Masih Ingat Nenek Martha? Nenek 82 Tahun yang Dinikahi Pria Usia 28 Tahun, Ini Kabarnya Sekarang
Sehingga saat menikah usia mereka terpaut 54 tahun. Dua tahun perjalanan rumah tangga mereka pun beberapa kali disorot media.
Masih Ingat Nenek Martha? Nenek 82 Tahun yang Dinikahi Pria Usia 28 Tahun, Ini Kabarnya Sekarang
TRIBUNJAMBI.COM, MANADO -- Masih ingat Oma Martha Potu? Wanita asal Minahasa Selatan yang menikah dengan pemuda berusia 28 tahun bernama Sofian Loho Dandel pada Sabtu (18/2/2017).
Kisah cinta mereka menjadi viral karena perbedaan usia mereka yang cukup jauh tapi memilih hidup bersama. Saat itu oma Martha berusia 82 tahun.
Sehingga saat menikah usia mereka terpaut 54 tahun. Dua tahun perjalanan rumah tangga mereka pun beberapa kali disorot media.
Setelah enam bulan menikah, tepatnya Agustus 2017, Suami Oma Martha kena musibah ditikam teman di sebuah bengkel di Kotamobagu.
Pertikaian berawal ketika temannya mengejek suami Oma Martha tersebut karena menikahi wanita sepuh.
Baca: Cap Go Meh di Jambi Tahun Ini Bakal Tidak Meriah, Tak Ada Perayaan karena Jelang Pemilu 2019
Baca: Produk Baru Xiaomi, Redmi Note 7 dan Mi 9, Ini Bocorannya
Baca: Jadwal Manchester United vs Liverpool, Liga Inggris Pekan ke 27, dan Pertandingan Lainnya
Selanjutnya, pada November 2017 publik kembali digemparkan kabar keretakan rumah tangga mereka. Oma Martha melaporkan suaminya ke Polres Minsel karena menelantarkannya selama 3 bulan.
Saat itu, dia tak mendapat kabar selama tiga bulan dari suaminya. Sehingga tak dinafkahi lahir batin dari suaminya.
Bahkan suaminya sudah membawa barang-barang Kini, Oma Martha mengungkapkan kondisi rumah tangganya baik-baik saja.
Hal ini terungkap dalam wawancara tribunmanado.co.id yang disiarkan lewat Facebook Tribun Manado, pada 14 Februari 2019.
"(Sofian) ada mencari, baik-baik saja (hubungan)," katanya.
Namun, sang suami belum pulang ke rumah dalam setahun terakhir ini.
"Terus saling kontak, saban hari baku telepon. Nanti mau pulang katanya," bebernya.
Dia mengungkapkan Sofian, sang suami saat ini sedang bekerja di Papua. Suaminya pun masih mengirim uang kepadanya.
"Ada Rp 200 ribu, ada Rp 300 Ribu. Penting ada," katanya.
