Di Jambi Ada Jamaah Tertipu Setor DP Jutaan Rupiah ke Ustaz Abdul Somad, UAS Ungkap yang Sebenarnya
Penipuan mengatasnamakan Ustaz Abdul Somad terjadi di beberapa daerah, di Jambi bahkan ada yang sudah menyetorkan uang jutaaan rupiah
UAS menegaskan dirinya tidak memiliki tim atau manajemen yang mengatasnamakan tim UAS.
Baca: Marak Prostitusi Online, Ini Kata Ustaz Abdul Somad Soal Hukum Bagi Pezina
Baca: Bisa Dirasakan, Namun 5 Tanda Ini Sering Akibatkan Keguguran, Harus Diketahui!
Baca: 4 Kasus Menimpa Staf Hingga Pimpinan KPK, Belum Terungkap, Kasus Novel Masih Ngambang
Baca: 4 Cara Pegang HP Prediksi Kepribadian Kamu. Kamu Nomor Berapa ?
"Saya tidak ada tim. Jangan ada. Tidak ada manajemen. Tidak pernah minta DP, tidak pernah pakai bandrol, tidak pernah minta tiket pesawat bisnis, tidak pernah minta hotel bintang lima, tidak pernah minta proposal segala macam. Bohong, tipu itu semua, terima kasih," tandas Ustadz Abdul Somad seperti dikutip dari Tribunwow.com.
Selain itu, UAS juga mengunggah foto surat penipuan yang dibuat oknum yang mengatasnamakan dirinya.
Dalam surat itu tertulis beberapa jadwal ceramah dan Tabligh Akbar UAS di beberapa tempat.
Pelaku yang membubuhkan tanggal surat juga menyampaikan bahwa jadwal yang ada, khususnya bersatus on schedulle akan dikomunikasikan kembali.
Berikut ini pernyataan lengkap Ustadz Abdul Somad yang diposting di akun resmi facebook dan instagramnya.
PRESS RELEASE
1. Ustadz Abdul Somad dan atau tim tidak pernah meminta DP/transfer di awal dalam setiap acara Tabligh Akbar
2. Jadwal-jadwal yang tercantum pada gambar di atas adalah tidak benar (penipuan)
3. Kepada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dunia, takutlah pada Allah dan hari akhirat. Kelak setiap perbuatan akan diminta pertanggung jawaban
4. Hati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan Tim Tafaqquh @tafaqquhonline
Postingan Ustadz Abdul Somad tersebut ditanggapi beragam oleh sejumlah pengikutnya.
Ada yang mendoakan agar Ustaz Somad dan para ulama selalu dilindungi oleh Allat SWT.
Ada pula yang mendoakan agar pelaku mendapat hidayah dan bertaubat.
Ada juga yang menulis pelaku sebagai orang yang serakah dan tega memanfaatkan ulama demi menipu dan mencari rupiah.