Jusuf Kalla Sebut Jokowi dan Soeharto dan Bandingkan Dua Era Pemerintahan, Ini Bedanya

JK menuturkan Indonesia hampir mengalami masa yang sama, yakni berkondisi otoriter dan nepotisme, saat era Presiden kedua RI.

Editor: Duanto AS
Dok Sekretariat Wakil Presiden
Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

JK menuturkan Indonesia hampir mengalami masa yang sama, yakni berkondisi otoriter dan nepotisme, saat era Presiden kedua RI.

TRIBUNJAMBI.COM - Secara terang-terangan, Jusuf Kalla mengungkap sosok Joko Widodo hingga kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menjelang Pilpres 2019 dua bulan lagi, banyak masyarakat masih bimbang menentukan pilihan capres dan cawapresnya.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sekaligus Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin lantas meyakinkan pemilih terkait sosok capres nomor 01 Joko Widodo.

"Paling bersih dari situ, dari (dua) calon ini (ya) Pak Jokowi. (tak) Otoriter dan bersih dari nepotisme," tutur JK, saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).

JK mengatakan, berkaca pada sejarah, gaya kepemimpinan otoriter dan nepotisme menjadi sebab runtuhnya sebuah negara.

Lebih lanjut, ia mencontohkan Venezuela yang mengalami krisis akibat kondisi negara yang cenderung dijalankan dengan gaya otoriter.

Sedangkan Indonesia hampir mengalami masa yang sama, yakni berkondisi otoriter dan nepotisme, saat era Presiden kedua RI Soeharto.

Baca Juga:

 Hadir di PN Surabaya, Lihat Kaos Ahmad Dani Bertuliskan Tahanan Politik

 Video Viral Nenek-nenek Dieksploitasi Kerabatnya Disuruh Mengemis, Ditinggal Sendirian

 Kisah Nastasia Urbano, Mantan Model yang Jadi Gelandangan, Dulu Berpenghasilan Sejuta Dollar

 Sinopsis Whats Wrong With Secretary Kim Episode 9, Kamis (7/2/2019) - Canggung Usai Resmi Pacaran

 Joni Jalan Kaki Panggul Mayat Korbannya ke Polsek Koba, Sebelumnya Sempat Intip Istri dari Jendela

"Ya tentu saya mengatakan bahwa pilihan kan cuma dua. Nah, hindari sesuatu. Kalau kita lihat sejarah, negara-negara yang jatuh, itu dua (penyebabnya), otoriter dan nepotisme," tutur JK.

"Venezuela jatuh karena apa? Otoriter kan? Dan juga nepotisme. Kita alhamdulilah, zaman Pak Harto juga jatuh karena apa? Otoriter dan nepotisme," jelas politikus senior Partai Golkar ini.

Sehingga, ia menilai, Jokowi merupakan sosok yang pas memimpin negara ini untuk lima tahun ke depan.

"Jokowi sama sekali tidak ada di (dua) situ. Dia (Jokowi) tidak otoriter, karena selalu semua hal dirapatkan demokratis itu kan di kabinet.

Kedua, tidak ada keterlibatan keluarganya sama sekali dalam ekonomi, dalam hal politik. Ya buktinya putra beliau, satu katering, satu jual pisang, kan sama sekali tidak ada nepotisme di sini, Jadi kita bisa aman," beber pria asal Sulawesi Selatan ini.

Mengutip dari wikipedia, Dr (HC) Drs H Muhammad Jusuf Kalla lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942.

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Dok Sekretariat Wakil Presiden)

Pria yang kerap dipanggil Jusuf Kalla atau JK merupakan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12.

Dia menjabat sejak 20 Oktober 2014, dan merupakan Wakil Presiden Indonesia pertama yang menjabat dua kali secara tidak berturut-turut.
Dalam masa jabatannya yang pertama, periode 2004-2009, dia merangkap sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya.

JK menjadi calon presiden bersama Wiranto dalam Pilpres 2009 yang diusung Golkar dan Hanura.

 Sedang Beli Martabak, Kaca Mobil Dipecah dan Uang Rp 60 Juta DIbawa Kabur

 Viral Preman Minta Maaf, Ternyata Korbannya Warga Jambi

 Puisi Fadli Zon Doa yang Ditukar Dapat Tuntutan dari Para Santri NU: Harus Dikasih Peringatan

Pada 19 Mei 2014, JK secara resmi dicalonkan sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo dalam deklarasi pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, di Gedung Joang '45, Jakarta Pusat.

Keluarga dan bisnisnya

JK merupakan anak ke-2 dari 17 bersaudara dari pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group.

Jusuf Kalla menikah dengan Hj Mufidah Miad Saad, dan dikaruniai seorang putra dan empat putri, serta sepuluh orang cucu.

Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Di Makassar, Jusuf Kalla dikenal akrab disapa oleh masyarakat dengan panggilan Daeng Ucu.

Pada 1968, Jusuf Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekadar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.

Riwayat Perkerjaan

  • Direktur Utama Grup Usaha PT. Hadji Kalla (1968-2001)
  • Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama (1988-2001)
  • Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama (1988-2001)
  • Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International Organisasi (1995 – 2001)
  • Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa (1993-2001)
  • Direktur Utama PT. Bumi Karsa (1969-2001)

Pengalaman organisasi

  • JK aktif Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Sulawesi Selatan 1960 - 1964
  • Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966
  • Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966
  • Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969
  • Pernah menjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan. 
  • Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya Universitas Hasanuddin
Jusuf Kalla di acara Satu Meja The Forum Kompas TV (Youtube/KompasTV)
Jusuf Kalla di acara Satu Meja The Forum Kompas TV (Youtube/KompasTV) (Youtube/KompasTV)

Riwayat Karier Politik

  • Wakil Presiden Indonesia (2014-sekarang)
  • Wakil Presiden Indonesia (2004-2009)
  • Ketua Umum Partai Golongan Karya (2004-2009)
  • Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2001-2004)
  • Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia (1999-2000)
  • Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Fraksi Golongan Karya (1982–1999)
  • Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Sekber Golkar (1965-1968)

(Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Jokowi Otoriter? Jusuf Kalla Blak-blakan Ungkap Sosok Capres No 1, Pujian JK Bandingkan Era Soeharto dan mengutip dari wikipedia)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

 Pasukan Intelijen Tempur Super Rahasia di Dunia, Ada Nama Satuan dari Indonesia

 Ini 3 Keanehan Taman Nasional Kerinci Seblat, Orang Pandak hingga Suara Baca Alquran di Hutan

 Postingannya Dianggap Provokatif, Kemenkominfo Blokir Akun Instagram Mengatasnamakan TNI

 Tips Ampuh Hadapi Pelecehan di Angkot dalam Waktu Singkat

 Nyaris Saling Tonjok, Ketua Alumni 212 dan Relawan Jokowi Mania, sedang Siaran Langsung di TV

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved