Sejarah

Lentera Cinta Soeharto Dengan Siti Hartinah Hingga Maut Memisahkan

Kisah cinta mantan presiden Soeharto dengan Siti Hartinah menjadi kisah yang menarik untuk diketahui.

Editor:
Tribun Timur
Tommy Mandala Putra, anak kelima Soeharto (Kiri) bersama Soeharto dan Ibu Tien 

Hingga Maut Memisahkan

Tak ada bulan madu bagi mereka karena tiga hari setelah pernikahan, Soeharto harus kembali ke Yogyakarta untuk berdinas. Mereka pun tinggal di Jalan Merbabu Nomor 2.

Seminggu setelah itu, Soeharto harus meninggalkan sang istri karena ditugaskan ke Ambarawa untuk menghadapi serangan Belanda dari Semarang.

Menjadi istri tentara di zaman Perang kemerdekaan memang berat.

Bahkan, saat harus melahirkan anak pertamanya, Hartinah terpaksa tak bisa ditemani Soeharto yang sedang bertempur. Meski begitu, dia tetap tegar dan setia.

Pernah suatu hari, Soeharto terlihat penat karena tugas militer dan hampir menyerah.

Hartinah dengan lembut berkata, “Aku dulu menikah dengan tentara, bukan dengan sopir. Jadilah tentara yang bermartabat.”

Pepatah bahwa di belakang pria hebat pasti ada wanita yang tangguh sepertinya memang benar adanya.

Dalam otobiografinya, Soeharto menulis ia dan sang istri selalu menjaga ketentraman rumah tangga dengan cinta dan pengertian.

Tak bisa dipungkiri, cinta kasih dan dukungan yang diberikan Hartinah menjadi pendorong karir Soeharto sebagai presiden.

Laiknya pasangan lain, cemburu dan cekcok suami istri juga dialami Soeharto. Namun baik Soeharto maupun Hartinah bisa menempatkan kecemburuan secara bijak.

"Hanya ada satu Nyonya Soeharto dan tidak ada lagi yang lainnya. Jika ada, akan timbul pemberontakan yang terbuka di dalam rumah tangga Soeharto," demikian tulis kata Pak Harto.

Baca: Sebenarnya kami malu dengan PN Muara Bulian, Sekda Curhat Dapat Predikat B Minus di Integritas

Baca: Bilang Cinta Padahal Nggak, Duh Sakitnya : Ini Dia 5 Fakta Kebohongan Paling Kejam

Baca: Mantan Nikah, Luna Maya Tinggalkan Indonesia, Ucap Selamat Tinggal, Foto-foto Reino Barack Dihapus

Selama 49 tahun mereka hidup berdampingan. Sampai Hartinah berpulang pada 1996.

Dan, 12 tahun kemudian, Soeharto menyusul wanita terkasihnya untuk kembali bersama.

Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Kisah Cinta Pak Harto dan Bu Tien, Saling Mencintai Tanpa Hiruk pikuk

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Cinta Pak Harto dan Bu Tien, Hanya Ada Satu Nama Hingga Akhir Hayat, http://aceh.tribunnews.com/2019/02/28/kisah-cinta-pak-harto-dan-bu-tien-hanya-ada-satu-nama-hingga-akhir-hayat?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved