Fadli Zon Merasa Difitnah Menyerang Mbah Moen di Puisi Doa yang Tertukar Hingga Harus Minta Maaf
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon meminta maaf kepada KH. Maioen Zubair soal karya puisinya yang berjudul Doa Yang Ditukar.
9) Tanpa klarifikasi dari sayapun, beliau sendiri berpandangan jika kata ganti “kau” memang ditujukan kepada orang lain, bukan Mbah Moen. Beliau jg menjelaskan jika aksi massa yg telah menggoreng isu ini bukan berasal dari kalangan santrinya, melainkan digoreng oleh pihak luar.
10) Sekali lagi sy sampaikan bahwa puisi itu sama sekali tidak pernah ditujukan kepada K.H. Maimoen Zubair. Penjelasan ini sejak dini juga telah sy sampaikan kepada Menteri Agama @lukmansaifuddin saat ia tabayun melalui akun media sosialnya.
11) Sudah saya jawab dengan tegas dalam tabayun bahwa kata ganti “kau” pada puisi itu adalah “penguasa”, bukan K.H. Maimoen Zubair.
13) Guru-guru sy banyak berasal dari ulama dan kyai NU, termasuk almarhum K.H. Yusuf Hasyim, putra Hadratus Syekh K.H. Hasyim Asy’ari. Saya juga bersahabat karib dengan K.H. Irfan Yusuf dan keluarganya, yang merupakan cucu Hadratus Syekh K.H. Hasyim Asy’ari.
14) Begitu juga halnya dgn putera pendiri NU yang lain. K.H. Hasib Wahab Abdullah, yg merupakan putera K.H. Wahab Hasbullah, adlh sahabat sy sejak puluhan tahun silam. Sy bahkan pernah jadi Dewan Penasihat Pencak Silat NU Pagar Nusa. Itu sebabnya sy juga sangat menghormati NU.
15) Itu sebabnya sy tidak pernah mendudukan para ulama dan kyai berdasarkan preferensi politiknya. Politik mudah sekali berubah, sementara penghormatan kita kepada orang-orang alim seharusnya selalu ajeg.
16) Dalam waktu dekat Insya Allah saya mungkin akan bersilaturahim ke K.H. Maimoen Zubair.
17) Meskipun puisi sy—sekali lagi—tdk pernah ditujukan untuk beliau, sbg salah satu aktor politik saya ingin meminta maaf krn kontestasi politik yg terjadi saat ini mungkin telah membuat beliau dan keluarga menjadi tdk nyaman akibat gorengan orang-orang yg tak bertanggung jawab," tulisnya.
Diketahui sebelumnya, wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kembali membuat puisi yang menyindir situasi sosial politik terkini.
Baca Juga:
Mahasiswa Penerima Beasiswa Lampaui Target Nasional, Dirjen Belmawa Apresiasi Kinerja Rektor Unja
Mampu Melawan Peluru Kendali Anti Tank: Ini Dia Tank Merkava Mark IV Milik Israel
Agusrizal Sebut Kualitas Sawit Indonesia Nomor Satu di Dunia
Kecanduan Film Dewasa Sejak Usia 12 Tahun, Wanita Ini Terobsesi Adegan Hard-Core. Sadar Setelah. . .
Mainan Matras Aktivitas, Dorong Perkembang Sensorik. Mulai Rp 200 Ribuan di di Bee Bee Mart Jambi
Kali ini, puisi Fadli Zon tersebut berjudul Doa yang Ditukar. Puisi Fadli Zon tersebut diposting dalam akun twiternya @fadlizon. Berikut ini isi puisi tersebut:
DOA YANG DITUKAR
doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral
doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar
doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik
Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/fadli-zon-dan-mbah-moen.jpg)