Polemik Propaganda Rusia, Sudjiwo Tedjo Minta Jokowi Cari Cara Lain Untuk Mengecek Kebenarannya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal propaganda Rusia. Ternyata pernyataan ini menuai polemik.

Editor: Suci Rahayu PK
dakwatuna.com
Sudjiwo Tedjo 

Polemik Propaganda Rusia, Sudjiwo Tedjo Minta Jokowi Cari Cara Lain Untuk Mengecek Kebenarannya

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal propaganda Rusia.

Ternyata pernyataan ini menuai polemik.

Pekerja seni, Sudjiwo Tedjo juga angkat suara atas pernyataan Jokowi itu.

Hal itu dikatakan Sudjiwo Tedjo melalui Twitter miliknya, @sudjiwotedjo, Senin (4/2/2019).

Baca: Imlek 2019 - Bagaimana Keberuntungan Karir, Kesehatan & Asmara 12 Shio di Tahun Babi Tanah?

Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan & Karir Selasa (5/2) - Aries Penuh Semangat, Libra Butuh Merawat Diri

Baca: Imam Masjid Istiqlal Bocorkan Tanggal Pernikahan Syahrini & Reino Barack di Jepang 26 Februari

Sudjiwo tidak mengatakan mendukung Jokowi, namun soal polemik propaganda Rusia, seharusnya ada cara lain untuk mengecek.

Karena selama ini baru dari pihak Kedubes Rusia yang memberikan keterangan melalui Twitter mereka.

"Aku bukan pendukung Pak Jokowi/siapa pun, tapi logika bahwa Pak Jokowi salah soal “Propaganda Rusia” karena udah dibantah oleh kedubes Rusia, menurutku logika yang agak anu.

Kedubes mana pun ya pasti membantah kalau diginikan.

Cari cara lain untuk ngecek benar/tidaknya Pak Jokowi," tulis Sudjiwo Tedjo.

Dikabarkan sebelumnya, istilah propaganda tersebut mencuat setelah Jokowi menyebut adanya tim sukses yang menggunakan gaya politik 'propaganda Rusia',

Diberitakan dari Surya, Jokowi merasa hal itu dilakukan oleh tim sukses untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks, Sabtu (2/2/2019).

Baca: Syarat dan Cara Mendaftar Bidikmisi untuk Anak PNS, Ini Jadwal Bidikmisi 2019

Baca: Kuliner Indonesia yang Cocok untuk Kamu yang Sedang Diet, Dijamin Sangat Sehat!

Untuk itu, Jokowi mengajak para alumni perguruan tinggi yang mendukungnya untuk ikut serta memerangi hal itu.

”Saya merasa yang ada di hadapan saya adalah intelektual karena lulusan perguruan tinggi ternama,” papar Jokowi di depan ribuan alumni di Jalan Pahlawan, Surabaya (2/2/2019).

”Oleh karena itu, saya mengajak kawan-kawan sekalian. Saat ini kita menghadapi banyaknya hoaks, kabar bohong yang lalu lalang di media sosial,” sambungnya.

Jokowi menyatakan, dalam berpolitik seharusnya dilakukan dengan cara yang bijaksana.

”Kami ingin menyampaikan dengan cara politik kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gaya politik kita cara politik yang penuh etika, tata krama, penuh peradaban, penuh dengan sopan santun,” jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, hal itu perlu dilakukan sebab ia merasa ada tim sukses yang menyatakan kabar fitnah.

Baca: Jokowi Tuding Pihak Lawannya Gunakan Propaganda Rusia, Ini Jawaban Prabowo dan Protes Kedubes

Ia menyebut terdapat tim sukses yang sedang menyiapkan sebuah propaganda Rusia.

”Problemnya, ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda Rusia," Ungkap Jokowi.

"Setiap saat selalu mengeluarkan semburan fitnah. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan dusta dan hoaks,” sambungnya.

Untuk itu, dirinya meyakinkan kepada para relawan nantinya untuk ikut memerangi polemik kabar hoaks jelang Pilpres 2019.

”Ini yang harus dilakukan bapak ibu sekalian sebagai alumnus perguruan tinggi. Kami meyakini sebagai arek (warga) Surabaya, pasti wani (berani),” tegasnya.

Menanggapi hal itu, pihak Kedubes Rusia memberikan jawaban melalui Twitter @RsEmbJakarta, Senin (4/2/2019).

Baca: Syarat dan Cara Mendaftar Bidikmisi untuk Anak PNS, Ini Jadwal Bidikmisi 2019

Baca: Sinopsis Drakor Whats Wrong With Secretary Kim Episode 7, Selasa 5 Februari 2019

Kedutaan Besar Rusia menegaskan bahwa pihaknya tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.

Menurutnya, istilah propaganda sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.

"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan “propaganda Rusia” oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut.

Sebagaimana diketahui istilah “propaganda Rusia” direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tulis Kedutaan Besar Rusia.

Lebih lanjut, kedutaan tersebut juga menyinggung prinsip dalam bernegara.

Kendati kedutaannya berada di Indonesia, pihaknya menyatakan tak akan mencampuri urusan dalam negeri seperti di Indonesia.

"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tegasnya.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Komentari soal Propaganda Rusia, Sudjiwo Tedjo Minta Cara Lain untuk Mengecek Kesalahan Jokowi,

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved