Ini Profil Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) St Paulus Ledalero yang Menolak Kunjungan Sandiaga

Rencana kunjungan calon Wakil Presiden RI nomorurut 2, Sandiaga Uno Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) St Paulus Ledalero di Kabupaten Sikka

Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
Tribun Jambi/Andika Arnoldy
Sandiaga Uno di Pasar Ango Duo modern di Jambi. Pegang 'teropong tempe masa depan'. 

 Profil Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) St Paulus Ledalero yang Menolak Kunjungan sandiaga

TRIBUNJAMBI.COM - Rencana kunjungan calon Wakil Presiden RI nomor urut 2, Sandiaga Uno Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) St Paulus Ledalero di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Provinsi NTT ditolak oleh pihak sekolah tinggi tersebut.

Alasan pihak Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) St Paulus Ledalero jelas karena kunjugan itu terdapat agenda politik.

Ketua STFK Ledalero, Pater Dr Otto Gusti Madung SVD juga menyebut bahwa ada instruksi dari Menristek Dikti agar kampus bebas dari kampanye.

Lalu seperti apa profil Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) St Paulus Ledalero ?

Berikut Tribun cuplik dari situsnya, https://www.stfkledalero.ac.id.

Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero merupakan Sekolah Tinggi yang didirikan oleh Serikat Sabda Allah (SVD: Societas Verbi Divini) pada tahun 1935.

Sekolah ini biasa dikenal juga dengan nama STFK Ledalero.

Lembaga ini dibentuk sebagai tindak lanjut atas Ensiklik Maximum Illud, yang dikeluarkan oleh Paus Benediktus XV pada tanggal 30 November 1919.

Tahta Suci Vatikan memberikan pengesahan untuk Sekolah Tinggi ini pada tanggal 20 Mei 1937. Tanggal inilah yang dijadikan sebagai tanggal resmi berdirinya STFK Ledalero.

Sejak berdirinya sampai tahun 1969, Lembaga Pendidikan ini memakai nama “Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero”.

Pada bulan Januari 1969, Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Katolik (STF/TK ) Ledalero secara resmi berdiri sebagai salah satu bagian dari “Seminari Tinggi St. Paulus” Ledalero.

Baca: Terungkap, Alasan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik St Paulus Ledalero Tolak Kedatangan Sandiaga Uno

Baca: STFK di Maumere Tolak Sandiaga Uno Tolak Politisisasi Sandiaga. Tetapi Kami Tidak Memilih Jokowi

Baca: Jelang Debat Ketiga - Banyak yang Ragukan Maruf, Bagaimana Persiapan Maruf Amin vs Sandiaga Uno?

Pada tahun 1971, Sekolah Tinggi ini memperoleh status “Terdaftar” untuk tingkat Sarjana Muda, berdasarkan Surat Direktur Pendidikan Tinggi, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen P dan K No. 257/DPT/B/1971, tanggal 14 Juni 1971.

Status "Diakui" diperoleh pada tanggal 12 Januari 1976, berdasarkan SK Mendikbud No. 013/U/1976. Status "Disamakan" untuk tingkat Sarjana Muda diraih oleh STFK Ledalero pada tanggal 22 Januari 1981, berdasarkan SK Mendikbud No. 039/0/1981. SK yang sama memberikan status “Terdaftar” untuk tingkat Sarjana Lengkap.

Dalam rangka penyesuaian jalur, jenjang dan program pendidikan PTS, Sekolah Tinggi ini mengambil program studi S1, sejak tanggal 29 November 1984.

Status "Diakui" didapatkan oleh STFK Ledalero untuk jenjang S1, berdasarkan SK Mendikbud No. 0604/0/1984. Sejak saat itu, Lembaga Pendidikan ini diberi nama “SEKOLAH TINGGI FILSAFAT KATOLIK LEDALERO” (STFK LEDALERO), dengan mengambil jurusan Filsafat Agama dan Program Studi Filsafat Agama Katolik.

Sementara status "Disamakan" untuk jenjang S1 diraih oleh STFK Ledalero pada tanggal 9 April 1990.

Masih mengutip situs tersebut, berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor SK 019/2003, tanggal 20 Agustus 2003, STFK Lealero, dengan Jurusan Ilmu Filsafat dan Program Studi Ilmu Teologi-Filsafat Agama Katolik tetap mendapat status ”Terakreditasi Peringkat Akreditasi B.”

Status terakreditasi dengan peringkat B juga masih diperoleh oleh STFK Ledalero berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 028/BAN-PT/Ak.-XV/S1/X/2012, tanggal 18 Oktober 2012, dan tahun 2016 Status terakreditasi dengan peringkat B Akreditasi Institusi juga masih diperoleh oleh STFK Ledalero berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 0790/SK/BAN-PT/Akred/PT/VI/2016.

Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno menemui para petani karet Desa Ness Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi pada Jumat (25/1/2019) siang.
Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno menemui para petani karet Desa Ness Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi pada Jumat (25/1/2019) siang. (TribunJambi/Andika Arnoldy)

Mengutip Kompas.com, sekolah ini pernah diberitakan kekurangan dana.

Pada berita kompas.com tetanggal 11 Agustus 2012, termuat Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timue (NTT) butuh dukungan dana dari para alumninya guna mengaktifkan lembaga itu.

Pedonor dari Eropa dan Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi di negaranya, sehingga tidak lagi mengirim bantuan ke STFK.

Baca: Ditaklukan TNI AL, Ini Sepak Terjang Kapal Pencuri Ikan Andrey Goldov yang 10 Tahun Buat Geger Dunia

Baca: Kronologi TNI AL Tangkap Andrey Dolgov, Kapal Pencuri Ikan Paling Dicari Dunia, Diburu Selama 72 Jam

Biaya operasional STFK termasuk seminari tinggi setiap tahun rata-rata mencapai Rp 7,580 miliar.

Biaya ini selama ini bersumber dari penderma luar negeri, bantuan dari Roma, dan usaha mandiri STFK sendiri.

Melihat situs STFK Ledalero setidaknya sekolah filsafat ini masih sangat eksis. Bahkan para alumninya aktif melakukan kegiatan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved