Ratusan Ekor Monyet Serbu Permukiman di Lampung untuk Cari Benda Seperti Ini, ke Warung Soto
Warga RT 16, Lingkungan I, Kelurahan Bumi Waras, Bandar Lampung mulai merasa tak nyaman setelah ratusan satwa monyet turun ke permukiman warga.
Menurut Tamino, monyet-monyet tidak menyerang apabila mendapatkan makanan. Meskipun demikian, warga tetap khawatir seandainya monyet-monyet itu menyerang anak-anak.
"Memang ada yang ngelawan, yang ukuran besar. Tapi kalau kita kasih makan, nggak nyerang. Sepertinya turun karena memang lapar aja," ujar Tamino. "Takutnya gigit, terutama anak-anak. Kan bisa kena rabies," sambungnya.
Tamino mengungkapkan, jumlah monyet yang kerap turun ke permukiman warga bisa sampai seratusan ekor.
"Kurang lebih seratusan. Kan sekali beranak, tiga sampai empat ekor. Kayaknya beranak-pinak terus," katanya.
Heru, warga yang juga berjualan di tepi Jalan Yos Sudarso, membenarkan monyet-monyet kerap mengambil makanan.
"Turun ambil makanan kecil kayak tomat, sayur-sayuran," ujarnya.
Sebagai antisipasi, Heru biasanya mengusir monyet-monyet tersebut.
"Nggak tega kalau mau mukul. Antisipasinya cuma jagain dan simpan makanan," kata pengusaha warung makan ini.
Menghindari Ternak Sapi, Satu Orang Tewas Ditabrak Truk, Warga Gulingkan Mobil
Akhirnya Tuan Guru Bajang dan Ustaz Yusuf Mansyur Curhat, Bongkar Latar Belakang Jokowi
Pasukan Khusus Misterius Ini Lebih Hebat dari Kopassus, Namanya Den Harin: Lihat Aksinya
Heru merasa resah dengan kondisi tersebut. Meskipun warga sudah memasang asbes untuk penghalang, tetapi monyet-monyet tetap bisa membukanya.
"Yang turun banyak banget, sampai puluhan ekor. Tinggalnya di gudang itu. Biasanya turun pagi sama siang sekitar jam 3-an," ujarnya.
Eksploitasi Bukit
Kuat dugaan turunnya monyet-monyet ke permukiman warga lantaran eksploitasi Bukit Kunyit. Selama ini, bukit tersebut menjadi tempat tinggal monyet ekor panjang.
Tamino, ketua RT 16, memperkirakan, makanan sekaligus habitat monyet di Bukit Kunyit sudah habis.
"Kadang maklum juga monyet-monyet itu pada turun. Mungkin di bukit sudah nggak ada makanan. Bukit habis karena batunya dicongkeli (ditambang) terus," katanya.
Heru, warga yang berjualan, juga menduga monyet-monyet turun karena kehabisan makanan di Bukit Kunyit akibat eksploitasi berlebihan.