Ini 5 Lokasi Legendaris yang Diincar Pemburu Harta Karun: Diantaranya Ada Kereta Emas Nazi
TRIBUNJAMBI.COM --Dalam setiap konflik besar dunia seperti Perang Dunia II kisah penjarahan benda-benda
2. Kereta emas Nazi
Legenda soal kereta emas Nazi ini bisa dilacak hingga beberapa saat sebelum Perang Dunia II berakhir.
Pada 1943, di puncak perang, Hitler memerintahkan dimulainya operasi rahasia Project Riese.
Operasi ini adalah upaya membangun tujuh fasilitas bawah tanah di Pengunungan Owl, Silesia, Polandia yang kala itu diduduki Jerman.
Namun, pada Januari 1945, arah perang berbalik dan Jerman terdesak. Keruntuhan Nazi hanya tinggal menunggu waktu saja.
Menurut berbagai kisah di Silesia Bawah, saat kehancuran Hitler makin dekat sebuah kereta api berisi emas dan harta benda lainnya beragkat menuju Breslau.
Baca: Diputar di Bioskop Kamis (14/2) - Sinopsis Film The Man From The Sea, Kisah Tsunami Aceh & Jepang
Kereta api itu dikabarkan diarahkan menuju terowongan yang belum selesai dibuat dan area pertambangan di Pegunungan Owl.
Menurut legenda, kereta itu membawa 300 ton emas, karya seni perhiasan, dan senjata. Namun, hingga kini mitos itu belum terpecahkan.
Para sejarawan juga gagal menemukan bukti kuat bahwa kereta emas itu memang ada.
3. Benteng Alpen
Pada akhir 1943, Heinrich Himmler berencana membangun pertahanan terkuat bagi Nazi Jerman.
Baca: 5 Ide Merayakan Valentine Untuk Pasangan LDR, Bikin Berjauhan Terasa Dekat di Hati
Kompleks pertahanan yang dalam bahasa Jerman disebut Alpenfestung ini terletak di kawasan pegunungan di wilayah selatan negeri itu.
Hitler tidak terlalu setuju dengan rencana pebangunan Benteng Alpen itu dan pembangunannya tak menjadi perhatian serius.
Namun, di akhir perang, sejumlah laporan intelijen yang diterima markas besar Sekutu menyebut para perwira Nazi dievakuassi ke sebuah kawasan perbentengan di selatan Jerman.
Menteri Propaganda Nazi Joseph Goebbels lalu menyebarkan rumor soal perbentengan di Alpen di berbagai termpat.
Baca: Ogah Ikut Nasihat LB Moerdani, Pak Harto Tumbang dari Kekuasaannya: Belakangan Dia Menyesal