Mendengar "Gurkha" Turun Perang, Tentara Argentina Lari Terbirit-birit: Pasukan Elite yang Melegenda

TRIBUNJAMBI.COM -- Salah satu pasukan elit dunia yang melegenda adalah Pasukan Gurkha.

Editor: ridwan
Business Insider.
Pasukan Gurkha. 

TRIBUNJAMBI.COM -- Salah satu pasukan elit dunia yang melegenda adalah Pasukan Gurkha.

Pasukan ini mengabdi kepada Kerajaan Inggris sebagai sebuah resimen atau tentara bayaran.

Walau sekadar tentara bayaran, kiprah mereka ditakuti lawan dan kawan.

Mereka terkenal sebagai tentara bayaran paling berani, sangar, dan juga loyal yang pernah ada.

Negara mana pun yang memakai jasa mereka, seakan sudah jaminan menang. Saking berprestasinya pasukan asal Nepal ini.

Baca: Anak Indigo Ungkap Ciri-ciri Pemakai Susuk, Syaikh Abdul Somad Sebut Wajah Akan Terlihat Seperti Ini

Salah satu ciri khas tentara Gurkha adalah selalu membawa sebilah pisau kukri.

Menurut kebiasaan, setiap kukri terhunus harus ada darah yang tumpah.

"Mereka adalah salah satu yang terbaik yang bisa ditawarkan Singapura," kata Tim Huxley, pakar International Institute for Strategic Studies (IISS) seperti dilansir ABC News.

Ya, resimen Gurkha namanya memang begitu legendaris. Mereka dikenal sebagai yang paling berani di antara para pemberani, terganas dari yang terganas.

Gurkha berasal dari wilayah pegunungan Gorkha, salah satu dari 75 distrik Nepal modern. Nama itu juga dipakai oleh sebuah kerajaan pada abad ke-18.

Baca: Said Didu Sebut Jokowi Bohong pada Debat Capres 2019, Iwan Fals Umpamakan Bohong untuk Kebaikan

Kerajaan tersebut berperang melawan Inggris Namun tentara Inggris tak pernah bisa mengalahkan mereka.

Pepatah klasik berkata, "Jika dia tak bisa kamu kalahkan, rangkullah sebagai kawan."

Setelah dua tahun berperang tak kunjung menang, pada 1815 Inggris berbalik arah dengan merekrut orang Gurkha sebagai tentara yang melayani kepentingan mereka.

Sebenarnya secara fisik tak ada yang istimewa dari orang Gurkha. Postur mereka kecil dan tidak tinggi.

Meski begitu, masalah nyali, kesetiaan, dan keberanian mereka jangan pernah ditanya.

"Lebih baik mati daripada hidup sebagai pengecut," begitulah prinsip lelaki Gurkha.

Baca: Keok Lawan Tentara Mujahidin Dibeking Amerika, Pasukan Soviet Mundur: Ini Kisah Perang Dingin Itu

Ada sebuah cerita, seorang serdadu Gurkha kehabisan amunisi saat membela Inggris di Perang Dunia II.

Bukannya bersembunyi, dia justru menghunus kukri yang terselip dipinggang untuk kemudian berlari dan melompat ke tank Jerman yang melintas. Leher serdadu Jerman di atas tank digoroknya hingga tewas.

Musuh Lari Terbirit-birit

Sepanjang dua abad, sudah tak terhitung pertempuran yang dialami Resimen Gurkha dalam melayani Inggris.

Dalam Perang Dunia I, pasukan ini juga ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Gallipoli, Palestina dan Salonika.

Atas kerja keras dan prestasi mereka dalam peperangan tersebut, Gurkha berhasil mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.

Baca: Dinilai Kriminalisasi Lukas Enembe, Masyarakat Adat Papua Jatuhkan Denda Rp 10 Triliun ke KPK

Pada Perang Dunia II, sebanyak 112.000 tentara Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth saling bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia, Yunani bahkan sampai Malaysia dan Singapura.

Untuk hal tersebut, mereka mendapat 10 penghargaan Victoria Crosses.

Pada masa perang Malvinas, dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina akan menyertakan 1 batalyon pasukan Gurkha-nya.

Mendengar hal itu tentara Argentina langsung lari terbirit-birit meninggalkan pos-pos mereka.

Baca: Warga Lebak Bandung Terlindas Truk Batu Bara, Jatuh saat Menyalip

Meski dianggap sebagai tentara tangguh dan pemberani, dalam situasi damai, orang-orang gunung ini adalah orang yang ramah.

"Gurkha memperoleh pujian tinggi karena ketenangan, efisien dan pembawaan bersahabat bagi kedua belah dua pihak. Kehadiran mereka di Syprus, membantu menenangkan situasi yang sangat berbahaya," tulis E.D Smith dalam Britain's Brigade of Gurkhas (1985).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved