Makna Dibalik Angpao Saat Hari Raya Imlek Hingga Identik dengan Jeruk dan Kue Keranjang
Sama seperti tradisi khas Imlek lainnya seperti menghias rumah dengan ornamen warna merah atau menyantap makanan yang manis-manis bersama keluarga.
Dalam sembahyang kepada leluhur pun tak lepas dari sesajian, yang mana semua sajian tersebut ternyata mengandung makna atau arti.
Rohaniawan Konghucu Solo, Ws Adji Chandra, mengatakan jika dua jenis buah tersebut memang harus ada di setiap sembahyang.
"Buah pisang dan jeruk itu harus ada, untuk pisang yakni dipilih pisang raja sedangkan untuk jeruk yaitu jeruk yang berbiji," katanya saat ditemui di Litang Gerbang Kebajikan, Jebres, Solo, Jateng, Senin (4/2/2019) siang.
"Pisang dalam bahasa Mandarin sama dengan bunyi memanggil yakni xiāng jiāo, jiao itu memanggil," katanya.
Sedangkan jeruk, bunyi dalam bahasa Mandarin yakni Ju Zi, pelafalannya sama seprti Chi sama dengan berkah dan rezeki.
"Memasang pisang dan jeruk berarti kita memasang rezeki," ujar dia.
Sedangkan untuk sajian makanan lainnya tidak terlalu dipermasalahkan.
"Untuk masakan terserah, yang penting ada jenis masakan yang paling disukai oleh leluhur," ucap Adji.
"Jika leluhur suka tempe, ya disajikan tempe tidak apa-apa," tambah dia.
Selain jenis buah, dalam sajian juga terdapat tiga makanan berjenis daging.
Mulai daging ayam ingkung, daging babi, hingga ikan bandeng. (Tribunsolo)
Wajib Ada saat Imlek, Ini Makna Kue Keranjang bagi Masyarakat Tionghoa
Kue keranjang adalah penganan khas yang wajib ada saat perayaan imlek bagi masyarakat Tionghoa.
Kue yang menjadi ciri khas imlek ini merupakan sajian turun-temurun yang selalu ada di setiap perayaan hari besar Sincia.
Baca: Spesifikasi Nokia 5.1 Plus, AndroidOne Rp 2 Jutaan dengan Desain Kekinian
Baca: Duel Intelijen Indonesia Vs Agen Rahasia Rusia di Restoran, Rol Film Penting Nyaris Dibawa Kabur
Baca: Hasil Penelitian Baru, Peneliti Kembangkan Pengobatan Untuk Diabetes Tipe 1
Lantas adakah makna yang tersirat dari hadirnya kue keranjang di tiap perayaan Imlek?
