Beruang Masuk ke Perkampungan, Warga di Kerinci Resah Desak BKSDA Segera Tangkap
Warga dua Desa di Kecamatan Bukit Kerman resah melihat beruang masuk ke perkampungan warga.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Warga dua Desa di Kecamatan Bukit Kerman resah melihat beruang masuk ke perkampungan warga.
"Ya warga melihat ada seekor beruang yang berkeliaran di kebun dan pemukiman warga," kata salah seorang warga setempat, Andi.
Dikatakannya, pertama kali warga melihat beruang terlihat di Dusun Renah Lima Manis, Desa Pulau Pandan, pada Rabu (13/2) lalu.
"Sudah beberapa hari ini beruang tersebut sering berkeliaran di pemukiman warga," sebutnya.
Baca: BREAKING NEWS: Terdengar Dentuman Keras di GBK, Massa Paslon 01 Bubar
Baca: Janji Prabowo Jika Terpilih: Percepat Kemakmuran Rakyat
Baca: VIDEO: Kampanye Ajakan Pemilu 2019, KPU Provinsi Jambi Adakan Lomba Melukis Mural
Baca: Janji Jokowi Jika Terpilih: Indonesia Akan Kurangi Pemakaian Energi Fosil
Baca: Acara Millenial Road Safety Festival, Walikota AJB Ajak Generasi Millenial Peduli Lalu Lintas
Masyarakat dua desa ini lanjut Deka, meminta pihak Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), KPHP Kerinci dan BKSDA untuk turun menangkap dan mengusir beruang tersebut jauh dari pemukiman warga. Sebab warga takut nantinya timbul korban.
“Kita berharap pihak terkait cepat turun, untuk menangkap dan mengusir dari pemukiman warga. Adanya beruang berkeliaran di pemukiman warga menjadi resah," sebutnya.
Tokoh Masyarakat setempat yang juga Ketua Karang Taruna Kabupaten Kerinci, Muhammad Hanil mendesak pihak BKSDA untuk segera menyikapi persoalan beruang itu.
“Jangan sampai nanti masyarakat dengan terpaksa memburunya, sehingga masyarakat justru kena pidana karena melanggar UU. Kemudian beberapa hari berturut-turut berikutnya beruang tersebut diakui warga sering berkeliaran di pemukiman warga,” ujarnya.
Dia mengatakan, pihak BKSDA tentu tahu cara menangkap beruang itu untuk dipindahkan ke hutan yang jauh dari perkampungan penduduk.
Kepala Desa Pulau Pandan, Syamsul Bahar dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Kami sudah mendapatkan laporan warga, benar mereka melihat beruang berkeliaran di dekat pemukiman,” ungkapnya.
Syamsul mengatakan, sejauh ini belum ada kerugian yang ditimbulkan masuknya beruang ke perkampungan. Namun demikian, ia berharap pemerintah dapat menanggani cepat masalah tersebut.
Baca: Tergiur Janji Manis, Pemuda Ini Disebut Mahasiswa Goblok Oleh Hakim, Ini Gara-garanya
Baca: VIDEO - Resepsi Pernikahan di Jambi Kebanjiran, Tamu Dibawa Pakai Perahu
Baca: Debat, Sandiaga Uno Tak Hadir, Yakin Prabowo Subianto Akan Tampil Rileks dan Menghibur
Baca: Lihat Polisi, Pengunjung Cafe di Kota Jambi Berlarian Hingga Lompat Pagar
Baca: Baim Wong Nyamar Jadi Badut, Cewek-cewek Jambi Heboh Minta Foto Bareng
Sementara itu, Kepala KPHP Kerinci, Neneng Susanti dikonfirmasi membenarkan adanya beruang masuk ke perkampungan. Pihaknya telah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait dengan adanya beruang masuk pemukiman warga.
Dia mengatakan, beberapa hari ini memang sedang marak adanya beruang masuk ke perkampungan serta ladang warga. Tak hanya di Pulau Pandan, namun di desa-desa lain serta Kabupaten lain juga.
"Hal ini juga sehubungan dengan adanya musim buah di setiap daerah. Makanya mereka turun ke perkebunan dan kepemukiman warga, untuk mencari makanan," sebutnya.
Namun terkait dengan hal tersebut, lanjut Neneng, pihaknya belum lama ini telah melakukan sosialisasi di beberapa desa di Kabupaten Kerinci.
"Kami minta kepada masyarakat untuk menyemprotkan karbol untuk ACC di sekitar pekarangan karena beruang akan lari jika mencium aroma tersebut," pungkasnya.