Berwatak Keras & 'Galak' Moeng Pahardimulyo Cetak Sosok Prajurit Hebat dan Seorang Danjen Kopassus
Ya, tidak main-main, Kopassus memiliki latihan berat dan bahkan pelatih mengerikan, sampai-sampai, para prajurit sangat takut gagal di medan perang.
Moeng menjabat Komandan RPKAD dengan pangkat letnan kolonel, pelantikan di Manado pada 3 Agustus 1958.
Saat itu, Moeng terjun ke medan operasi memimpin RTP 1 untuk Merebut Kota Tondano.
Pada era itu, terjadi perubahan baret prajurit dari warna cokelat (seperti baret artileri) menjadi warna merah.
Pada masa itu juga, diciptakan pakaian pakaian dinas lapangan (PDL) loreng khusus "darah mengalir", mengantikan seragam PDL loreng lama yang digunakan prajurit para komando.
Baca Juga:
Kenali Manfaat Buah Naga dan Bahayanya
Pakar Bahasa Tubuh Sebut Jokowi Puas di Debat Putaran Kedua, Prabowo Gerah dan Tidak Sabaran
Sebentar Lagi! Nonton Live Streaming Chelsea vs Manchester United di Putaran Kelima Piala FA
VIDEO: Link Live Streaming Piala FA, Chelsea vs Manchester United Pukul 02.30 Dini Hari Ini
Nama Bayi Bernama Joko Widodo Maruf Ini Viral di Media Sosial, Ini Penampakan Bayi Imut Itu
Keras, keras dan keras
Moeng memiliki prinsip yang sangat keras. Setiap prajurit Kopassus, walau hanya bersenjata sebilah pisau komando, harus bisa memenangkan pertempuran.
Kolonel Moeng juga berpesan supaya pasukan khusus bisa survive ketika sedang berada di hutan selama berhari-hari hanya berbekal pisau komando.
Dalam soal survival, Kolonel Moeng memang bukan hanya bisa memberikan perintah. Dia langsung memberikan contoh nyata.
Inspeksi mengagetkan
Suatu kali, Kolonel Moeng melaksanakan inspeksi ke lokasi pendidikan siswa komando di Citatah, Bandung, Jawa Barat.
Dalam suatu latihan survival, siswa komando berhasil menangkap ular sanca.
Setelah dikuliti, ternyata terdapat sekira 20 telur di dalam perut ular sanca itu.
Telur sanca berbentuk untaian seperti batang rokok berderet memanjang itu masih terbungkus balutan lemak yang tebal.
Kolonel Moeng lalu mengambil enam untaian telur sanca dan lemaknya, lalu menelannya mentah-mentah dalam sekejap.
Baca Juga:
Tak Lagi di Pulau Pandan, Ini Wilayah Peredaran Narkoba di Kota Jambi Sekarang
Mayat di dalam Kantong Plastik Hidup Lagi, Polisi Kaget: Ternyata Ini Kejadian Sebenarnya
Divisi Humas Polri Melaksanakan Kunjungan Kerja ke Polres Tebo
Semua siswa komando dan para instrukturnya hanya bisa terbelalak melihat ‘keganasan’ Kolonel Moeng saat menelan untaian telur sanca.