Ini 5 Lokasi Legendaris yang Diincar Pemburu Harta Karun: Diantaranya Ada Kereta Emas Nazi
TRIBUNJAMBI.COM --Dalam setiap konflik besar dunia seperti Perang Dunia II kisah penjarahan benda-benda
Hal ini dilakukan agar membuat Sekutu kebingungan tentang masalah di dlam pemerintahan Nazi Jerman.
Benteng Alpen ini konon dilengkapi pasokan logistik, persenjataan, dan anggota Nazi garis keras.
Puluhan tahun usai perang, rumor soal benteng Alpen sebagai salah satu harta karun Hitler masih terdengar.
Diyakini, Hitler menyimpan harta karun bernilai jutaan dolar di benteng itu untuk mendanai operasi komando untuk mengacaukan Sekutu di seluruh Jerman.
Rumor ini membuat kawasan pegunungan di wilayah selatan Jerman menjadi tujuan para pemburu harta karun.
4. Emas Yamashita
Baca: Popriyanto Tiba-tiba Muncul di Mapolda Jambi, Mengaku Dipanggil Penyidik KPK
Seperti halnya kereta emas Nazi, legenda emas Yamashita menjadi salah satu misteri sejarah.
Fakta sejarah menuliskan, Jepang menduduki Asia di masa Perang Dunia II, menghancurkan banyak kota dan menjarah benda berharga.
Menurut sejumlah sejarawan, Kaisar Jepang membentuk sebuah unit khusus bernama Kin no Yuri yang artinya "Bunga Lili Emas" untuk melakukan penjarahan di Asia.
Disebutkan, berdasarkan perintah Jenderal Tomoyuki Yamashita, hasil jarahan itu kemudian disimpan di sejumlah terowongan bawah tanah di Filipina.
Setelah perang usai, legenda ini memicu warga Filipina dan asing melakukan pencarian. Namun, sejauh ini belum ada yang berhasil.
Baca: Promo Valentine 2019 - Promo Geprek Bensu Makan Berdua Bayar Satu Tidak Berlaku untuk Jomblo
Pada 1988, emas Yamashita menjadi pusat kasus hukum antara pemburu harta karuan Rogelio Roxas dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos.
Roxas mengklaim, dia memiliki peta lokasi emas Yamashita yang dia dapatkan dari putra seorng mantan tentara Jepang yang bertugas di masa perang.
Roxas pernah menuju ke lokasi itu bersama timnya dan setelah berburu mereka menemukan sejumlah bukti seperti bayonet, pedang katana, dan kerangka tentara Jepang yang masih mengenakan seragam.
Mereka juga menemukan patung emas Buddha setinggi satu meter dengan berat sekitar 1 ton.