Tips Kesehatan
Awas Alumunium Sebabkan Penyakit Berat, Penggunaan Untuk Alat Masak Perlu Perhatikan Bahan Makanan
Pengguna alat masak mesti waspada sebab ada beberapa bahan yang tidak aman jika bersentuhan langsung dengan aluminium.
TRIBUNJAMBI.COM - Penggunaan alat masak berbahan alumunium sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sebab aluminium merupakan bahan dengan penghantar panas yang baik.
Dengan begini, panasnya merata dan bagus untuk masakan.
Banyak wadah di dapur yang juga berbahan aluminium.
Bahan ini dipilih karena mudah dicuci dengan tidak mudah menyerap minyak.
Tapi kita harus berhati-hati dalam menggunakannya.
Namun pengguna alat masak mesti waspada sebab ada beberapa bahan yang tidak aman jika bersentuhan langsung dengan aluminium.
Baca: Model Cantik Avriellya Blak-blakan Kasus Prostitusi Online, Senang Saat Terima Uang Hidung Belang
Baca: Pemeriksaan Vanessa Angel Setelah Ditahan, Kini Berbaju Tahanan dan Diborgol
Baca: Rocky Gerung Acungkan 1 Jari Bersama Pendukung Jokowi di ILC, Dukung Jokowi? Ternyata Ini Alasannya
Hindari Penggunaan Asam Pada Wadah Aluminium
Tidak jarang hasil masakan akan terasa getir atau pahit, padahal tidak ada bahan yang gosong.
Semua bahan yang digunakan pun tidak ada yang mengandung unsur pahit.
Nah, kalau sampai menemukan hal seperti itu, bisa jadi masalahnya muncul karena kita memasak bahan asam di dalam wadah berbahan aluminium.
Soalnya asam bisa melarutkan bahan aluminium ke dalam masakan.
Hal inilah yang membuat masakan jadi terasa getir atau pahit.
Baca: Waspada, BMKG Prediksi Gelombang Tinggi Hingga Tiga Hari, Ini Lokasinya
Baca: Fakta Live Show Mesum, Marak Di Group Line, Bisa Langsung Transaksi
Baca: Perseteruan Panas Jerinx SID & Anang Hermansyah, Bakal Debat Live di Televisi Bahas RUU Permusikan
Lebih parahnya, aluminium ini bisa masuk ke dalam tubuh.
Dalam jangka panjang, aluminium yang tertimbun di dalam tubuh bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti menurunnya fungsi ginjal.
Jadi, ingat untuk menghindari menggunakan jeruk nipis, cuka, tomat, asam jawa, dan bahan asam lainnya saat memasak dengan wadah aluminium.
Satu lagi, jangan gunakan bahan aluminium saat membuat sayur asam, asinan, garang asam, dan segala masakan bercita asam lainnya.
Hindari Memasak Telur Dengan Bahan Aluminium
Ternyata bukan bahan asam saja yang tidak cocok jika bertemu dengan bahan aluminium.
Telur juga jadi bahan masakan lain yang tidak boleh bertemu bahan aluminium.
Soalnya aluminium bisa terurai dan akhirnya masuk ke dalam makanan.
Hasil masakan pun bisa jadi pahit dan parahnya, bersifat racun bagi tubuh!
Usahakan tidak menggunakan bahan aluminium saat mengocok atau menggoreng telur.
Gunakan wadah atau wajan lain yang lebih aman.
Baca: Teguran Keras Wasekjen MUI ke Fadli Zon Agar Minta Maaf ke Santri Soal Puisi Doa yang Tertukar
Baca: Jadi Pembantu 12 Tahun di Yordania Tak Digaji, TKW Asal Malang Juga Mandi Hanya Sebulan Sekali
Baca: Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH 2019 Telah Disahkan, Segini Besaran yang Harus Dibayar
Baca: Viral, Handuk Cewek Ini Melorot di Depan Kurir Online, Termasuk Pelecehan pada Pria?
Baca: Perindah Kawasan Wisata Danau Sipin, Pemkot Ajukan PJU Solar Cell
Baca: VIRAL! Video Cewek Sengaja Melorotin Handuk Depan Ojek Online, Masuk Pelecehan Seksual ke Lelaki?
Kini sudah jelas kan, bahan masakan apa saja yang tidak boleh bertemu dengan bahan aluminium?
Sudah hasil makanan jadi tidak enak, kita pun terancam penyakit yang berat.
Sebagai saran, gunakan bahan stainless steel yang lebih aman untuk masak.
Artikel ini pernah tayang di Sajian Sedap dengan judul Pakai Panci Aluminium? Hindari Bersentuhan Dengan Bahan Masakan Ini, Bisa Jadi Racun!
Alumunium Sebabkan Alzheimer
Sebuah film dokumenter tentang Alzheimer, mengatakan bahwa serpihan mikroskopis dari peralatan masak aluminium ditemukan di otak pasien Alzheimer.
Jadi, apakah kita harus beralih ke panci dan wajan non-aluminium?
Kemungkinan hubungan antara aluminium dan Alzheimer telah menjadi bahan penelitian dan perdebatan selama bertahun-tahun.
Kecurigaan ini dimulai sejak tahun 1921, ketika sebuah hubungan antara keracunan dan aluminium serta masalah memori pertama kali dicatat.
“Kita semua memiliki beberapa aluminium di otak kita. Ini tidak terjadi secara alami, tapi bisa sampai di sana melalui makanan yang kita makan atau diserap melalui kulit saat kita terpapar. Dan itu bertambah seiring bertambahnya usia,” jelas Dr. Martin Scurr, seperti dilansir Intisari.grid.id dikutip dari dailymail.co.uk
Pemindaian otak dari pemeriksaan post-mortem pasien Alzheimer telah menunjukkan adanya akumulasi aluminium di otak.\
Dan pasien yang rentan secara genetik terhadap Alzheimer, secara dini telah ditemukan memiliki lebih banyak lagi.
Juga, pada pasien yang menjalani dialisis untuk penyakit ginjal, sebuah kondisi yang disebut dialisis ensefalopati dapat berkembang, yang menyebabkan jenis demensia.
Salah satu penyebab ensefalopati ini adalah kerusakan yang disebabkan oleh akumulasi aluminium di otak.
Namun, tak satu pun dari kasus tersebut membuktikan adanya hubungan sebab akibat, hanya saja ada asosiasi.
Faktor risiko utama penyakit Alzheimer adalah umur, dan agregat aluminium di jaringan otak seiring bertambahnya usia.
Jadi kajadian ini mungkin saja terjadi secara paralel.
Kenapa peralatan masak aluminium sebagai masalah potensial?
Karena asam tertentu dalam makanan dapat melarutkan beberapa logam dan membentuk garam kimia yang kemudian akan diserap ke dalam tubuh.
Nah, saat ini masuk ke jaringan saraf, seperti di otak, mereka bisa menumpuk. Ion aluminium diketahui bersifat neurotoksik, yang berarti bisa meracuni otak dan sistem saraf.
Namun, sekali lagi, risiko yang ditimbulkan oleh peralatan masak aluminium belum terbukti.
Akan sulit mengurangi secara signifikan jumlah aluminium yang kita serap dengan menghindari penggunaan peralatan masak aluminium atau aluminium foil untuk pembungkus makanan, karena masih bisa masuk ke dalam tubuh dari sumber lain.
Seperti makanan olahan, teh, anggur, minuman bersoda, kosmetik, dan obat-obatan seperti aspirin (ini mungkin karena cara memproduksinya atau penyimpanannya).
Tubuh kita menghilangkan sebagian besar aluminium sebagai limbah. Tetapi secara teori bahwa jika kita menyerapnya dalam jumlah besar, maka itu akan disimpan dalam jaringan.
Secara khusus, teh hitam – yang merupakan daun dari semak kecil dan hijau, berbagai jenis Camellia – saat tumbuh, mengumpulkan sejumlah besar aluminium.
Namun, tidak ada bukti, bahwa orang yang banyak minum teh mengalami kejadian demensia yang lebih parah.
Dan tidak ada yang menyarankan agar kita semua berhenti minum teh.
Jika kita berisiko tinggi terkena Alzheimer, dan kita dengan mudah diyakinkan untuk beralih ke peralatan masak stainless steel, boleh-boleh saja. Toh sudah banyak tersedia dan harganya juga terjangkau.