Wisata Jambi

UNIK! Sumber Air Asin di Atas Gunung Inum Tinggi Sarolangun, Sudah Ada Sejak Tahun 1445

Air asin yang bisa dikelola menjadi garam ditemukan di Gunung Inum Tinggi Sarolangun sudah lama semenjak tahun 1445 oleh Leluhur (Nenek moyang)

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI/WAHYU HERLIYANTO
Warga tengah mengambil air di lokasi sumber air asin di atas Gunung Inum tinggi 

Laporan wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Hal unik terjadi di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. 

Masyarakat menemukan adanya sumber air yang terasa asin padahal lokasinya di atas gunung. 

Lokasi sumber air asin tersebut berada di Kecamatan Batang Asai, Kabupaten, Sarolangun. 

Air asin di atas gunung tersebut merupakan satu diantara keunikan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Kecamatan Batang Asai. 

Oleh masyarakat setempat gunung tempat sumber air asin tersebut disebut Gunung Inum Tinggi. 

Ternyata, Air gunung yang asin itu telah dimanfaatkan oleh warga sekitar sejak lama sebagai garam maupun keperluan lain.

Baca: Jadwal Sepak Bola Hari Ini, Timnas U-22 Indonesia Vs Vietnam di Piala AFF U22 2019 Sore Ini

Baca: Jalan Tertimbun Longsor di Bukit Bulan Sarolangun Belum Ditangani, Alat Berat Tak Bisa Masuk

Baca: Tes Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir, Anak Pertama Atau Bungsu, Dari Tanggal Dan Bulan

Pemanfaatan air gunung inum (asin) juga menjadi Wisata Air Garam Gunung Inum Tinggi yang berlokasi di desa Sungai Keradak Kecamatan Batang Asai.

Lokasi mata air asin di atas gunung yang jadi lokasi Wisata Air Garam Gunung Inum Tinggi, Kecamatan Batang Asai, Sarolangun, Provinsi Jambi
Lokasi mata air asin di atas gunung yang jadi lokasi Wisata Air Garam Gunung Inum Tinggi, Kecamatan Batang Asai, Sarolangun, Provinsi Jambi (TRIBUNJAMBI/WAHYU HERLIYANTO)

Uniknya, masyarakat menilai air garam gunung inum tinggi membuktikan bahwa garam tidak dilaut saja, melainkan ada di gunung, dan hal itu sangat menakjubkan.

Karena selama ini masyarakat umum hanya mengenal air garam hanya terdapat di laut saja.

Diakui oleh Sahari kepala desa sungai keradak mengatakan, air asin yang bisa dikelola menjadi garam di temukan sudah lama semenjak tahun 1445 oleh Leluhur (Nenek moyang), dan sudah digunakan beberapa kabupaten diantaranya Merangin, Rawas dan Bengkulu, akan tetapi setelah datangnya air garam dari laut msyarakat lebih memilih garam laut karena sudah banyak dijual di toko.

Lokasi mata air asin di atas gunung yang jadi lokasi Wisata Air Garam Gunung Inum Tinggi, Kecamatan Batang Asai, Sarolangun, Provinsi Jambi
Lokasi mata air asin di atas gunung yang jadi lokasi Wisata Air Garam Gunung Inum Tinggi, Kecamatan Batang Asai, Sarolangun, Provinsi Jambi (TRIBUNJAMBI/WAHYU HERLIYANTO)

"Benar, sebelum datang air garam dari laut, di sini semua orang tua kita mengambil garam, setelah datangnya air garam dari laut air inum tidak digunakan lagi," katanya

"Harapan kami dari pemerintah desa untuk menindak lanjuti aset parawista ataupun sumber daya alam yang ada di desa sei keradang khususnya untuk diperluas ke wilayah lain bahkan ke manca negara,"harapnya.

Wisata Bukit Tempurung, Negeri di Atas Awan di Sarolangun

Objek wisata Bukit Tempurung yang ada di kecamatan Batang Asai tepatnya di Desa Lubuk Bangkar yang telah diresmikan saat tahun baru ini sudah tampak terlihat ramai dikunjugi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved