Ustaz Abdul Somad Angkat Bicara Soal Penipuan yang Bawa Nama UAS, Beberapa Daerah Sudah Serahkan DP
Pendakwah, Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan klarifikasi terkait maraknya penipuan yang mengatasnamakan tim UAS.
Ustaz Abdul Somad Angkat Bicara Soal Penipuan yang Bawa Nama UAS Beberapa Daerah Sudah Serahkan DP
TRIBUNJAMBI.COM - Pendakwah, Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan klarifikasi terkait maraknya penipuan yang mengatasnamakan tim UAS.
Hal itu disampaikan UAS melalui akun Instagramnya, @ustadzabdulsomad, Minggu (3/2/2019).
Melalui unggahan video, UAS mengatakan ada beberapa daerah yang telah tertipu.
Baca: Kronologi 2 Pegawai KPK Dihajar Orang di Hotel Borobudur, Hidung Retak-retak
Baca: Relief Misterius di Hotel Borobudur Jakarta, Ternyata Dulunya Markas Tentara Belanda
Baca: Hasil Liga Inggris - Manchester City vs Arsenal 3-0, Pelatih Man City, Pep Tak Puas & Ngamuk
Dikatakannya, beberapa daerah sudah menyerahkan uang dengan nilai beragam, dari Rp 5 juta hingga Rp 15 juta.
"Di Jambi ada beberapa tempat tertipu Rp 5 juta sudah menyerahkan DP. Di Lampung tertipu sekitar Rp 10 juta," kata UAS dalam videonya.
Bahkan, ada sebuah daerah yang sudah menyerahkan Rp 15 juta dan menyerahkan ke oknum yang mengatasnamakan tim UAS.

"Mengatasnamakan tim UAS, mengambil uang. Maka ini tidak betul sama sekali," imbuh dia.
UAS menegaskan dirinya tidak memiliki tim atau manajemen yang mengatasnamakan tim UAS
"Saya tidak ada tim. Jangan ada. Tidak ada manajemen. Tidak pernah minta DP, tidak pernah pakai bandrol, tidak pernah minta tiket pesawat bisnis, tidak pernah minta hotel bintang lima, tidak pernah minta proposal segala macam. Bohong, tipu itu semua, terima kasih," tandas UAS.
Selain itu, UAS juga mengunggah foto surat penipuan yang dibuat oknum yang mengatasnamakan dirinya.
Dalam surat itu tertulis beberapa jadwal ceramah dan Tabligh Akbar UAS pada beberapa tempat.
Pelaku yang membubuhkan tanggal surat juga menyampaikan bahwa jadwal yang ada, khususnya bersatus on schedulle akan dikomunikasikan kembali.
"PRESS RELEASE
1. Ustadz Abdul Somad dan atau tim tidak pernah meminta DP / transfer di awal dalam setiap acara Tabligh Akbar
2. Jadwal-jadwal yang tercantum pada gambar diatas adalah tidak benar (penipuan)
3. Kepada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dunia, takutlah pada Allah dan hari akhirat. Kelak setiap perbuatan akan diminta pertanggung jawaban
4. Hati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan Tim Tafaqquh @tafaqquhonline," tulis UAS.
(TribunWow.com)
Baca: Pendaftaran SNMPTN 2019 Bisa Mulai Diakses Senin (4/2) Pukul 08.00, Daftar PTN LIhat Disini
Baca: Ramalan Zodiak Senin (4/2/2019) - Siapa yang Beruntung Hari Ini? Penghasilan Scorpio Meningkat!

Bukan Jokowi atau Praboo, Tapi Ustaz Abdul Somad Follow Akun Erdogan
Akun Instagram Ustadz Abdul Somad punya 7,2 juta Followers.
Akunnya menjadi sorotan dari berbagai tokoh, terutama jamaah dan para selebriti.
Lalu, jelang Pilpres 2019 apakah Ustadz Abdul Somad memfollow capres Jokowi atau Prabowo?
Diketahui akun Instagram Ustadz Abdul Somad cuma mengikuti atau follow 108 akun Instagram. Ustadz Abdul Somad dikenal sebagai dai sejuta views.
Postingan syiar agamanya selalu ramai penonton. Bahkan tiap momen tablig akbar Ustadz Abdul Somad di daerah, selalu bertabur ribuan hingga jutaan jamaah.
Terbaru, kehadiran Ustadz Abdul Somad di Stadion GBLA, Jawa Barat 25 Januari 2019 ini dihadiri jutaan orang.
Sangat sedikit person yang bisa menjadi magnet seperti Ustaz Abdul Somad.
Hingga Jumat (1/2/2019) hari ini, di akun Instagram Ustaz Abdul Somad, follower atau pengikutnya sudah diangka 7,2 juta.
Lalu ada 108 akun Instagram yang diikuti (difollow) UAS.
Ternyata tidak ada akun @jokowi maupun @prabowo.
Satu-satunya akun presiden yang difollow Ustaz Abdul Somad adalah milik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan @rterdogan.

Sosok Erdogan
Dikutip wikipedia, Recep Tayyip Erdoğan (Pengucapan bahasa Turki: [ɾeˈd͡ʒep tɑjˈjip ˈæɾdo(ɰ)ɑn] ( simak); lahir di Istanbul, Turki, 26 Februari 1954; umur 64 tahun) adalah seorang politikus Turki yang menjabat sebagai Presiden Turki sejak 2014.
Sebelumnya, ia menjabat Perdana Menteri Turki sejak 14 Maret 2003 sampai 28 Agustus 2014. Ia juga seorang pimpinan Adalet ve Kalkınma Partisi (AKP, atau Partai Keadilan dan Pembangunan). Pada tahun 2010, Erdoğan terpilih sebagai muslim 2 paling berpengaruh di dunia.
Erdoğan terpilih sebagai Wali kota Istanbul dalam pemilu lokal pada 27 Maret 1994.
Dia dipenjara pada 12 Desember 1997 karena puisinya yang
Setelah empat bulan di penjara, Erdoğan mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pada tanggal 14 Agustus 2001.
Dari tahun pertama, AKP menjadi gerakan politik terbesar yang didukung publik di Turki.
Pada pemilihan umum tahun 2002, AKP memenangkan dua pertiga kursi di parlemen, membentuk pemerintahan partai tunggal setelah 11 tahun.

Masa kecil hingga remaja
Erdoğan lahir di Istanbul, tetapi dibesarkan di Rize pesisir Laut Hitam dan kembali ke Istanbul pada usia sekitar 13 tahun dalam sebuah keluarga kelas menengah.
Ayahnya adalah seorang pelaut yang bertugas sebagai penjaga pantai di Angkatan Laut dan berasal dari Rize.
Ia belajar di sekolah agama, Sekolah Imam Hatip dan melanjutkan ke Universitas Marmara untuk belajar ekonomi dan bisnis.
Erdoğan menjadi pemain sepak bola semi profesional pada usia 16 tahun, dan bekerja di perusahaan angkutan kota Istanbul.
Ia terjun ke dalam politik bersama Partai Keselamatan Nasional (Milli Selâmet Partisi) yang Islamis, di bawah pimpinan Necmettin Erbakan dan kini telah dibubarkan.
Setelah kudeta militer pada 12 September 1980, ia meninggalkan sepak bola dan bekerja di sektor swasta, dan pada 1982 menjalani wajib militer sebagai seorang perwira dengan tugas khusus.
Dalam pidatonya, Erdogan bahkan menjelaskan mengapa harus mempertahankan mati-matian Yerusalem atau Al Quds. (youtube)
Karier politik
Setelah kudeta 1980, semua partai politik dibubarkan, tetapi para bekas anggota Partai Keselamatan Nasional kemudian mendirikan Partai Kesejahteraan (Refah Partisi) setelah demokrasi dipulihkan pada 1983.
Pada 1985 Erdoğan menjadi ketua Partai Kesejahteraan di Provinsi Istanbul dan ikut serta dalam pemilihan wali kota untuk wilayah kosmopolitan Beyoğlu di Istanbul tengah dan sebagai calon untuk Majelis Agung Nasional Turki beberapa kali pada akhir 1980-an.
Pada 1991, Partai Kesejahteraan melampaui ambang 10% yang dibutuhkan untuk memperoleh kursi untuk pertama kalinya di Majelis Agung Nasional, dan Erdoğan terpilih sebagai anggota parlemen dari Provinsi Istanbul, meskipun kursi ini kemudian dicabut oleh Komisi Pemilihan Pusat karena adanya sistem pemilihan yang berlaku saat itu.
Namun, dalam pemilu lokal pada 27 Maret 1994, Partai Kesejahteraan menjadi partai terbesar di Turki untuk pertama kalinya, dan Erdoğan menjadi wali kota Istanbul Raya serta Presiden dari Dewan Metropolitan Istanbul Raya.[10]
Sebagai wali kota Istanbul, ia menjadi terkenal karena ia seorang administratur yang efektif dan populis, membangun prasarana dan jalur-jalur transportasi Istanbul dan pada saat yang sama memperindah kota itu.
Dalam prosesnya ia menjadi politikus Turki yang paling populer.
Prestasi menonjolnya yang sulit dilupakan warga adalah keberhasilan pengadaan air bersih untuk penduduk kota itu, penertiban bangunan, mengurangi kadar polusi dengan melakukan aksi penanaman ribuan pohon di jalan-jalan kota, memerangi praktik prostitusi liar dengan memberikan pekerjaan lebih terhormat kepada wanita muda, dan melarang menyuguhkan minuman keras di tempat yang berada di bawah kontrol Wali kota Istanbul.
Ketika mendeklarasikan Partai Keadilan Pembangunan (AKP: Adalet ve Kalkinma Partisi) yang berhaluan Islam pada Agustus 2001, ia mampu membawa partainya ibarat cahaya yang akan menerangi kegelapan.
Kemenangan partainya dalam pemilu 3 November 2002 dengan 34,1 persen suara bukan secara otomatis menaikkan citra sebagai perdana menteri.
Wakil Ketua AKP Abdullah Gul yang ditunjuk oleh Presiden Ahmet Necdet Sezer. Tetapi, setelah semua kasus yang menimpanya dianggap selesai dan disetujui parlamen, ia kemudian menggantikan Abdullah Gül sebagai Perdana Menteri Turki.
Pemilihan Presiden Turki 2014
Pada 10 Agustus 2014, Turki menggelar pemilihan presiden secara langsung untuk pertama kalinya setelah 91 tahun. Selama ini, Presiden Turki dipilih oleh parlemen.
Terdapat tiga calon yang maju dalam pemilihan presiden Turki 2014 ini. Perdana Menteri Turki Erdoğan turut maju dalam pilpres.
Dua calon lainnya adalah Ekmeleddin İhsanoğlu yang merupakan Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam sejak 2005, dan Selahattin Demirtas yang merupakan politisi etnis Kurdi di Turki.
Erdoğan terpilih menjadi Presiden Turki ke-12 hasil pemilihan presiden Turki yang digelar pada 10 Agustus 2014.
Erdoğan memenangi pemilihan presiden dengan perolehan 52 persen mengalahkan dua pesaingnya.
Pada 28 Agustus, Erdoğan resmi dilantik menjadi Presiden Turki ke-12.
Ia dilantik di kantor kepresidenan di Ankara.
Pelantikannya akan mengantarkan pada era baru di Turki karena dia diperkirakan akan mendesak dibuatnya konstitusi baru yang bisa menstransformasi negeri itu.
Pengganti Erdogan pada kursi perdana menteri adalah Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoğlu.
Para kepala negara sejumlah negara Eropa Timur, Afrika, Asia Tengah, dan Timur Tengah akan menghadiri pelantikan Erdogan, termasuk Presiden Ukraina Petro Poroshenko.
Politik luar negeri
Meski Turki merupakan satu dari beberapa negara Timur Tengah yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, Erdoğan menyatakan bahwa dia akan melawan jika Israel menyerang Libanon dan Gaza. (Serambinews)