VIDEO Pemburu Ikan Dari Pulau Pandan Kerinci, Sanggup Berenang Hingga Berjam-jam

Selama melakukan penyelaman, berbagai hal ditemukan di dasar Danau. Salah satunya adalah menemukan lubang seperti pintu goa.

Penulis: Herupitra | Editor: Deni Satria Budi

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Sabtu (23/2) sore, cuaca di Kabupaten Kerinci mendung, bertanda hujan akan turun. Namun hal itu tidak menyurutkan Umar (40) pria asal Desa Pulau Pandan, Kecamatan Bukit Kerman untuk pergi mencari ikan di Danau Kerinci.

Menggunakan sepeda motor, dari rumahnya ia berangkat menuju Danau Kerinci. Tiba di Danau sekitar pukul 15.00 Wib, motor langsung diparkirkannya dipinggir Danau.

Di lokasi itu terdapat sebuah pondok kecil tanpa dinding, hanya beratapkan seng. Ya, tempat itu dijadikan tempat untuk berteduh para nelayan.

Di pondok itu juga Umar menyiapkan diri untuk terjun ke air danau mencari ikan dengan cara menyelam. Sebelum menyelam, ia pun melepaskan bajunya dan menganti celana panjang yang dikenakannya dengan celana pendek.

Baca: Pemburu Ikan dari Pulau Pandan, Kerinci, Berenang Hingga Berjam-jam, Pernah Terjebak di Tengah Danau

Baca: Indonesia Lolos ke Final! Begini Kata Indra Sjafri Target Timnas U-22 di Final Piala AFF U-22 2019

Baca: Cara LIVE Streaming Bologna vs Juventus, Main Pukul 20.50 WIB, Minggu (24/2/2019)

Sebuah senapan kayu dikeluarkannya dari dalam tas. Bersamaan itu, ia juga mengeluarkan sebuah kaca mata renang.

Senapan kayu yang terpasang karet dan panah dari besi itu, ia buat sendiri. Itulah peralatan bagi Umar untuk mencari ikan dengan cara menyelam untuk memburu ikan.

Umar pun mulai berenang dengan cara tradisional tanpa alat pernapasan. Mulai dari tepi, ia berenang ketengah hingga mencapai 300 meter dengan membawa senapan kayu.

Sesampai di tengah Ia pun mulai menyelam secara tradisional di kedalaman 10 sampai belasan meter untuk memburu ikan. Cukup lama ia terlihat menyelam ke dasar Danau, bukan lagi hitungan detik namun sudah hitungan menit.

"Untuk menyelam lamanya 3 sampai 5 menit lalu naik lagi ke atas ambil napas," kata Umar ditemui sebelum melakukan aktivitasnya.

Ia mengatakan, dalam melakukan aktivitas menyelam mencari ikan, mereka bisa berjam-jam di dalam air. Setelah 4-5 jam di air baru mereka kembali ke tepi membawa ikan-ikan yang mereka dapatkan.

Mencari ikan dengan cara menyelam di Danau Kerinci
Mencari ikan dengan cara menyelam di Danau Kerinci (tribunjambi/heru)

"Ikan yang biasa didapatkan adalah ikan Nila dan Mujair," sebutnya.

Aktivitas mencari ikan dengan cara menyelam bagi warga Desa Pulau Pandan sudah merupakan tradisi turun temurun. Sejak dari nenek moyang mereka terdahulu aktivitas tersebut telah dilakukan.

"Rata-rata anak kecil yang masih SD juga sudah bisa menyelam mencari ikan," sebut Hanil warga setempat lainnya.

Sehingga ujarnya, mereka sudah terbiasa menghadapi dinginnya air. Walaupun mereka berada di dalam air hingga berjam-jam lamanya.

"Ya, karena sudah terbiasa jadi dinginnya air tidak jadi persoalan lagi," tuturnya.

Aktivitas menyelam mencari ikan yang dilakukan warga Pulau Pandan biasa dilakukan mulai dari sore hingga malam. Bahkan dini hari hingga matahari terbit juga dilakukan.

Baca: Dinilai Urgen, Kabupaten Kota Didorong Bentuk UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak

Baca: Hanya Butuh 78 Menit, Kopassus-Kostrad Selamatkan 347 Sandera: KKB Kocar-Kacir, Ini Kronologinya

Baca: Khusus Pasien Gangguan Jiwa, Harus Ada Rekomendasi Psikiater, Untuk Bisa Memilih

"Kalau dini hari masuk ke air pukul 2.00 Wib, naik hingga subuh. Kalau pagi naiknya hingga siang hari," jelasnya lagi.

Sementara hasil tangkapan yang didapatkan, selain dibawa pulang juga dijual. Harganya kisaran Rp 25 ribu per kilogram.

Selain menyelam mencari ikan di Danau, aktivitas mencari ikan dengan cara menyelam bagi warga Pulau Pandan juga dilakukan di Sungai. Menurut mereka, menyelam di Sungai jauh lebih mudah dibandingkan menyelam mencari ikan di Danau.

"Kalau di Sungai banyak batu-batu sebagi tempat istirahat sebelum menyelam. Tapi kalau di Danau kita harus terus berenang hingga berjam-jam. Kalau hasil di Danau jauh lebih banyak," jelasnya.

Lihat Hal-hal Aneh

Aktivitas menyelam mencari ikan yang dilakukan oleh warga Pulau Pandan secara tradisional tentu mempunyai resiko. Tak jarang para nelayan penyelam ini menemukan hal-hal aneh saat melakukan penyelaman.

Seperti yang disampaikan oleh Umar, bahwa menyelam mencari ikan dengan menembak menggunakan senapan panah sudah merupakan hobi. Ia mengaku, hampir tiap hari melakukan Penyelaman.

"Kalau tidak menyelam terasa ada yang kurang. Sudah menjadi hobi saya," ungkapnya.

Selama melakukan penyelaman, berbagai hal ditemukan di dasar Danau. Salah satunya adalah menemukan lubang seperti pintu goa.

Baca: Ke Final! Skor Akhir Timnas U-22 Indonesia vs Vietnam 1-0, Jalannya Semifinal AFF U-22 2019

Baca: Pelarangan Kantong Plastik di Mall, Maret Ini, Mulai Diberlakukan Penindakan Tegas

"Ada saya temukan lubang di batu seperti goa. Selain itu sering juga batu bergeser dari posisinya," Umar menceritakan.

Kejadian lain yang pernah dialami adalah terjebak di tengah danau. Dimana dirinya tidak bisa kembali ke tepi karena cuaca baru membuat pandangan hanya beberapa meter.

"Kalau sudah seperti itu, ya kita bertahan saja di tengah danau dengan berenang mengapung," sebutnya.

Namun karena sudah terbiasa hal-hal seperti itu dianggapnya hal biasa. Ia juga mengaku sudah hapal kondisi yang ada di tengah danau.

Jumlah Ikan Berkurang

Mencari ikan dengan cara menyelam yang dilakukan warga desa Pulau Pandan, sudah berlangsung secara turun temurun. Namun kini warga mengaku, tangkap mereka sudah jauh berkurang.

Seperti yang disampaikan Hanil warga setempat lainnya. Ia menyebutkan, dahulu untuk melakukan penyelaman mereka tidak perlu harus terlalu ketengah. Dengan menyelam dipinggiran Sungai mereka sudah bisa mendapatkan ikan.

"Tapi sekarang kita mesti ketengah agar bisa menemukan ikan," ujarnya.

Baca: Cara LIVE Streaming Man United vs Liverpool Pekan ke 27, Adu Trio Penyerang & Van Dijk Kembali

Baca: Putuskan Jadi Mualaf dan Nikahi Pria Muslim, Lindswell Kwok Kini Berhijab Syari, Lihat Penampilannya

Baca: Kenakan Cadar, Mulan Jameela Bawa Safea dan Tyara Jenguk Ahmad Dhani, Ini Pesannya ke Anak

Selain itu lanjutnya, tangkapan mereka juga sudah jauh berkurang. Jika dahulu dalam waktu lima jam mereka bisa mendapatkan 15-20 kilogram, tapi kami biasa mereka mendapatkan hanya 10 kg.

"Mungkin karena ikan nya memang telah berkurang. Sehingga tangkapan kita menjadi sedikit," tuturnya.

Ia mengaku, tak tahu apa penyebab ikan menjadi berkurang. Apakah karena faktor alam atau ada pengaruh dari jaring apung.

"Kita merasakan dari hasil tangkap kita yang jauh berkurang dari dahulunya," ucapnya.(Herupitra)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved