Harga Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Pilih Naik Bus, Simak 8 Dampaknya
Sehingga berfikir untuk menggunakan transportasi alternatif yakni Transportasi darat yaitu bus.
Penulis: andika arnoldy | Editor: andika arnoldy
TRIBUNJAMBI.COM- Harga tiket pesawat penerbangan Jambi-Jakarta atau Jakarta Jambi mengalami kenaikan.
Pada bulan Feburari harga tiket pesawat naik hingga Rp. 1 juta rupiah untuk pesawat lion air.
Lalu dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air mencapai 1.3 juta rupiah.
Harga yang lumayan tinggi untuk penerbangan tahun ini.
Harga ini tidak normal karena untuk berangkat biasanya cukup mengeluarkan biaya 400-600 ribu jika menggunakan pesawat lion air
Hal ini tentu membuat penumpang berfikir lagi untuk menggunakan pesawat untuk berpergian.
Sehingga berfikir untuk menggunakan transportasi alternatif yakni Transportasi darat yaitu bus.
berikut empat fakta masyarakat lebih menggunakan bus dari pesawat karena harga tiket yang tinggi.

1. Penumpang naik 20 persen sekarang bisa 40-60 penumpang,
Baca: Kisah Personel TNI di Pertempuran Israel-Lebanon: Saling Ejek Berujung Baku Tembak
Baca: Tips Cat Rumah Tahan Lama, Bisa Tahan 12 Tahun dan Meredakan Suhu
Baca: Mitos Berwudhu di Sumur Bung Karno, Cita-cita Terkabul, Ini yang Dilakukan Sandiaga Uno
Seperti pada PO Putra Remaja di Jambi yang mengalami kenaikan 20 persen. Pengurus PO Putra Remaja, mengatakan sejak dua bulan terakhir memang mengalami kenaikan dalam penjualan tiket.
2. Berangkat tiap hari dengan harga 350.000
Bus Putra Remaja tujuan Jambi- Jakarta biasa berangkat setiap hari pada jam 14.30. harga saat ini adalah Rp 350 ribu.
3. Penambahan Armada karena kenaikan jumlah penunmpang
Karyawan Laju Prima di Jambi, Salim mengakui adanya kenaikan penjualan tiket bus menuju Bandung.
Ada kenaikan, biasanya 10 sekarang bisa 15 orang. Belum terlalu signifikan tapi ada kenaikan meski sedikit sejak 2 bulan ini

4. Menuju Padang Juga Tinggi
Untuk tujuan Jambi- Padang ternyata masih normal di PT NPN. Pengurus agen PT NPN, Boy mengatakan tidak ada pengaruhnya tiket pesawat naik terhadap penjualan tiket Jambi-Padang.
Selain terjadi perubahan alternatif transportasi, ternyata juga berdampak pada penerbangan itu sendiri.
Baca: Daftar 10 Pesepakbola Berpenghasilan Tertinggi di Dunia, Ronaldo dan Messi Beda 3,4 Juta
Baca: Sering Dikonsumsi Orang Indonesia. Ternyata 9 Jenis Makanan Ini Mengandung Racun dan Mematikan
Baca: Sering Dikonsumsi Orang Indonesia. Ternyata 9 Jenis Makanan Ini Mengandung Racun dan Mematikan
Simak 8 Fakta Berikut.
1. Pembatalan Penerbangan
Pasca tingginya harga tiket, serta penerapan bagasi berbayar, membuat penurunan jumlah penumpang di Bandara Hang Nadim, Batam.
Bahkan dampak dari penurunan jumlah penumpang ini pun berpengaruh dengan pembatalan sejumlah maskapai pesawat.
Pada hari Kamis (7/2/2019) tercatat ada 14 pembatalan penerbangan yang dilakukan oleh beberapa maskapai.
Diantaranya adalah maskapai penerbangan Lion Air dengan sembilan penerbangan, Wings Air dengan tiga penerbangan, Garuda satu penerbangan, dan Citilink dengan satu penerbangan.

2. Jumlah Penumpang Pesawat Turun
Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri merilis jumlah angkutan udara domestik dalam November yang berangkat dari Kepulauan Riau.
Tercatat sebanyak 191.526 orang atau mengalami penurunan sebanyak 9,54 persen dari Oktober 2018.
Dalam bulan yang sama, pun terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan udara internasional.
Dengan totalnya 1.090 jumlah penumpang dengan tujuan ke luar negeri turun sebesar 65,12 persen dari bulan sebelumnya.
3. Turunnya Jumlah Bagasi
Tidak hanya jumlah penumpang, jumlah muat bagasi dan barang angkutan udara domestik di Kepulauan Riau juga mengalami penurunan 8,44 persen dari 4.389,05 ton dibulan Oktober menjadi 4.018,51 ton.
Sementara itu, untuk angkutan udara internasional, selama November bagasi dan barang yang dimuat hanya sebanyak 7,01 ton, menjalani penurunan 81,84 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Tidak hanya itu, selama November 2018 ada sebanyak 342.346 orang embarkasi domestik dari pelabuhan di Kepri.
Jumlah embarkasi penumpang domestik ii mengalami kenaikan 3,34 persen dibandingkan bulan Oktober 2018 yang mencapai 331.296 orang,
4. Menurunnya Pengunjung yang Menginap di Hotel
Naiknya harga tiket pesawat ternyata berimbas pada sektor pariwisata, seperti hunian hotel.
Marketing & Branding Manager Fox Harris Hotel Pekanbaru, Roselia mengakui dampak dari tingginya harga tiket pesawat dan bagasi berbayar, berpengaruh terhadap penurunan hunian domestik yang menginap di hotel.
Roselia juga beranggapan bahwa penurunan jumlah pengunjung yang menginap di hotel tidak hanya terjadi di Pekanbaru, tapi juga berbagai daerah lainnya.
5. Porter Kehilangan Job
Dilansir dari Tribun Batam, efek domino dari kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar ini juga dirasakan bagi para porter.
Menurut Junaedi, salah seorang porter yang telah bekerja selama tiga tahun ini, dirinya hanya bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu dalam sehari.
Junaedi mengungkapkan mendapatkan penghasilan sebesar itu pun sudah terhitung besar dan kadang dia dan rekan sesama porter pernah tidak mendapatkan orderan sama sekali.
Ia menuturkan sepinya orderan sejak aturan bagasi berbayar mulai diberlakukan.
6. Damri
Damri sebagai transportasi bagi penumpang yang membawa barang besar dan banyak, namun tetap memasang tarif murah pun mengalami efek dari kenaikan harga tiket pesawat ini.
Setrianto, salah satu petugas Damri yang ditemui di Bandara Hang Nadim, Jumat (8/2/2019) mengakui adanya penurunan jumlah penumpang.
Bahkan Setrianto mengungkapkan kadang damri yang kosong juga harus berangkat.
Dikatakan, penurunan terjadi sejak setelah Natal dan tahun baru, yakni pada saat isu bagasi berbayar dan tiket pesawat terjadi kenaikan.
Setrianto menjelaskan, Damri tetap memberlakukan perjalanan sebanyak 10 rit per hari. Menurutnya, jika jumlah perjalanan dikurangi hal tersebut akan membuat penumpang kecewa
7. Supir Taksi
Salah satu supir taksi Bandara Hang Nadim yang sudah bekerja selama 4 tahun di bidang tersebut mengakui adanya pengaruh sepinya penumpang bandara terhadap pendapatan hariannya
Ia menjelaskan, jika biasa nya penumpang yang datang sendirian dan membawa banyak barang kemudian memilih taksi sebagai alat transportasinya.

Namun pada saat ini penumpang hanya membawa 1 ransel atau koper kecil saja dan lebih memilih jasa ojek yang lebih ekonomis.
8. Wisatawan Bisa Beralih Liburan ke Luar Negeri
Pembatalan rute terbang sejumlah maskapai penerbangan tujuan dalam negeri, akibat sepinya penumpang, berpotensi membuat wisatawan nusantara (wisnus) yang datang ke Batam, menurun.
Baca: Daftar 10 Pesepakbola Berpenghasilan Tertinggi di Dunia, Ronaldo dan Messi Beda 3,4 Juta
Baca: Kocak! 8 Meme dan Video Lucu Adi Saputra Usai Preteli Motornya, Ada yang Jadi Dilan 2019
Baca: Belasan Flight di Bandara Hang Nadim Dibatalkan, Ini yang Sedang Terjadi di Dunia Penerbangan
Sebaliknya, secara tidak langsung ikut membantu, mendongkrak peningkatan wisatawan ke negara-negara tetangga.
Pilihan berwisata ke luar negeri, khususnya dari masyarakat Batam, Kepri, ke Singapura, Malaysia, Thailand atau negara lainnya, tampaknya menjadi hal yang paling mungkin dilakukan saat ini.
Dibanding harus direpotkan dengan harga tiket pesawat tujuan dalam negeri yang tinggi, belum lagi penerapan bagasi berbayar yang cepat membuat menambahnya biaya yang harus dibayarkan.