Buzzer Pilpres
Buzzer Dibayar Mahal Oleh Tim Pemenang Capres, Utamakan Facebook Untuk Sebarkan Konten
Dia menjabarkan, pengguna Twitter memiliki kecenderungan lebih memahami konteks, dan biasanya mereka terpelajar
Dia mebeberkan cara main atau strategi yang digunakan timnnya dalam mengolah bahan di medsos.
"Buzzer-buzzer di ... (menyebut nama parpol, Red) itu menurut saya memang mainnya sporadis ya. Maksudnya kalau ada yang bisa diolah ya kami olah, seperti tarik-tarikan begitu. Kalau ada waktu senggang satu-dua jam di mana pun ya kami pakai untuk sebarkan konten. Kami serang lawan, begitu juga sebaliknya," kata Rama.
Baca: PDIP Tantang Sudirman Said Beberkan Bukti Pertemuan Rahasia Jokowi-Freeport
Baca: Ini 22 Tokoh yang Viral Jadi Menteri Kabinet Prabowo Subianto, Daftar Nama Beredar di Medsos
Atas posisi tersebutlah, sejumlah nama petinggi parpol pernah dia temui. Para petinggi yang kerap bertemu dengannya itu merupakan anggota DPR/MPR.
"Kalau komunikasi intens setiap hari, secara pribadi sih enggak. Namun, sekali waktu kami bicara banyak hal, terutama terkait bagaimana kinerja saya dan tim," tambahnya.
Yang menjadi catatan bagi Rama saat pertemuan itu untuk kemudian diaplikasikan, adalah bagaimana dirinya menyerang dengan tidak menggunakan cara black campaign.
"Kami enggak pernah menyerang dengan cara hoaks atau black campaign. Kami pakai negative campaign karena itu enggak dilarang juga," ujarnya. (ryo)