18 Hari Hilang di Hutan, Komandan Kopassus Ini Bercerita Soal Sosok Tak Kasat Mata yang Mengikutinya

Tidak cuma menjalani misi berbahaya menghadapi musuk bersenjata. Prajurit Kopassus juga sering menemui sosok-sosok tak kasat mata dalam misinya.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Ist
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Kejadian di luar nalar pernah dirasakan Prajurit Kopassus saat jalani misi di belantara hutan.

Tidak cuma menjalani misi berbahaya menghadapi musuk bersenjata. Prajurit Kopassus juga sering menemui sosok-sosok tak kasat mata dalam misinya.

Baret Merah merupakan kebanggaan Komando Pasukan Khusus. Untuk memperolehnya, harus melalui seleksi yang sangat berat.

Kopassus sudah kenyang pengalaman di berbagai operasi militer. Berbagai misi dan pertempuran sukses dengan gemilang.

Baca Juga:

VIDEO: BPN Protes ke KPU Jokowi Bahas Lahan Prabowo, Luhut pun Maju dan Terjadi Hal Ini

LIVE SCORE! Liverpool vs Bayern Munchen di Babak 16 Besar Liga Champions, Live di RCTI

Singapura Sempat Geger, Marinir TNI AL yang Siap Serbu Negara Itu Karena Hukuman Mati 2 Rekannya

Soeharto saat Muda Pernah Gagal Dalam Misi, Ditampar Atasan Karena Soekarno Menegur Lewat Telepon

Personel yang direkrut pasukan elite TNI AD ini merupakan sosok pilihan yang berkemampuan di atas rata-rata.

Setelah para prajurit dinyatakan lulus melewati werving atau rangkaian tes kesehatan, fisik, akademi dan psikologi, mereka kerap mendapat penugasan sulit.

Beberapa operasi militer yang terkenal dan melibatkn Kopassus, di antaranya Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Seroja, pemberantasan PRRI/Permesta hingga pembebasan sandera pesawat Garuda Woyla di Thailand.

Kejadian di luar nalar

Dalam penugasan, para prajurit musti menghadapi ganasnya kondisi alam. Bahkan ada prajurit Kopassus mengalami kejadian di luar nalar.

Seperti dikisahkan satu di antara anggota yang bertugas di Papua.

Dilansir dari buku "Kopassus untuk Indonesia"karangan Iwan Santosa dan EA Natanegara, satu di antara prajurit Kopassus mengalami pengalaman mistis yang tak lazim.

Saat itu, sang prajurit ditempatkan sebagai komandan pos TNI di Timika.

Itu merupakan satu di antara pos yang waktu itu sangat rawan karena keberadaan pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi.

Para prajurit Kopassus tengah meneriakkan yel-yel. Korps baret merah pernah menyelamatkan tentara Spanyol dari kejaran kelompok Hizbullah saat bertugas menjadi pasukan perdamaian PBB
Para prajurit Kopassus tengah meneriakkan yel-yel. Korps baret merah pernah menyelamatkan tentara Spanyol dari kejaran kelompok Hizbullah saat bertugas menjadi pasukan perdamaian PBB (TRIBUNNEWS)

Pasukan tersebut lalu diperintahkan untuk menggerebek markas OPM yang berjarak enam hari jalan kaki dari pos TNI di Timika.

Tim berangkat ke lokasi pada bulan Oktober, yang juga bertepatan dengan musim penghujan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved