Neraka Bernama ISIS, Kisah Anak-anak Perempuan Jadi Budak 5eks, Bocah 10 Tahun Ini Hamil

Seorang wanita Yazidi yang diidentifikasi sebagai Mahdya (29) mengklaim bahwa keponakannya yang baru berusia 10 tahun kini sedang hamil

Editor: Nani Rachmaini
Daily Mail
Marwa Khedr, salah satu anak-anak yang jadi budak seks ISIS dan dirudapaksa 100 jihadis ISIS hingga hamil di usia 10 tahun 

Neraka Bernama ISIS, Anak-anak Perempuan Dirudapaksa Ratusan Kali, Bocah 10 Tahun Ini Hamil

TRIBUNJAMBI.COM - Sadis, rasanya hanya kata itu yang tepat untuk menggambarkan ISIS.

Lagi-lagi, kekejaman kelompok militan ISIS yang berbasis di negara Suriah itu terungkap.

Dilansir dari The Sun, seorang wanita Yazidi yang diidentifikasi sebagai Mahdya (29) mengklaim bahwa keponakannya yang baru berusia 10 tahun kini sedang hamil setelah dipaksa menjadi budak seks ISIS.

Gadis muda itu bernama Marwa Khedr.

Ia baru berusia 10 tahun ketika jihadis ISIS menyapu desanya yang ada di wilayah Sinjar, Irak.

Mereka kemudian mengumpulkan semua keluarga di Sinjar dengan todongan senjata.

Baca: Ibu Hamil 8 Bulan Tewas Saat Kejar Jambret, Terjatuh Dari Atas Sepeda Motor

Baca: Daftar 17 Lagu yang Dicekal oleh KPID Jabar, Termasuk Lagu Agnez Mo ft. Chris Brown Overdose

Baca: Siswi MTS di Kerinci Dicegat dan Dipaksa Kesemak-semak oleh OTK, Tapi Teriakannya Bikin Pelaku Kabur

Para lelaki dimakamkan hidup-hidup di kuburan massal.

Sedangkan para wanita dan anak-anak dibawa ke kota terdekat di utara negara itu.

Di sana, mereka dibagi berdasarkan usia.

http://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2019/02/26/3782299404.jpg
Mirror
Ilustrasi ISIS

Yang paling berharga akan diambil oleh tokoh senior ISIS, dan mereka adalah wanita yang berusia antara 10 hingga 20 tahun.

Dan salah satunya adalah Marwa Khedr sendiri.

Mahdya yang baru saja melarikan diri dari Baghuz, kamp penahanan terakhir ISIS mengatakan kepada Daily Mail bahwa terakhir kali ia melihat keponakannya berkerumun dengan orang-orang di pasar dekat Hardan, tempat tinggalnya sebelum dibawa ISIS ke ibu kota Raqqa.

http://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/2019/02/26/3692167770.jpg
Daily Mail
Marwa Khedr, salah satu anak-anak yang jadi budak seks ISIS dan dirudapaksa 100 jihadis ISIS hingga hamil di usia 10 tahun

Beberapa bulan kemudian, salah satu temannya memberi tahu Mahdya bahwa ia melihat Marwa lagi namun dalam keadaan hamil.

Padahal, Marwa masih sangat muda mengingat usianya baru 10 tahun.

Dan ini merupakan tanda kebiadaban ISIS.

Kini, keberadaan Marwa masih belum diketahui.

Sementara itu, Ziad Avdal, seorang mantan guru yang mengelola rumah singgah bagi Yazidi yang melarikan diri dari ISIS juga memberikan komentar terhadap kasus Marwa.

"Ada banyak gadis seperti dia. Bukan hanya mengerikan mengetahui dia hamil.

Gadis-gadis muda ini mungkin telah dirudapaksa oleh 100 pria sebelum mereka hamil" katanya.

Sebagai tambahan informasi, Mahdya melarikan diri dari Baghuz dengan dua putrinya yang masih hidup.

Mereka berusia delapan dan sembilan tahun.

Mahdya dan kedua putrinya hanyalah salah satu dari hampir 6.500 Yazidi yang diculik oleh jihadis ISIS.

Hampir dari setengah jumlah itu hilang tak diketahui keberadaannya.

Mahdya juga menceritakan kisah mengerikan tentang dirinya yang sering dijual, disiksa, dipaksa menikah beberapa kali hingga diancam anak perempuannya akan dirudapaksa pria yang lebih tua.

Mahdya juga menceritakan saat ia melihat anak-anak itu terus menerus dipukuli dengan kabel oleh pengantin perempuan ISIS.

Ada juga anak-anak yang tewas dalam pemboman.

Baca: Link Video Mesum Viral, Pemuda Mesum Saat Orangtua Pergi Bekerja

Baca: Peletakan Batu Pertama Musala Al-Hakim PN Muara Bungo, Ini Harapan Ketua PN

Baca: Bupati Safrial Lakukan Penandatangan MoU Pemkab Tanjabbar Dengan PEM Akamigas Cepu Blora, Jateng

"Aku tidak tahu berapa kali aku dijual" kata Mahdya menceritakan pengalaman buruknya bersama ISIS.

"Satu orang hanya memiliki saya selama tiga hari, lalu menjual saya lagi.

Mereka juga menahan saya di bawah tanah selama dua bulan. Sangat gelap sehingga saya tidak bisa membedakan siang dan malam" lanjutnya.

Menurut Mahdya, hidup di bawah ISIS adalah sebuah mimpi buruk dan bagaikan hidup di 'neraka'.

DITOLAK TRUMP

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dengan tegas menolak setiap perempuan yang tergabung dalam kelompok ISIS masuk ke negaranya.

Donald Trump beberkan rahasia tentang rambutnya yang belum diketahui publik
Donald Trump 

Hal ini disampaikan Donald Trump lewat cuitannya di akun Twitter @realDonaldTrump.

Dalam cuitannya, Donald Trump mengatakan bahwa dirinya sudah menginstruksikan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo agar memblokir setiap perempuan yang masuk ke dalam jaringan ISIS.

Rupanya cuitan ini ditujukan khusus untuk Hoda Muthana.

http://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/2019/02/21/788430646.jpg
Tangkap layar Twitter @realDonaldTrump
Cuitan Donald Trump

"Saya telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo dan dia sangat setuju untuk tidak mengizinkan Hoda Muthana masuk kembali ke Amerika" tulis Donald Trump dalam cuitannya kala itu.

Dilansir dari The Guardian, Hoda Muthana merupakan seorang wanita kelahiran Amerika yang meninggalkan Alabana demi bergabung dengan kelompok ISIS pada tahun 2014 lalu.

Ia mengatakan kepada Guardian bahwa ia menyesal karena telah meninggalkan AS dan memilih bergabung dengan kelompok ISIS dengan putranya yang baru berusia 18 bulan.

Muthana yang ditangkap oleh pasukan Kurdi setelah melarikan diri dari tanah yang dikuasai ISIS mengatakan bahwa dia sangat menyesal.

Dan kini, ia pun harus memohon agar diiizinkan kembali ke keluarganya di Alabana, Amerika Serikat.

http://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/2019/02/21/4169938896.jpg
The Guardian/ Achilleas Zhavallis
Hoda Muthana, perempuan asal Alabana yang tergabung dalam kelompok ISIS

Sementara itu, Menlu AS Mike Pompeo juga mengatakan bahwa ia akan menolak Hoda Muthana kembali ke Amerika.

Bahkan, Pompeo juga mengatakan bahwa Hoda Mothana bukanlah warga AS.

"Hoda Muthana bukan warga negara AS dan tidak akan pernah diterima di Amerika Serikat" kata Pompeo dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

"Dia tidak memiliki basis legal, tidak ada paspor AS yang valid, tidak ada hak untuk paspor atau visa bepergian ke AS" lanjutnya.

Melansir dari Kompas.com, Hoda memang dibesarkan di Alabana.

Ia diyakini melakukan perjalanan ke Suriah dengan paspor AS.

Namun, dalam penyelidikan ditemukan bahwa Hoda tidak berhak atas paspornya karena ia tidak pernah menjadi warga negara AS.

"Kewarganegaraan Hoda Muthana tidak dicabut karena dia tidak pernah menjadi warga negara" ujar seorang pejabat AS.

Hoda disebutkan sebagai seorang anak diplomat dari Yaman.

Sementara anak-anak diplomat tidak secara otomatis diberi kewarganegaraan.

Namun, hal ini berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Hassa Shiby, pengacara Hoda.

Shiby memperlihatkan akta kelahiran Hoda yang menyatakan bahwa perempuan itu lahir di New Jersey, Amerika Serikat pada 1994.

Shiby juga mengatakan bahwa Hoda memiliki paspor yang sah.

Lebih lanjut, Shiby mengatakan jika kliennya itu bersedia menerima akibatnya karena telah melanggar hukum.

Baca: Penumpang Malaysia Airlines yang Mendarat Darurat di Jambi, Sebagian Besar WNI yang Perjalanan Umroh

Baca: Ibu Hamil 8 Bulan Tewas Saat Kejar Jambret, Terjatuh Dari Atas Sepeda Motor

Baca: Melihat Hotel Tempat Syahrini Menginap, Ternyata di Westlin Hotel Tokyo, Kabar Menikah di Jepang

"Dia adalah warga negara AS. Dia memiliki paspor yang sah.

Dia mungkin telah melanggar hukum, dan jika dia melakukannya, dia bersedia menerima akibatnya" katanya.

Jika nanti terbukti bersalah, Hoda disebutkan bersedia menjalani proses hukum dan masuk penjara.

Keputusan AS terkait Hoda ini muncul di tengah perdebatan tentang nasib Shamina Begum yang dicabut kewarganegaraannya dari Inggsris usai bergabung dengan ISIS di Suriah. (*)

TONTON: Viral, VIDEO Lengkap Emak-emak: Kalau Jokowi Menang Azan Masjid akan Dilarang

IKUTI INSTAGRAM KAMI: TER-UPDATE TENTANG JAMBI

ARTIKEL INI TELAH TAYANG DI GRIDHOT DENGAN JUDUL SADIS! TAK HANYA DIPUKULI DENGAN KABEL...

dan JUDUL DONALD TRUMP TAK SUDI TERIMA...

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved