Mau Nginap di Hotel Ini? Cuma 14 Ribu, Tapi Tamu yang Lain Lagi Nunggu Ajal

Para tamu cukup membayar 1 dollar AS atau sekitar Rp 14.000 untuk kamar yang dilengkapi kipas angin.

Editor: Nani Rachmaini
zoom-inlihat foto Mau Nginap di Hotel Ini? Cuma 14 Ribu, Tapi Tamu yang Lain Lagi Nunggu Ajal
Kmp
AFP/ANAND SINGH AFP/ANAND SINGH Ini adalah pintu masuk hotel Mukti Bhawan di kota Varanasi, India yang menjadi tujuan mereka yang akan meninggal dunia.

"Ada pengecualian. Beberapa orang sudah amat sakit tetapi masih hidup setelah lebih dari sepekan," ujar Bhairav.

4 Hari Setelah Dikeremasi, Wanita ini Tiba-Tiba Pulang Ke Rumah, ini yang Sebenarnya Terjadi
Kremasi. (Manvender Vashist)

"Terkadang kami minta keluarga untuk membawa mereka pulang dan kembali lain waktu."

"Terkadang kami izinkan mereka tinggal lebih lama," tambah dia.

Akibat perkembangan kota Varanasi, Mukti Bhawan yang didanai lewat sumbangan, kini tak lagi memiliki pemandangan Sungai Gangga.

Meski demikian, antrean orang miskin yang ingin meninggal dunia di tempat itu masih panjang.

Mereka ini bahkan rela menempuh perjalanan ribuan kilometer, bahkan dari luar negeri atau sekadar naik mobil dari pedalaman India.

Lalu berapa tarif hotel ini?

Para tamu cukup membayar 1 dollar AS atau sekitar Rp 14.000 untuk kamar yang dilengkapi kipas angin.

Tiap hari digelar ritual doa yang dipimpin seorang  pendeta Hindu yang juga menawarkan air Sungai Gangga yang dianggap suci dan murni.

Bagi mereka yang memiliki uang lebih, bisa menyewa paduan suara lokal untuk menyanyikan lagu-lagu rohani bagi para tamu yang sekarat itu.

Baca: Ingat Bubu, Mantan Pacar Syahrini? Status Kesultanannya Ternyata Palsu, Kabarnya Diunggah Sang Ibu

Baca: Kisah Bu Tien yang Didatangi Tukang Ramal pada G30S, Lalu Dimana Pak Harto?

Baca: Nissan Akan Luncurkan Grand Livina 2019, Diisukan Pakai Mesin Xpander, Dibanderol Harga Berapa?

"Semua orang dari berbagai latar belakang datang ke sini. Mereka datang dari seluruh penjuru India dan luar negeri," ujar Bhairav.

"Sebagian besar datang bersama keluarga untuk berdoa dan menunggu kematian datang," tambah dia.

Bhairav memperkirakan lebih dari 15.000 orang meninggal dunia di Mukti Bhawan dan dikremasi di Sungai Gangga sejak tempat itu didirikan pada 1908.

"Selama umat Hindu masih memelihara keyakinan akan kekuatan spiritual Varanasi, maka jalan keselamatan Mukti Bhawan masih memiliki masa depan," ujar Bhairav. 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved