Oscar 2019
Dua Animator Indonesia Tembus Oscar 2019, Filmnya Kalah Dari First Man yang Raih Efek Visual Terbaik
Gelaran Oscar 2019 berlangsung di Gedung Dolby Theatre Los Angeles Amerika Serikat Senin pagi Waktu Indonesia 25 Februari 2019 atau Minggu malam
TRIBUNJAMBI.COM - Gelaran Oscar 2019 berlangsung di Gedung Dolby Theatre Los Angeles Amerika Serikat Senin pagi Waktu Indonesia 25 Februari 2019 atau Minggu malam waktu Amerika.
Film First Man menjadi pemenang efek visual terbaik di ajang penghargaan Academy Awards 2019.
First Man merupakan drama sejarah Amerika yang disutradarai Damien Chazelle.
Film yang menceritakan tentang kisah Neil Amstrong ini berhasil menyisihkan 4 film lainnya yakni 'Avengers: Infinity War', 'Christopher Robin', Ready Player One' dan 'Solo: A Star Wars Story'.
'First Man' menceritakan film tentang pilot uji coba NASA Neil Armstrong yang menerbangkan pesawat roket X-15.
Baca: Sinopsis Film Terbaik Oscar 2019: Green Book, Perjalanan Pianis Kulit Hitam dan Sopir Berkulit Putih
Baca: Film Bohemian Rhapsody Borong 4 Oscar, Ini Daftar Lengkap Pemenang Piala Oscar 2019
Baca: Asal-usul Julukan Kyai Jarum Super Untuk Cawapres Maruf Amin, Gara-gara Gurauan
Diperankan oleh Ryan Gosling film ini menceritakan ketika roket X-15 tidak sengaja memantul ke atmosfer.
Meski mengalami kejadian tak terduga Neil Amstrong berhasil mendaratkan pesawat di Gurun Mojave.
Trailernya di Bawah Ini
Dua Animator Indonesia Tembus Oscar 2019
Berbicara mengenai film dengan efek visual dahsyat yang masuk nominasi Oscar 2019 tahukah kalian ternyata ada tangan-tangan orang Indonesia yang berada di belakang visual efek keren yang kita nikmati di film.
Dia adalah Ronny Gani dan Renald Taurusdi yang ikut menggarap visual efek Avengers: Infinity War
Mengutip dari Kompas.com Renald Taurusdi merupakan satu diantara animator asal Indonesia yang terlibat dalam pembuatan film Avengers: Infinity War.
Renald sudah mencintai dunia animasi sejak awal.
Renald menjabat sebagai Creator Technical Director di Industrial Light & Magic, anak perusahaan dari Lucas Animation yang menggarap efek visual Avengers: Infinity War.
"Awalnya saya backgroud-nya itu... keluarga saya memang support untuk saya ambil jurusan animasi," ucap Renald kepada Kompas.com dalam wawancara ekslusif di Marina Bay Sands, Singapura, baru-baru ini.

Mendapat dukungan penuh dari orangtua, Renald kemudian mengambil jurusan Animasi Digital hingga mendapat gelar Bachelor of Fine Arts di Digital Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, pada 2006 hingga 2010.
"Mulai dari situ setelah lulus, saya kerja di di salah satu perusahaan animasi lokal di Singapura," ujar Renald.
Sampai akhirnya, ia mendengar Industrial Light & Magic membuka program training, semacam program magang atau internship program.
Renald kemudian melamar ke sana dan diterima di bidang simulasi.
"Sampai sekarang saya di Industrial Light & Magic sebagai Creator Technical Director," kata Renald seraya tersebut.
Sebagai Creature Technical Directors, ia bertanggung jawab membuat berbagai jenis simulasi, di antaranya daging dan otot; rambut dan bulu; serta kain.
Ia dan tim juga berperan dalam penciptaan efek penghancuran.
"Tugas saya adalah membuat simulasi setelah animasi selesai. Simulai untuk kostum atau untuk otot, rambut, segala macam. Lebih ke detail agar performance secara keseluruhan itu terasa nyata. Audience percaya bahwa itu real," ujar Renald.
"Jadi kalau kayak baju pakai jaket kulit, saya harus bikin jaket itu sekaku kayak jaket beneran. Jadi orang pas ngeliat langsung ngenalin oh bahannya jaket kulit," sambungnya.
Selama kiprahnya di dunia animasi dan efek visual, sederet film-film blockbuster Hollywood Renald tangani.
Sebut saja film Jurassic World (2015), Warcraft (2016), Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows (2016), Star Wars: The Last Jedi (2017), Kong: Skull Island (2017), Ready Player One (2018), sampai yang terbaru film Avengers: Infinity War.
Ronny Gani
Animator asal Indonesia, Ronny Gani, mengatakan bahwa keterlibatannya sebagai kru film Avengers: Infinity War berawal dari salah jurusan.
Ronny merupakan salah satu animator Tanah Air yang menggarap efek visual dan animasi film arahan sutradara Joe dan Anthony Russo itu.
"Kalau saya awalnya salah jurusan judulnya. Kuliahnya ambil arsitektur di Universitas Indonesia waktu itu," kata Ronny.
Ketika memasuki semester akhir, Ronny mulai merasa bimbang apakah arsitektur adalah bidang yang ia sukai.

Apalagi pada saat yang bersamaan Ronny mulai berkenalan 3D software yang ia gunakan untuk membuat visualisasi desain untuk tugas kuliah.
"Terus pada saat itu aku jadi tahu oh ternyata 3D software dipakai juga buat animasi, visual effect, motion graphics segala macam. Malah lebih tertarik ke sana," ujar Ronny.
Sejak saat itu, Ronny mulai memutuskan mencoba dunia animasi karena merasa lebih tertarik dan cocok dengan bidang itu.
"Saya merasa bisa ngelakuinnya. Sejak saat itu mutusin otodidak. Bikin apa aja yang bisa dilakuin sambil belajar selama enam bulan sampai akhirnya dapat kerjaan pertama di Batam. Habis kerja di sana selama setahun, sejak saat itu mulai proses learning by doing. Belajar sambil ngerjain proyek," katanya.
Kemudian ia mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan animasi lokal Singapura.
Setelah itu, Ronny bekerja di Industrial Light & Magic adalah anak perusahaan dari Lucas Animation yang menggarap efek visual film-film Marvel.
"Sampai terbuka kesempatan untuk kerja sama Lucas Film tahun 2008. Megang proyek-proyek serial televisi, baru setelah berkembang ngerjain visual efek buat blockbuster sampai sekarang," kata Ronny.
Film-film yang pernah ia kerjakan di antaranya, film Pacific Rim (2013), Transformers: Age Of Extinction (2014), Avengers: Age Of Ultron (2015), Warcraft (2016), The Great Wall (2017), dan Ready Player One (2018).
Trailer Film Avengers: Infinity War
Black Panther Film Super Hero yang Raih Tiga Kemenangan di Oscar 2019
Film Black Panther yang disutradarai Ryan Coogle meraih tiga kemenangan pertama dalam Oscar 2019, Minggu (24/2/2019) waktu AS.
Yakni kategori Best Costume Design, Original Score, dan Production Design.
Melalui akun Twitter @TheAcademy, Academy Awards mengumumkan bahwa Black Panther memenangi kategori Best Costume Design.
"Dan pemenang Oscar untuk Best Costume Design adalah film Black Panther, Ruth Carter," tulis akun tersebut seperti dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, Senin (25/2/2019).
Baca: Numpang Hidup di Rumah Kekasihnya, Pria Ini Bunuh Anak Balita Pacarnya Gara-gara Hal Sepele
Baca: Kalah Judi Rp 67 Miliar, Suami-Istri Ini Bangkrut: Terjadilah Hal Mengerikan Ini
Baca: BPN Prabowo-Sandi Bela Emak-emak Sebar Hoax Azan Dilarang dan Kawin Sejenis Dilegalkan Paslon 01
Baca: Ini Dia Pejudi Kelas Kakap, Kaya Raya Dikeliling Wanita Cantik: Kekayaan Rp 1 Triliun
Salah satu film superhero Marvel ini berhasil mengalahkan film The Favourite, Mary Poppins Returns, Mary Queen of Scots, dan The Ballad of Buster Scruggs yang juga menjadi nomine kategori tersebut.
Selain itu, film Black Panther juga menjadi nomine dalam kategori Best Picture, Best Sound Editing, Best Sound Mixing, Best Original Score, Best Original Song, dan Best Production Design.
Academy Awards kali ini memang beda dan disebut juga tahunnya film Superhero.
Bohemian Rhapsody Boyong Empat Penghargaan
Ajang penganugerahaan insan film Amerika, Academy Awards atau yang lebih dikenal dengan Piala Oscar usai digelar pada Senin (25/2/2019) waktu Indonesia.
Gelaran Piala Oscar ke-91 ini dihelat di Gedung Dolby Theatre Los Angeles, Amerika Serikat.
Tahun ini, ada 24 nominasi yang diperebutkan dari mulai best picture hingg best visual effects.

Sederet film box office ternama seperti Bohemian Rhapsody, A Star is Born hingga Black Panther masuk dalam nominasi.
Film biopic Freddie Mercury bersama Queen, Bohemian Rhapsody sukses memborong empat penghargaan.
Disusul Black Panther dan Green Book dengan masing-masing tiga piala.
Baca: Foto Terbaru Syahrini Dapat Ucapan Semoga Samawa dari Warganet, Postingan Desainer Jadi Tanda Tanya
Baca: Puluhan Warga Dusun Tebing Tinggi Ule, Datangi Inspektorat Bungo, Laporkan Rio Soal Transparansi DD
Baca: Ini 7 Aliran Keagamaan yang Diawasi Tim Pakem Sarolangun, Satu Diantaranya Sudah Dilarang
Penasaran kan siapa saja yang berhasil memenangkan penghargaan lainnya?
Berikut daftar lengkap pemenang Oscar 2019 yang dikutip Tribunnews.com dari Twitter @Oscars2019s pada Senin (25/2/2019).
1. Best Actor
Rami Malek - Bohemian Rhapsody
2. Best Actress
Olivia Colman - The Favourite
3. Best Supporting Actor
Mahershala Ali - Green Book
4. Best Supporting Actress
Regina King - If Beale Street Could Talk
5. Best Director

Daftar Lengkap Pemenang Oscar 2019 (Twitter.com)
Alphonso Cuaron - Roma
6. Best Costume Design
Black Panther
7. Best Makeup & Hairstyling
Vice
8. Best Documentary
Free Solo
9. Best Sound Editing

Bohemian Rhapsody
10. Best Sound Mixing
Bohemian Rhapsody
11. Best Foreign Language Film
Roma
12. Best Animated Short
Bao
Baca: Lima Pesepakbola yang Disebut Paling Jago Diving dan Layak Dapat Piala Oscar
13. Best Production Design
Black Panther

14. Best Animated Feature
Spider-Man : Into The Spiderverse
15. Best Visual Effects
First Man
16. Best Film Editing
Bohemian Rhapsody
17. Best Documentary Short
Period. End Of Sentence
18. Best Live - Action Short
Skin
19. Best Cinematography
Alphonso Cuaron - Roma
20. Best Score
Black Panther
21. Best Song
Shallow - A Star is Born
22. Best Picture
Green Book
Baca: Foto Terbaru Syahrini Dapat Ucapan Semoga Samawa dari Warganet, Postingan Desainer Jadi Tanda Tanya
Baca: Jadwal PSM Makassar vs Home United, Laga Perdana Melawan Klub Singapura di AFC 2019
Baca: Puluhan Warga Dusun Tebing Tinggi Ule, Datangi Inspektorat Bungo, Laporkan Rio Soal Transparansi DD
23. Best Original Screenplay
Green Book
24. Best Adapted Screenplay
Blackklansman
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)
TONTON VIDEO: Pemburu Ikan Dari Pulau Pandan Kerinci, Sanggup Berenang Hingga Berjam-jam
IKUTI INSTAGRAM KAMI: TER-UPDATE TENTANG JAMBI
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar Lengkap Peraih Oscar 2019, Bohemian Rhapsody Borong 4 Penghargaan, Shallow jadi Best Song