Tanpa Ba-Bi-Bu Soegito 'Muntahkan' Granat ke Pasukan Tropaz & Fretelin saat Kopassus Diserbu di Dili
Kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kala itu sungguh disegani, menilai kekuatan TNI sangat berbahaya bila dari perhitungan saja.
Disebutkan musuh yang menjaga Kota Dili hanya sekelas dengan Hansip. Ini salah besar.
Demikian ditulis dalam buku Hari H 7 Desember 1975, Reuni 40 Tahun Operasi Lintas Udara di Dili, Timor Portugis yang disunting Atmadji Sumarkidjo dan diterbitkan Kata.
Pasukan TNI sudah ditembaki sejak masih melayang di udara.
Pilot TNI AU terpaksa membatalkan sejumlah penerjunan karena pesawat diberondong tembakan dari bawah.
Seorang load master di dalam C-13o Hercules tewas tertembak.
Akibatnya 72 prajurit Kopassus batal diterjunkan.
Para prajurit yang terjun tak bisa membalas tembakan.
Senapan AK-47 mereka masih terikat di paha.
Baca Juga:
Bu Tien Izinkan Probosutedjo Bawa 2 Senjata Api: Kisah Mencekam Saat Penculikan 7 Jenderal
Diluar Dugaan Darah Komodo Bisa Jadi Antibiotik Hancurkan Bakteri: Penemuan Ilmuwan Terbaru
Soal Takmir Keberatan Rencana Prabowo Jumatan di Masjid Kauman Semarang, Ini Penjelasan Ketua Masjid
Militer Israel Secara Ajaib Menangkan 3 Pertempuran Legendaris Ini: Sulit Diterima Akal Sehat
Begitu mendarat mereka langsung mencari kelompoknya dan terlibat dalam pertempuran sengit.
Beberapa prajurit baret merah tersungkur ditembus peluru Tropaz.
Sementara itu, Komandan Nanggala V/Kopasandha Letkol Inf Soegito berlindung di balik tembok.
Ternyata di balik tembok itu terlihat beberapa orang Tropaz sedang menembak bertubi-tubi ke arah pasukan yang baru mendarat.
Hati-hati Makan Nasi Sisa Kemarin, Lakukan Ini Agar Dampak Buruknya Minimal
Soegito melemparkan granat ke dalam ruangan.
Namun apes, granat itu tak meledak.