'Awalnya saya dorong mayat', Masih Ada Teriakan Minta Tolong dari Tambang Emas Ilegal yang Longsor

Puluhan orang terjebak di dalam lubang pertambangan emas tanpa izin (PETI) di lokasi Super Busa, Desa Bakan. Dipastikan, sudah delapan orang tewas.

Editor: Duanto AS
Tribun Manado/istimewa
Area pertambangan emas tanpa izin (PETI) di lokasi Super Busa, Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) longsor, Selasa (26/2/2019) malam. Delapan penambang meninggal dunia dan 19 lainnya luka. 

Kata Deni, masih banyak penambang yang terjebak di dalam lubang tambang. "Ada yang sudah meninggal terjepit batu. Tulang belakangnya sampai keluar," kata dia.

Deni mengatakan kejadian ini yang terparah. "Sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini. Banyak penambang yang menjadi korban," ujar dia.

Deni sejak di bangku SMP sudah mulai menambang. Saat ini, dia sudah berusia 38 tahun dan masih menambang.

Pasi Ops Kodim 1303 Bolmong Kapten Inf Asrak Badarun di lokasi mengatakan, tim evakuasi yang dipimpin Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan bersama Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong serta warga dan keluarga para korban sedang evakuasi korban keempat yang sudah meninggal dunia.

Berdasarkan data yang diterima sampai kemarin siang, sudah ada 19 orang dievakuasi dan selamat, 4 penambang ditemukan meninggal dunia.

Lokasi tambang bisa diakses melalui dua jalan. Pertama mengikuti jalan di PT JRBM dan kedua jalan tradisional yang dibuat penambang.

Medannya ekstrem. Kalau ikut jalan perusahaan JRBM harus naik mobil truk khusus dan mobil 4 x 4. Selain itu, pemeriksaan ketat oleh petugas keamanan sehingga tidak sembarangan orang bisa tembus.

Sementara jalur lainnya, menyusuri perkebunan dari jalan besar membutuhkan waktu sekitar 1 jam lebih berjalan kaki dan mendaki.

Keluarga korban longsor memadati basecamp PT JRBM untuk mendengarkan informasi. Marlina Moha, istri satu di antara korban berharap suaminya Teddy Mokodompit (36), warga Desa Pontodon selamat dari musibah itu.

"Kemarin suami saya pamit menuju lokasi tambang dan sampai sekarang belum ada kabar," katanya sambil meneteskan air mata.

Ibu yang memiliki tiga anak ini sangat terpukul dengan kejadian ini. Keluarga berharap suami atau keluarganya selamat atas kejadian longsor.

Berdasarkan informasi dari warga yang selamat Safri, Teddy masih berada dalam lubang saat longsor.

Hingga Rabu kemarin, sudah 10 korban yang dibawa ke RSUD Kotamobagu.

"Empat korban yang dibawa tadi malam hingga pukul 01.00," ujar Gunawan Ijom, Humas RSUD Kotamobagu.

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo menyampaikan keprihatinannya atas musibah tersebut dan turut berduka cita atas korban meninggal dunia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved