Kisah Sniper Legendaris TNI Tatang Koswara, Reputasinya Menakutkan, Saat Hadapi 30 Musuh Sendirian
Tujuh jam lamanya Tatang harus menunggu dan mencari keadaan yang tepat demi mengeliminasi targetnya tersebut
Pada malam hari barulah Tatang bisa bergerak.
Ia lantas mengambil bambu dan mengikatkannya ke kaki yang terkena peluru sebagai penyangga.
Tatang sebagai seorang sniper terlatih juga berhasil mencongkel proyektil peluru dari betisnya.
Darah mengucur tak kunjung berhenti memaksa Tatang menggunakan syal Merah Putih untuk mengikat kakinya agar darah berhenti keluar.
Baca: Berseteru dengan Syahrini, Nikita Mirzani: Diblokir Sama Dia Gak Masalah Malah Ucap Selamat
Baca: Curhatan Luna Maya di Tengah Hebohnya Kabar Sang Mantan Akan Nikahi Syahrini, Rela dan Ikhlaskan
Baca: Dua Animator Indonesia Tembus Oscar 2019, Filmnya Kalah Dari First Man yang Raih Efek Visual Terbaik
Karena sudah pernah mendapat pelatihan di Mobile Training Teams (MTT) Green Berets US Army dan pelatihan lainnya, Tatang berhasil menyelamatkan diri dari kejaran musuh.
"Saya memiliki prinsip, hidup mati bersama keluarga, minimal foto keluarga. Saya pun berdoa diberi keselamatan agar bisa melihat anak keempat saya yang masih dalam kandungan, lalu mengikatkan syal merah putih."
"Ternyata, darah berhenti mengalir. Merah putih menjadi penolong saya," pungkasnya.
Disegani Dunia
Setiap kesatuan militer pasti memiliki penembak runduk alias sniper. Personel ini memiliki kemampuan menghabisi musuh menggunakan senapan dari jarak jauh secara tersembunyi.
Istilah sniper telah muncul sejak 1770-an. Itu sebenarnya berawal dari kata snipe, sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Akhirnya, orang yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.

Indonesia memiliki sniper yang namanya masuk daftar kelas dunia.
Tatang Koswara, sniper atau penembak runduk TNI AD juga disegani dunia.
Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.
Nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.
Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.