan Berat? Serta Hasil Liga Inggris Pekan 28
Baca: Hari Ketiga TMMD Satgas Bersama Warga Bangun Jalan Tembus Desa Sungai Ning ke Sungai Liuk
Menurutnya, kehadiran dan proses perencanaan pabrik di Kabupaten Sarolangun sudah berlangsung lama, karena masalah mekanisme. Hingga sampai sekarang baru ada kejelasan mengenai izin.
"Mudah-mudahan pembangunan pabrik Baturaja benar-benar beroperasi, sebab masyarakat menanti operasi Pabrik Semen Baturaja dengan izin lahan seluas 3.600 hektare,” ucapnya.
Dengan izin lokasi pendirian pabrik PT. Semen Baturaja yang sudah disahkan antara pemkab dan pihak PT.Baturaja, hal ini sekaligus menegaskan bahwa akan disegerakan tindak lanjut proses proses berikutnya di tahun depan.
Selain itu, Bupati juga sangat menyambut baik dengan arah pembangunan pabrik. Karena konsep pembangunan pabrik semen nantinya dengan Grandfactory atau pabrik yang berwawasan ramah lingkungan, karena diketahui lokasi pabrik ada persis di lingkup kawasan wisata Goa Calow Petak.
"Dengan kehadiran pabrik ini, tentu akan ada kontribusi pabrik sehingga membuat wisata Goa Calow Petak semakin indah," katanya.
Bupati juga mengatakan tahun 2019 ini Pemkab Sarolangun akan membangun tiga jembatan menuju lokasi pabrik semen tersebut, dan pada tahun depan jalan-jalan yang sifatnya mengganggu akan diselesaikan, namun realisasi itu tidak cukup dengan waktu yang singkat, satu hingga dua tahun anggaran.
"Untuk titik-titik tertentu kita selesaikan tahun depan. Infrastruktur ini harus sejalan program produksi,” katanya.
Kedepan kata Cek Endra, kehadiran pabrik semen ini juga akan menyerap tenaga kerja yang profesional, sehingga tentu diharapkan putra-putri Kabupaten Sarolangun bisa menjadi salah satu bagian dari karyawan tersebut. Namun, tentunya pabrik ini memerlukan skill, tenaga perusahaan yang profesional.
“Tergantung profesionalisme. Nah kita mengacu profesionalisme dan pendidikan,” katanya.
Baca: Gubernur Jambi, Fachrori Umar Tegaskan ASN Harus Jaga Netralitas Dalam Pemilu
Baca: VIRAL VIDEO Camat Paal Merah Kota Jambi Ngamuk ke Warga saat Amankan Jambret yang Mau di Amuk Massa
Baca: Hari Ketiga TMMD Satgas Bersama Warga Bangun Jalan Tembus Desa Sungai Ning ke Sungai Liuk
Baca: 65 Desa di Muarojambi Bakal Laksanakan Pilkades Serentak, Gunakan Sistem E-Voting
Kita ketahui beberapa lokasi sebagian besar adalah bukit bebatuan. Selama ini kita sosialisasi seputaran langkah pembanguan pabrik dan apa dampaknya kepada masyarakat baik dari segi ekonomi, lingkungan dan sosial. Dan masyarakat Kecamatan Limun saat ini sedang menunggu kapan akan dibangun, karena ini BUMN tentu ada aturan yang mengikat.
"Amdal tinggal finishing saja, sekarang sudah sidang terakhir, menjelang bulan Juni ini sudah selesai,” katanya.
Sementara, Direktur Utama PT Semen Batu Raja yang baru yaitu Jobi Triananda Hasyim mengaku jika tidak ada halangan, pihaknya menyebut seluruh proses dari awal hingga beroperasinya pabrik akan segera dilaksanakan mengingat memang membutuhkan waktu cukup panjang.
Ia memperkirakan seluruh proses awal administrasi dapat diselesaikan pada tahun 2019 ini, sehingga optimis pada tahun berikutnya yaitu 2020 mendatang akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik semen di Sarolangun.
“Insyaallah tahun depan kita mulai grounbreaking (peletakan batu pertama) tahun berikutnya mulai membangun pabriknya, tahun 2021 peralatan mulai masuk," katanya.
Kita masih bentuk tim bagaimana mengurus perizinan dan tim pembebasan tanah, kami perkirakan nanti sampai puncaknya tahun 2022-2023 pada tahap konstruksi.
"Semester kedua tahun 2024 kita sudah bisa produksi doakan semoga berjalan dengan baik,” katanya.
Selain itu, katanya, konsep pembangunan pabrik semen di Bukit Bulan ini, pihaknya akan menerapkan desain pembangunan pabrik tersebut akan dilakukan dengan konsep peralatan pabrik semen yang efisien, ramah lingkungan, tidak bising bahkan tidak berdebu.
"Ada lebih kurang 3.000 hektare IUP, yang pada tahun ini diperkirakan secara administrasi sudah selesai. Pihak PT Semen Baturaja juga sudah melakukan desain peralatan pabrik, yang harus menyesuaikan kebutuhan pabrik semen yang efisien, ramah lingkungan, tidak bising dan tidak berdebu," ujarnya.
Baca: MEMANAS - India Minta Pakistan Bebaskan Pilot Pesawat Tempur Yang Ditembak Jatuh
Baca: Beda Nasib, Maia Makin Tajir, Ahmad Dhani Dikabarkan Jatuh Miskin, Tak Bisa Nafkahi Mulan
Baca: Hadir di Rakornas TP PKK Rahima: PKK Tingkatkan Sinergitas Dengan Stakeholder Tanggulangi Stunting
Baca: Dua Maskapai Turunkan Harga Hingga 40 %, Jakarta-Palembang Kini Mulai Rp 600 Ribuan
Disamping itu, katanya berdasarkan survei yang dilakukan pada lokasi pabrik ini memiliki cadangan sumber daya alam berupa batu kapur yang besar sebagai bahan baku semen, ditambah lagi cadangan batu bara yang cukup besar. Tidak semua provinsi di Sumatera memiliki dua kombinasi itu.